Logo
>

Seriusi Swasembada Energi, Bahlil Naikkan Harga Batu Bara Acuan

Ditulis oleh Yunila Wati
Seriusi Swasembada Energi, Bahlil Naikkan Harga Batu Bara Acuan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mulai serius dalam rencana swasembada energi seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Bahlil baru saja mengumumkan kenaikan harga batu bara acuan (HBA) yang lumayan signifikan.

    Kenaikan HBA untuk bulan Oktober 2024 diputuskan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 277.K/MB.01/MEM.B/2024. Keputusan ini, yang ditandatangani pada 24 Oktober 2024 mencerminkan dinamika pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas mineral dan energi di Indonesia.

    Berdasarkan Keputusan Menteri tersebut, HBA untuk komoditas batubara dengan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26 persen, total sulphur 0,66 persen, dan ash 7,94 persen, ditetapkan sebesar USD131,17 per ton. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari HBA bulan September yang hanya sebesar USD125,15 per ton.

    Kenaikan harga ini menandakan pemulihan dan peningkatan permintaan global terhadap batu bara, yang sebagian besar dipicu oleh kebutuhan energi di berbagai negara, terutama yang masih bergantung pada batu bara sebagai sumber energi utama.

    Bahlil mencatat bahwa fluktuasi harga ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebijakan energi global, permintaan dari sektor industri, serta kondisi cuaca yang berdampak pada produksi.

    Selain HBA utama, pemerintah juga menetapkan harga acuan untuk berbagai kategori batu bara. Untuk batu bara I (5.300 kcal/kg GAR), HBA ditetapkan pada USD79,69 per ton. Sementara itu, batu bara II (4.100 kcal/kg GAR) dihargai USD52,41 per ton, dan batu bara III (3.400 kcal/kg GAR) pada USD 34,67 per ton.

    Penetapan harga ini menunjukkan upaya pemerintah untuk memberikan pedoman yang jelas bagi pelaku industri dan memfasilitasi perencanaan bisnis yang lebih baik.

    Kenaikan Harga Mineral Logam

    Selain batubara, harga mineral logam juga mengalami penyesuaian. HMA (Harga Mineral Acuan) untuk berbagai komoditas logam ditetapkan, dengan nikel dipatok di USD16.175,23 per dmt, kobalt USD24.105,00 per dmt, dan timbal USD2.008,00 per dmt.

    Kenaikan harga ini mencerminkan kondisi pasar global yang lebih baik dan permintaan yang terus meningkat untuk logam-logam ini, yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan teknologi.

    Harga mineral logam lainnya juga ditetapkan, seperti seng (USD2.796,11/dmt), aluminium (USD2.430,32/dmt), tembaga (USD9.093,91/dmt), serta logam mulia seperti emas dan perak.

    Penetapan harga ini memberikan kepastian bagi para pelaku industri dalam menghadapi pasar yang dinamis.

    Pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengenai kenaikan harga batubara dan mineral logam mengindikasikan tren positif dalam sektor energi dan sumber daya mineral Indonesia. Kenaikan harga ini tidak hanya mencerminkan permintaan yang kuat di pasar global, tetapi juga menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi Indonesia.

    Melalui kebijakan ini, diharapkan pelaku industri dapat memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan produksi dan investasi, serta mendukung tujuan pemerintah dalam memperkuat sektor energi nasional dan keberlanjutan sumber daya mineral. Keputusan ini juga menjadi sinyal penting bagi investor dan pelaku pasar untuk tetap waspada dan siap beradaptasi dengan perubahan yang ada.

    Negara Pengimpor Batu Bara RI

    Indonesia adalah salah satu produsen dan pengekspor batu bara terbesar di dunia. Beberapa negara yang bergantung pada batu bara Indonesia sebagai sumber energi dan bahan baku industri antara lain:

    1. Tiongkok: Tiongkok adalah pembeli utama batu bara Indonesia, menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan energi dan produksi industri.
    2. India: India juga merupakan pasar besar bagi batu bara Indonesia, dengan banyak perusahaan energi yang mengandalkan impor untuk memenuhi permintaan energi domestik.
    3. Jepang: Jepang mengimpor batu bara untuk keperluan pembangkit listrik dan industri, menjadikannya salah satu pelanggan penting bagi Indonesia.
    4. Korea Selatan: Korea Selatan mengandalkan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi, terutama untuk pembangkit listrik.
    5. Malaysia: Malaysia juga mengimpor batu bara dari Indonesia untuk kebutuhan energi dan industri.
    6. Filipina: Negara ini mengimpor batu bara dari Indonesia untuk keperluan pembangkit listrik.
    7. Vietnam: Vietnam meningkatkan impor batu bara dari Indonesia untuk mendukung pertumbuhan pembangkit listrik.

    Negara-negara ini mengandalkan pasokan batu bara Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dan mendukung pertumbuhan industri mereka, menjadikannya mitra penting dalam sektor energi global.

    Harga Batu Bara Dunia

    Sementara, harga batu bara dunia Newcastle stabil pada Jumat, 25 Oktober 2024. Untuk kontrak Oktober 2024, turun tipis sebesar USD0,6 menjadi USD144,9 per ton. November tidak berubah di USD145,9 per ton, sementara Desember juga stabil di USD148,4 per ton.

    Sebaliknya, harga batu bara Rotterdam justru naik. Oktober tercatat menguat USD0,4 menjadi USD119,65 per ton. November naik USD1,85 ke USD121,65 per ton, dan Desember bertambah USD2,1 ke USD122,6 per ton.

    Di sisi lain, harga gas alam Eropa terus melonjak. Kontrak gas TTF Dutch untuk bulan depan naik 2,4 persen menjadi 43,6 euro per megawatt-jam (MWh), didorong meningkatnya permintaan pembangkit listrik dan kekhawatiran konflik di Timur Tengah.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79