Logo
>

S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru Didukung Saham AI

S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor baru berkat lonjakan saham AI seperti AMD.

Ditulis oleh Syahrianto
S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru Didukung Saham AI
Ilustrasi: Suasana dalam New York Stock Exchange atau Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat pada Senin, 6 Oktober 2025, mencetak rekor penutupan tertinggi setelah sentimen investor terdorong oleh aktivitas merger dan akuisisi di sektor kecerdasan buatan (AI), meskipun penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari keenam. Sementara itu, indeks Dow Jones sedikit melemah.

    Seperti dilansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 63,31 poin atau 0,14 persen menjadi 46.694,97. S&P 500 naik 24,49 poin atau 0,36 persen menjadi 6.740,28, sedangkan Nasdaq Composite meningkat 161,16 poin atau 0,71 persen menjadi 22.941,67.

    Saham-saham semikonduktor memimpin penguatan setelah AMD mengumumkan akan memasok chip AI kepada OpenAI dalam kesepakatan yang berpotensi menghasilkan pendapatan puluhan miliar dolar per tahun. 

    Sebagai bagian dari perjanjian itu, OpenAI juga dapat membeli hingga 10 persen saham AMD. Saham AMD melonjak 23,7 persen, sementara indeks semikonduktor Philadelphia naik 2,9 persen.

    “Pasar menunjukkan kekuatan pada sektor teknologi dan konsumsi non-esensial, meskipun dihadapkan pada isu penutupan pemerintahan,” ujar Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager di Dakota Wealth, Fairfield, Connecticut. 

    “Pasar masih tertarik pada perdagangan saham terkait AI dan perusahaan yang mendukung atau memanfaatkannya,” tambah dia.

    Namun, Pavlik menambahkan, setiap tren memiliki siklus; gelombang ini suatu saat akan mencapai puncaknya dan menurun. Hanya saja, sulit untuk mengetahui di fase mana kita sekarang.

    Di lain sisi, pemerintah federal tetap ditutup selama enam hari karena kebuntuan politik di Kongres. Kondisi itu menunda publikasi sejumlah indikator ekonomi penting, memaksa investor mengandalkan data non-pemerintah untuk menilai waktu dan skala pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (the Fed).

    Beberapa pejabat bank sentral memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuan karena inflasi masih tinggi, sementara sebagian lainnya menilai pelemahan pasar tenaga kerja dapat menjadi alasan untuk melakukan penurunan suku bunga.

    Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan hampir pasti, sebesar 94,6 persen, bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober mendatang.

    Dengan tidak adanya rilis data ekonomi utama pekan ini, investor memantau laporan kredit konsumen, permintaan hipotek, serta survei sentimen konsumen awal dari University of Michigan untuk bulan Oktober.

    Adapun, dari 11 sektor utama S&P 500, sektor konsumsi non-esensial menjadi yang paling menguat, sementara sektor properti mencatat penurunan terdalam.

    Musim laporan keuangan kuartal ketiga yang akan dimulai minggu depan diperkirakan menjadi katalis pasar, dengan laporan dari sejumlah bank besar AS menjadi perhatian utama. 

    Analis memperkirakan pertumbuhan laba tahunan S&P 500 sebesar 8,8 persen untuk periode Juli–September, naik dari estimasi sebelumnya sebesar 8 persen, menurut data LSEG.

    Saham Tesla naik 5,5 persen setelah perusahaan mobil listrik itu mengumumkan acara yang akan digelar pada Selasa di platform media sosial X.

    Sementara itu, TD Cowen menurunkan target harga saham Starbucks karena pelemahan pasar tenaga kerja yang memengaruhi konsumen muda, membuat saham perusahaan kopi itu turun 5 persen.

    Harga Bitcoin menembus level 125.000 dolar AS pada Minggu, mendorong kenaikan saham perusahaan terkait kripto seperti Coinbase, MicroStrategy, Riot Platforms, dan MARA Holdings.

    Saham bank regional Comerica melonjak 13,7 persen setelah Fifth Third mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan tersebut melalui kesepakatan saham senilai 10,9 miliar dolar AS.

    Di sisi lain, saham Verizon turun 5,1 persen setelah menunjuk mantan CEO PayPal, Dan Schulman, sebagai kepala eksekutif baru.

    Volume perdagangan di bursa AS mencapai 19,69 miliar saham, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata 19,17 miliar saham selama 20 sesi terakhir. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.