KABARBURSA.COM – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) dalam reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin, 8 September 2025.
Purbaya menggantikan Sri Mulyani, yang sebelumnya menjabat Menkeu sejak 2024.
Penunjukan ini langsung menyedot perhatian publik dan pelaku pasar, mengingat posisi Menteri Keuangan memegang peranan vital dalam menjaga stabilitas fiskal, mengatur pembiayaan negara, serta memastikan koordinasi dengan otoritas moneter dan sektor keuangan.
Purbaya lahir dengan latar belakang akademik yang kuat. Ia menamatkan studi Sarjana Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan meraih gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
Kombinasi pendidikan teknik dan ekonomi ini memperkuat reputasinya sebagai ekonom yang memahami aspek teknis maupun kebijakan makro.
Sebelum dipercaya Presiden Prabowo untuk memimpin Kementerian Keuangan, Purbaya telah lama berkecimpung di pemerintahan dan lembaga strategis.
Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020 hingga 2025, lembaga yang berperan penting menjaga kepercayaan publik terhadap sistem perbankan.
Sebelumnya, Purbaya pernah menduduki sejumlah posisi penting, antara lain:
- Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi (2018–2020).
- Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Kemaritiman (2016–2018).
- Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam (2015–2016).
- Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (2015).
- Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian (2010–2014).
- Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014).
Selain itu, Purbaya juga aktif di berbagai forum ekonomi, termasuk sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Anggota Indonesia Economic Forum sejak 2015.
Kariernya tak hanya terbatas di pemerintahan. Sebelum bergabung dalam birokrasi, Purbaya banyak berkiprah di dunia keuangan dan riset. Ia mengawali karier profesional sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994).
Purbaya kemudian berkecimpung di Danareksa, sebuah lembaga riset dan sekuritas nasional. Ia menjabat sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute (2000–2005), Chief Economist (2005–2013), Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008), hingga anggota dewan direksi PT Danareksa (2013–2015).
Sebagai Menkeu baru, Purbaya menghadapi tantangan besar. Pasar modal merespons negatif kabar pergantian Sri Mulyani, dengan IHSG anjlok lebih dari 100 poin ke level 7.766 pada perdagangan hari yang sama.
Saham big banks memimpin pelemahan, menandakan keresahan investor terhadap ketidakpastian arah kebijakan fiskal.
Kini, pasar menanti langkah awal Purbaya dalam menjaga kesinambungan kebijakan, memastikan defisit APBN terkendali, serta memperkuat koordinasi dengan Bank Indonesia, OJK, dan LPS.
Dengan latar belakang panjang di bidang ekonomi dan keuangan, publik berharap ia mampu meredakan gejolak pasar dan mengembalikan keyakinan investor. (*)
 
      