Logo
>

Saham Eropa Naik, Swiss Melemah Imbas Tarif AS 39 Persen

Indeks STOXX 600 bangkit setelah saham perbankan melonjak, namun saham Swiss tertekan usai tarif tinggi AS picu kekhawatiran lapangan kerja.

Ditulis oleh Syahrianto
Saham Eropa Naik, Swiss Melemah Imbas Tarif AS 39 Persen
Ilustrasi: Layar yang menampilkan beberapa indeks saham dunia. (Foto: Open Grid Scheduler/Grid Engine)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Senin, 4 Agustus 2025, bangkit dari level terendah dalam enam pekan. 

    Kenaikan tajam pada saham-saham perbankan berhasil menutupi penurunan di pasar saham Swiss setelah Amerika Serikat mengenakan tarif tinggi sebesar 39 persen atas barang-barang asal Swiss.

    Seperti dikutip dari Reuters, indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,9 persen, dengan mayoritas pasar regional utama, kecuali saham Swiss, mengalami rebound dari penurunan tajam pada Jumat lalu akibat kekhawatiran terhadap tarif serta laporan ketenagakerjaan AS yang lemah.

    Indeks DAX Jerman menguat 1,4 persen, CAC 40 Prancis naik 1,1 persen, dan FTSE 100 Inggris menambah 0,7 persen.

    Sementara itu, indeks SMI di Zurich turun 0,2 persen saat perdagangan dilanjutkan pasca libur panjang. Swiss dikejutkan pada Jumat lalu setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan salah satu tarif tertinggi dalam skema reset perdagangan globalnya. Asosiasi industri di Swiss memperingatkan bahwa puluhan ribu pekerjaan bisa terdampak.

    Saham produsen jam tangan mewah asal Swiss seperti Richemont dan Swatch masing-masing turun 1,3 persen dan 2,3 persen.

    “Wajar bila Swiss tertinggal. Perusahaan yang paling terpapar arus perdagangan internasional tampak menghadapi tekanan terbesar. Namun penurunan seperempat persen belum terlalu signifikan,” ujar Russ Mould, Direktur Investasi di AJ Bell.

    Ia menambahkan bahwa masih ada harapan kesepakatan dagang bisa tercapai, jika tidak lebih menguntungkan, setidaknya lebih ringan dari ketentuan yang diberlakukan Washington saat ini.

    Pemerintah Swiss menyatakan siap memberikan tawaran perdagangan yang “lebih menarik” dalam pembicaraan dengan AS. Tarif baru itu dijadwalkan berlaku mulai Kamis, memberi Swiss, yang menjadikan AS sebagai pasar ekspor utama untuk produk farmasi, jam tangan, mesin, dan cokelat, waktu singkat untuk merundingkan kesepakatan yang lebih baik.

    Saham-saham Eropa telah bergerak menjauh dari puncak tahun ini karena tarif AS terhadap mitra dagang utama memicu kekhawatiran atas tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

    Sektor perbankan menjadi penopang utama pada hari itu. Saham-saham bank Inggris melonjak setelah Mahkamah Agung Inggris membatalkan putusan terkait komisi pembiayaan kendaraan bermotor. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar atas potensi skema ganti rugi yang sebelumnya diperkirakan bisa mencapai puluhan miliar pound.

    Saham Lloyds naik 9 persen dan menjadi yang tertinggi di STOXX 600. Close Brothers melonjak 24 persen, sementara Barclays, Bank of Ireland, dan Santander masing-masing menguat lebih dari 2 persen.

    Saham UBS turun 0,7 persen setelah bank tersebut menyatakan akan membayar USD300 juta untuk menyelesaikan kasus sekuritas hipotek di AS terkait penjualan investasi berbasis hipotek. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.