Logo
>

Saham Eropa Melemah Usai Reli Powell, JDE Peet’s Melonjak

Indeks STOXX 600 turun usai reli Powell, Orsted anjlok, sementara JDE Peet’s melonjak 17,5 persen setelah kesepakatan akuisisi Keurig Dr Pepper.

Ditulis oleh Syahrianto
Saham Eropa Melemah Usai Reli Powell, JDE Peet’s Melonjak
Ilustrasi: Layar menampilkan FTSE 100 di saham Inggris. (Foto: Wikimedia Commons)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Saham-saham Eropa ditutup lebih rendah pada Senin, menghapus kenaikan Jumat yang didorong optimisme pelonggaran kebijakan moneter AS. Di sisi lain, saham JDE Peet’s melonjak tajam setelah tercapai kesepakatan akuisisi.

    Pasar Eropa tertekan setelah reli pada Jumat ketika Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga bulan depan, dengan alasan meningkatnya risiko pada pasar tenaga kerja. Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup turun 0,4 persen, penurunan harian terburuk dalam lebih dari tiga pekan, meskipun masih berada sekitar 1 persen dari rekor tertinggi.

    Indeks DAX Jerman turun 0,4 persen, sementara CAC 40 Prancis merosot 1,6 persen. Pasar Inggris tutup karena libur nasional. 

    “Powell sebenarnya tidak mengubah narasi sebanyak yang ditangkap pasar AS, namun Eropa ikut berpesta pada Jumat. Senin ini investor melakukan aksi ambil untung,” kata Steve Sosnick, Kepala Analis Pasar di Interactive Brokers.

    Sektor konstruksi dan material menjadi penekan utama, dengan saham Nibe Industrier jatuh 7,9 persen. Saham sektor utilitas mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari sebulan. Orsted anjlok 16,4 persen ke level terendah sepanjang masa setelah AS menghentikan proyek Revolution Wind di lepas pantai Rhode Island di tengah dorongan Presiden Donald Trump untuk menahan investasi energi terbarukan. Saham sejenis, seperti Vestas Wind, EDP Renovaveis, dan Siemens Energy, juga terkoreksi.

    Di sisi lain, saham JDE Peet’s melonjak 17,5 persen ke level tertinggi hampir tiga tahun setelah Keurig Dr Pepper sepakat membeli perusahaan tersebut senilai 15,7 miliar euro (USD18,4 miliar) dalam bentuk tunai.

    Lima sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga pada bulan depan. Namun diskusi mengenai potensi pemangkasan lebih lanjut bisa muncul kembali pada musim gugur jika ekonomi melemah. ECB sebelumnya telah menahan suku bunga kunci di level 2 persen, mengakhiri siklus pelonggaran yang berlangsung setahun.

    Sosnick mengatakan jeda itu bukan berarti hal buruk selama ekonomi tetap stabil, mengingat ECB telah memangkas suku bunga secara agresif dalam beberapa bulan terakhir.

    Saham Puma SE melonjak 15,9 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan keluarga Pinault di Prancis tengah meninjau opsi untuk melepas 29 persen sahamnya di produsen pakaian olahraga asal Jerman itu. Saham Argenx juga naik 4,3 persen setelah RBC memulai liputan dengan rekomendasi “outperform” atas keyakinan terhadap obat Vyvgart.

    Sebaliknya, saham Valneva anjlok 22,2 persen setelah regulator obat AS menangguhkan lisensi vaksin chikungunya Ixchiq milik perusahaan asal Prancis tersebut dengan segera.

    Pekan ini, perhatian pasar juga tertuju pada laporan kuartalan Nvidia untuk melihat apakah valuasi USD4 triliun yang disandangnya bisa dibenarkan. Dari sisi perdagangan, Swiss berharap segera merampungkan penawaran bisnis baru dengan Washington untuk menghindari tarif 39 persen dari Trump. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.