KABARBURSA.COM - PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) mengumumkan rencana untuk menjalin kerjasama strategis dalam rangka mengeksplorasi potensi pengembangan proyek bersama QuantumPharm, Inc.
Direktur SMMA Burhanuddin Abdullah menyampaikan bahwa pihaknya bersama QuantumPharm, Inc. telah sepakat untuk membentuk sebuah kemitraan yang akan mengarah pada pendirian entitas di Singapura guna mengembangkan proyek yang berfokus pada bidang bisnis tertentu. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 7 November 2024.
Burhanuddin juga menjelaskan bahwa transaksi ini masih berada dalam tahap due diligence, dan dipastikan bahwa jumlah penyertaan modal yang akan dilakukan oleh SMMA tidak akan melebihi 20 persen dari ekuitas perusahaan, sehingga tidak akan memberikan dampak material terhadap kinerja perseroan.
Sebagai informasi, QuantumPharm, Inc., yang juga dikenal dengan nama XtalPi, adalah perusahaan yang berbasis di Hong Kong, yang fokus pada pengembangan platform penelitian inovatif. XtalPi mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, serta robotika untuk mendorong transformasi digital di sektor ilmu hayati dan material. Perusahaan ini menggunakan pendekatan fisika kuantum untuk menyediakan solusi R&D yang terdepan di industri farmasi, bioteknologi, energi terbarukan, dan material canggih.
Lebih lanjut, Burhanuddin menegaskan bahwa kerjasama ini tidak akan mempengaruhi secara signifikan kegiatan operasional, kondisi hukum, keuangan, atau kelangsungan usaha SMMA.
00000000
PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) mengumumkan kesiapan dana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri C.
Direktur Utama SMMA, Burhanuddin Abdullah menyatakan bahwa perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp119 miliar guna memenuhi kewajiban tersebut. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 15 Agustus 2024.
Ia menjelaskan bahwa obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 7 September 2024, dan dana pelunasan telah disiapkan oleh SMMA sesuai dengan komitmen perusahaan.
PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) mengumumkan telah menyiapkan dana untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri B.
Burhanuddin Abdullah, Direktur Utama SMMA, menyampaikan bahwa perseroan telah menyediakan dana sebesar Rp13,1 miliar untuk melunasi obligasi tersebut. Seperti dalam keterangannya pada Rabu 31 Juli 2024.
Burhanuddin menjelaskan, obligasi ini akan jatuh tempo efektif pada tanggal 26 Agustus 2024, dan dana untuk pelunasan telah siap.
Catatan Laba Bersih
PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp1,438 triliun selama sembilan bulan pertama 2023, meningkat 40,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,021 triliun.
Laba bersih per saham dasar naik ke level Rp226 per lembar pada akhir September 2023, dari sebelumnya Rp178 per lembar pada September 2022.
Merujuk laporan keuangan periode sembilan bulan 2023 yang telah diaudit dan diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/1/2024), pendapatan perusahaan turun 24,7 persen secara tahunan menjadi Rp18,96 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh merosotnya pendapatan penjaminan asuransi sebesar 34,2 persen menjadi Rp12,045 triliun. Pendapatan administrasi dan komisi juga menyusut 21,08 persen menjadi Rp494,1 miliar.
Namun, pendapatan bunga dan bagi hasil meningkat 7,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,4 triliun pada akhir September 2023.
Pendapatan jasa penjaminan emisi, perantara pedagang efek, serta manajer investasi naik 12,2 persen menjadi Rp420,6 miliar. Selain itu, SMMA mulai membukukan pendapatan atas kenaikan nilai wajar efek yang belum direalisasikan sebesar Rp373,9 miliar selama sembilan bulan 2023, yang pada periode yang sama tahun 2022 masih nihil.
SMMA juga berhasil menekan beban sebesar 27,9 persen secara tahunan menjadi Rp17,328 triliun pada akhir September 2023, terutama didorong oleh turunnya beban penjaminan asuransi sebesar 40 persen menjadi Rp11,457 triliun.
Akibatnya, laba sebelum pajak melonjak 47,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,632 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Jumlah kewajiban berkurang 2,2 persen dibandingkan akhir tahun 2022 menjadi Rp88,54 triliun pada akhir September 2023. Di sisi lain, total ekuitas bertambah 7,6 persen dibandingkan akhir tahun 2022 menjadi Rp25,4 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Akuisisi Sebagian Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) secara resmi menyelesaikan akuisisi sebagian saham PT Paramitra Multifinance pada 17 April 2024. Transaksi ini bernilai Rp 60 miliar.
Dalam pengumuman resmi Rabu 17 April 2024 perusahaan keuangan milik Sinarmas ini membeli 60 juta saham dari perusahaan multifinance yang berbasis di Jakarta Selatan dengan harga per saham sebesar Rp 1.000.
“Dengan pembelian saham ini, jumlahnya tidak melebihi 20 persen dari ekuitas SMMA, sehingga tidak dianggap sebagai transaksi material,” ungkap Direktur Utama Sinarmas Burhanuddin Abdullah.
“Dengan akuisisi ini, kepemilikan SMMA atas Paramitra Multifinance kini mencapai sekitar 15,01 persen, bersama dengan Bank Shinhan Indonesia yang memiliki 9,93 persen saham,” jelas Burhanuddin.(*)