KABARBURSA.COM - Saham-saham di Hong Kong menguat pada akhir pekan, 30 Agustus 2024, mempertahankan tren positif mereka dan menutup minggu dengan catatan hijau. Perusahaan kendaraan listrik menjadi penggerak utama dalam rally ini.
Indeks Hang Seng naik 1,14 persen, atau 202,75 poin, untuk menutup perdagangan hari Jumat di level 17.989,07. Indeks Hang Seng China Enterprises bertambah 1,34 persen, atau 84,01 poin, ditutup pada level 6.331,14.
Perusahaan pembuat kendaraan listrik XPeng (HKG:9868) dan Li Auto (HKG:2015) masing-masing mengalami kenaikan sekitar 8 persen pada penutupan Jumat, sementara saham Nio (HKG:9866, SGX) yang terdaftar di Hong Kong ditutup hampir 11 persen lebih tinggi, memimpin kenaikan di pasar.
Para investor tetap optimis terhadap masa depan pasar saham, terutama dengan harapan adanya pemotongan suku bunga AS bulan depan.
Saham beberapa perusahaan juga mengalami kenaikan setelah mengumumkan laporan keuangan positif untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni.
Saham BYD (SHE:002594, HKG:1211) melesat 6 persen setelah melaporkan lonjakan laba yang signifikan untuk paruh pertama tahun 2024, mencapai 13,63 miliar yuan.
Saham New China Life Insurance (HKG:1336, SHA:601336) juga naik 7 persen setelah profitabilitas yang meningkat 11 persen menjadi 11,1 miliar yuan di paruh pertama tahun ini.
Saham China Menguat Disokong Invetasi
Saham China bangkit pada hari Jumat, menghentikan tiga hari penurunan berturut-turut, setelah investasi negara dari Central Huijin Investment memperbesar pembelian ETF blue-chip.
Indeks Shanghai Composite bertambah 0,7 persen, atau 19,11 poin, menutup perdagangan minggu ini di level 2.842,21. Indeks Shenzhen Component naik 2,4 persen, atau 194,04 poin, ke level 8.348,48.
Pembelian besar-besaran dari Central Huijin, yang meningkatkan kepemilikan mereka di E Fund CSI300 Index ETF dan ChinaAMC China50 ETF dengan margin yang signifikan, meningkatkan sentimen di seluruh pasar.
Beberapa perusahaan China juga mengalami lonjakan saham berkat laporan keuangan yang kuat untuk paruh pertama tahun ini.
Saham Shenzhen Kaifa Technology (SHE:000021), Jiangling Motors (SHE:000550, SHE:200550), dan GEM (SHE:002340) masing-masing naik 10 persen, 4 persen, dan 3 persen.
Laba paruh pertama Kaifa Technology meningkat 21 persen menjadi 360,3 juta yuan, sementara laba Jiangling Motors (JMC) melonjak 23 persen menjadi 895,5 juta yuan, dan laba GEM meroket 70 persen menjadi 701,5 juta yuan.
Sementara itu, bursa saham Asia juga menguat di tengah data ekonomi Amerika Serikat yang meredakan kekhawatiran resesi, serta serangkaian data ekonomi dari Jepang yang menjadi fokus investor.
Euforia Pasar Asia
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, bursa saham Asia mencatatkan penguatan signifikan, dengan Shenzhen Composite dan Hang Seng memimpin lonjakan masing-masing sebesar 3,21 persen dan 2,04 persen.
Indeks CSI 300, Shanghai Composite, KOSPI, Straits Times, SETI, TW Weighted Index, dan KLCI juga mengalami kenaikan, dengan masing-masing menguat 2,01 persen, 1,37 persen, 0,84 persen, 0,68 persen, 0,34 persen, 0,31 persen, dan 0,30 persen.
Bursa saham Asia lainnya juga turut mencatatkan kenaikan, termasuk Topix di Jepang, PSEI di Filipina, dan Nikkei 225 di Tokyo, yang masing-masing meningkat 0,28 persen, 0,24 persen, dan 0,20 persen.
Kenaikan signifikan di IHSG dan bursa saham Asia sebagian besar dipicu oleh data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang optimistis. Data tersebut mencerminkan upaya Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menciptakan ‘soft landing’ untuk ekonomi. BloombergNews melaporkan bahwa sentimen positif terkait kebijakan The Fed yang akan melonggarkan suku bunga menjadi katalis utama perdagangan hari ini.
Ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih kuat pada Kuartal II-2024 dibandingkan data sebelumnya, dengan belanja konsumen yang lebih tinggi mengimbangi aktivitas yang lebih lemah di sektor lain.
Ron Temple, Kepala Strategi Pasar di Lazard Asset Management, menyatakan di BloombergTV, “Ekonomi sedang dalam kondisi sehat di mana The Fed dapat mulai memangkas suku bunga bukan karena risiko resesi, tetapi karena deflasi.”
Dia menambahkan, “Kita mengalami perlambatan dari ekonomi yang sangat kuat menjadi ekonomi yang kuat dan saya tidak melihat bukti risiko resesi meningkat secara signifikan.”
Jadi, beberapa hari lalu bursa saham Asia mengalami penguatan signifikan dengan Shenzhen Composite dan Hang Seng memimpin kenaikan, masing-masing sebesar 3,21 persen dan 2,04 persen. Indeks utama lainnya juga mencatatkan kenaikan, menunjukkan sentimen positif di pasar.
Penguatan ini dipicu oleh data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang optimistis, yang mencerminkan upaya Federal Reserve untuk menciptakan ‘soft landing’ bagi ekonomi. Ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat pada Kuartal II-2024, mendukung harapan pasar bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga tanpa risiko resesi yang signifikan.
Secara keseluruhan, data ekonomi AS dan proyeksi kebijakan moneter The Fed menjadi faktor utama yang mendorong euforia di bursa saham Asia.(*)