KABARBURSA.COM – Saham Eropa ditutup menguat pada Senin, 8 September 2025, sementara saham Prancis juga naik seiring investor tetap tenang menjelang voting mosi tidak percaya yang berujung pada lengsernya perdana menteri kelima negara itu dalam tiga tahun terakhir.
Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou kalah dalam voting mosi tidak percaya pada Senin, di tengah upaya ekonomi terbesar kedua di Eropa itu mengendalikan utang. Prancis juga akan menghadapi peninjauan peringkat kredit pertamanya pekan ini.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,52 persen ke 552,04 poin. Indeks CAC 40 Prancis naik 0,78 persen.
Meski demikian, sepanjang tahun ini saham Prancis masih tertinggal dibanding STOXX, tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang yang mencapai level tertinggi beberapa tahun akibat kekhawatiran pembiayaan fiskal berbasis utang.
Runtuhnya pemerintahan minoritas Bayrou menambah kompleksitas masalah Prancis saat Eropa berupaya bersatu menghadapi perang Rusia di Ukraina, pengaruh China yang kian dominan, dan ketegangan dagang dengan Amerika Serikat.
“Ketidakpastian politik yang terus berlanjut di ekonomi terbesar kedua zona euro bisa menjadi masalah, meski belum sampai ke titik itu,” kata Fiona Cincotta, Senior Market Analyst di City Index.
Imbal hasil obligasi pemerintah Prancis tenor 30 tahun turun 4,4 basis poin ke 4,336 persen, setelah sempat menyentuh 4,523 persen awal bulan ini, level tertinggi sejak Juni 2009.
Sebagian besar sektor di STOXX 600 ditutup menguat, dipimpin ritel yang naik 1,8 persen, disusul konstruksi dan material yang bertambah 1,7 persen.
Sektor perbankan naik 1,5 persen, mengimbangi kerugian pekan lalu setelah data tenaga kerja AS yang lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. The Fed dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan berikutnya pada 17 September.
Bank Sentral Eropa akan merilis keputusan kebijakan moneter pada Kamis. Ekonom memperkirakan suku bunga tetap ditahan, dengan inflasi mendekati target 2 persen dan pembuat kebijakan menilai dampak potensi tarif AS terhadap ekonomi zona euro.
Saham minyak dan gas Eropa naik 0,6 persen mengikuti kenaikan harga minyak global. Prospek sanksi tambahan pada minyak Rusia usai serangan udara semalam di Ukraina lebih dominan dibanding rencana kenaikan produksi OPEC+.
Dari sisi data, ekspor Jerman turun tak terduga pada Juli akibat penurunan tajam permintaan AS karena tarif, sementara output industri naik.
Sebaliknya, saham telekomunikasi jatuh 1,5 persen, mencerminkan pelemahan sektor setelah EchoStar setuju menjual lisensi spektrum nirkabel ke SpaceX. Saham sektor kesehatan juga melemah 0,6 persen, dengan Novo Nordisk turun 0,9 persen usai FDA AS memperketat pengawasan impor bahan obat obesitas.
Phoenix Group anjlok 7,6 persen, menjadi penurunan terbesar hari itu, setelah perusahaan asuransi Inggris tersebut melaporkan penurunan nilai buku lebih besar dari perkiraan dan mengumumkan rencana rebranding menjadi “Standard Life Plc” pada Maret 2026. (*)
 
      