KABARBURSA.COM - Saham-saham Eropa melemah pada perdagangan Senin, 9 Juni 2025 karena investor cenderung menahan diri menjelang hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China di London.
Seperti dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 turun tipis ke level 553,24 poin setelah mencatatkan kenaikan empat hari berturut-turut, rangkaian terpanjang dalam tiga pekan terakhir.
Bursa utama di kawasan Eropa kompak ditutup lebih rendah. Aktivitas perdagangan cenderung sepi karena pasar di Swiss, Denmark, dan Norwegia libur memperingati Whit Monday. Sektor utilitas menjadi salah satu penekan terbesar, mengikuti tekanan pada obligasi kawasan Euro yang turut menekan indeks.
Pertemuan antara pejabat tinggi AS dan China yang berlangsung di London menjadi sorotan utama. Investor menantikan tanda-tanda kemajuan yang bisa meredakan ketegangan dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.
“Pembicaraan dagang bisa berubah cepat, satu menit tampaknya baik-baik saja, menit berikutnya bisa muncul masalah. Karena itu investor mengambil pendekatan yang sangat hati-hati,” ujar analis investasi AJ Bell, Daniel Coatsworth.
Pemerintah China pada Jumat menyatakan siap mempercepat izin ekspor logam tanah jarang ke perusahaan-perusahaan Uni Eropa. Sektor otomotif, yang sensitif terhadap pasokan logam tanah jarang, cenderung bergerak datar.
Sepanjang pekan ini, pasar akan dipenuhi data ekonomi kawasan, termasuk angka pengangguran dan PDB Inggris. Beberapa pejabat Bank Sentral Eropa, termasuk Isabel Schnabel, dijadwalkan menyampaikan pandangan kebijakan.
Anggota Dewan Gubernur ECB Peter Kazimir mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga hampir selesai, dan langkah selanjutnya akan ditentukan berdasarkan data beberapa pekan ke depan.
Sikap hati-hati pada awal pekan ini muncul setelah pekan lalu ditutup dengan optimisme berkat harapan pelonggaran konflik dagang dan laporan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari ekspektasi. Data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini juga akan menjadi sorotan, seiring analis menilai dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap ekonomi.
FTSE 100 Tertahan Setelah Reli Empat Pekan
Indeks utama saham London, FTSE 100, ditutup mendatar di level 8.832,28 poin pada Senin. Investor menahan aksi beli setelah empat pekan berturut-turut mengalami penguatan. Di saat yang sama, FTSE 250 naik 0,6 persen.
Pertemuan antara pejabat tinggi AS dan China yang berlangsung di London menjadi titik harapan bagi pelonggaran konflik dagang yang sudah lama berlangsung.
Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping, di mana keduanya sepakat untuk melanjutkan dialog demi meredakan ketegangan yang dapat mengganggu rantai pasok global dan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, namun belum ada rincian waktu pertemuan tersebut.
Pada pekan sebelumnya, saham London membukukan kenaikan mingguan keempat berturut-turut, rangkaian terpanjang dalam hampir lima bulan. Laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu turut meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi, meski kebijakan tarif masih berubah-ubah.
Indeks asuransi non-jiwa memimpin pelemahan sektor di London dengan penurunan 1,3 persen. Saham farmasi turun 0,4 persen, karena sebagian investor memilih merealisasikan keuntungan.
Saham WPP anjlok 2,8 persen dan menjadi penekan terbesar FTSE 100 setelah perusahaan iklan tersebut mengumumkan CEO Mark Read akan pensiun pada akhir 2025. Di sisi lain, saham Spectris melonjak 60 persen dan memimpin penguatan di FTSE 250 setelah menerima proposal akuisisi dari Advent senilai 37,35 pound per saham.
Saham Alphawave melesat 18,9 persen usai Qualcomm menyetujui pembelian perusahaan semikonduktor tersebut senilai USD2,4 miliar. Saham manajer aset M&G naik 3 persen setelah UBS menaikkan peringkatnya menjadi “buy” dari sebelumnya “neutral”. (*)