KABARBURSA.COM – Indeks STOXX 600 melesat kencang pada perdagangan Kamis dinihari WIB, 27 November 2025. Reli kuat ini didukung oleh kabar dari Inggris dan perkembangan diplomatik Eropa. Besarnya ekspektasi peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, juga memperluas momentum penguatan.
Indeks STOXX 600 melesat 1,09 persen ke 574,21. Pergerakan ini memperpanjang kenaikan ke sesi ketiga berturut-turut, setelah sempat mengalami tekanan tajam pekan sebelumnya. Hampir seluruh bursa utama bergerak serempak di zona hijau.
DAX Jerman menguat 1,11 persen dan CAC Prancis naik 0,88 persen. Kenaikan serempak ini menunjukkan bahwa aksi beli tersebar merata di berbagai sektor dan negara.
Sektor teknologi menjadi motor penggerak utama. Kenaikan 2,1 persen di sektor ini mengikuti reli teknologi global, terutama setelah investor semakin yakin bahwa The Fed akan segera memasuki fase pelonggaran kebijakan moneter.
Saham ASML melonjak 5,7 persen, disusul BESI yang naik 4 persen dan Infineon yang menguat 3,7 persen. Aksi beli agresif di saham-saham semikonduktor mencerminkan keyakinan pasar bahwa permintaan chip dan perangkat pendukung teknologi AI akan tetap solid dalam beberapa kuartal ke depan.
Kevin Hasset Kandidat Ketua The Fed
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed semakin menguat setelah laporan global menyebut Kevin Hassett, seorang penasihat ekonomi Gedung Putih yang dikenal vokal mendukung suku bunga lebih rendah, masuk sebagai kandidat kuat Ketua The Fed berikutnya.
Pernyataan Menteri Keuangan AS yang menyebut, Presiden Donald Trump akan mengumumkan Ketua The Fed yang baru sebelum Natal. Kabar ini turut menambah keyakinan bahwa arah kebijakan moneter AS akan semakin longgar.
Pemerintah Inggris Bebaskan Bank dari Tambahan Pajak
Di Inggris, Rencana Anggaran yang dirilis Menteri Keuangan Rachel Reeves memberi dorongan tambahan ke pasar. Meskipun tarif pajak pekerja dinaikkan, pemerintah tetap membebaskan bank dari tambahan pajak, sehingga saham sektor perbankan memimpin penguatan.
FTSE 100 naik 0,85 persen ke 9.691,58 dengan lonjakan kuat pada Lloyds, NatWest, dan HSBC. IG Group bahkan menjadi top gainer dengan kenaikan mencapai 10,3 persen. Lonjakan ini tidak hanya terjadi pada IG Group di London, tetapi juga dalam komponen STOXX 600.
Kenaikan sektor perbankan juga terasa luas di Eropa. Indeks perbankan kawasan melonjak 1,6 persen, sementara indeks utama Spanyol—yang banyak dihuni saham bank—naik 1,4 persen dan menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di benua tersebut.
Dinamika geopolitik turut membentuk sentimen. Pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang mengaku siap untuk melanjutkan kerangka perdamaian yang didukung Amerika Serikat, sempat memperkuat optimisme.
Namun harapan itu sedikit mereda setelah Presiden Trump menarik kembali timeline kesepakatan. Ketidakpastian tersebut mengangkat harga minyak dan mendorong saham pertahanan Eropa, sehingga indeks aerospace & defense menguat 1,35 persen.
Prediksi Kenaikan STOXX 600
Sementara itu, prospek pasar 2026 juga mengarah positif. Setelah mengalami penurunan mingguan terbesar dalam tiga bulan terakhir, jajak pendapat Reuters memperkirakan STOXX 600 akan naik sekitar 11 persen tahun depan. Hal ini didukung ekspektasi stabilisasi ekonomi dan normalisasi kebijakan moneter.
Dari sisi emiten, Novo Nordisk mencatat kenaikan 4,7 persen setelah Medicare AS merilis daftar harga negosiasi untuk 15 obat mahal, termasuk Wegovy dan Ozempic. Para analis menilai harga tersebut masih sesuai proyeksi, sehingga menghapus kekhawatiran penurunan pendapatan drastis.
Sebaliknya, Adecco harus menerima tekanan besar setelah sahamnya anjlok 11,4 persen di tengah kekhawatiran eksposur perusahaan terhadap risiko AI. Terutama, setelah manajemen menegaskan kembali target margin dan leverage hingga 2027.
Di Spanyol, HBX merosot 12 persen setelah melaporkan rugi tahun penuh yang jauh lebih besar dari estimasi.
Kombinasi sentimen pelonggaran moneter, penguatan teknologi global, dukungan kebijakan fiskal Inggris, dan dinamika geopolitik yang cenderung stabil, membawa bursa Eropa kembali pada jalur reli.
Namun kondisi pasar yang sensitif terhadap berita suku bunga dan geopolitik, menandakan bahwa fluktuasi masih mungkin terjadi dalam beberapa pekan mendatang.(*)