KABARBURSA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berusaha memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional lewat pertumbuhan penyaluran kredit.
Menurut data yang dihimpun data perseroan, hingga Agustus 2025, nilai penyaluran kredit konsumer BRI (bank only) telah mencapai Rp216,26 triliun. Jumlah tersebut tercatat tumbuh sebesar 10,65 persen secara tahunan (year on year/YoY).
Pertumbuhan penyaluran kredit BRI diklaim menjadi bukti kuatnya kepercayaan masyarakat hingga para nasabah terhadap produk unggulan bank dengan kode saham BBRI tersebut.
Selain itu, capaian tersebut dianggap menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi domestik yang semakin inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Corporate Secretary BRI, Dhanny, laju pertumbuhan kredit konsumer terutama ditopang oleh kinerja BRIguna sebagai produk pinjaman berbasis gaji (salary-based loan).
BRIguna mengalami performa positif dengan yang mencatat outstanding Rp143,4 triliun per Agustus 2025, atau tumbuh 9,8 persen YoY.
Sementara itu, segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga menunjukkan performa menggembirakan dengan outstanding Rp63,7 triliun, naik 13,5 persen YoY. Positifnya KPR BRI terjadj seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap hunian layak dan terjangkau.
Bagi yang belum tahu, outstanding dalam bidang kredit atau pembiayaan merupakan jumlah total utang yang belum dibayar oleh debitur, baik individu maupun perusahaan) kepada kreditur. Dalam hal ini kreditur merupakan pihak atau lembaga pemberi pinjaman semisal Bank BRI.
Dengan sederet pencapaian tersebut, BRI kian optimis dengan penyaluran kredit di dalam negeri yang berpeluang memiliki prospek cerah.
“BRI berkomitmen untuk menumbuhkan portofolio konsumer dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. Dengan kualitas kredit yang terkendali, kami optimis penyaluran kredit konsumer akan terus tumbuh sehat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” sebut Dhanny lewat keterangan resmi, Senin 6 Oktober 2025.
Jaga Kualitas, Fokus pada Nasabah Berkualitas
Sejalan dengan ekspansi tersebut, BRI tetap menempatkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) sebagai fondasi utama. Kualitas pembiayaan di segmen konsumer diklaim masih terjaga dengan baik, mencerminkan tata kelola risiko yang solid di tengah peningkatan permintaan kredit.
Dengan portofolio yang terkendali, BRI optimistis pertumbuhan kredit konsumer ke depan akan tetap sehat dan berkontribusi signifikan terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Perkuat Retail Banking dan Wealth Management
Secara strategis, BRI juga memperkuat kapabilitas di segmen retail banking melalui berbagai inisiatif. Produk BRIguna tetap menjadi market leader di kelasnya, didukung strategi akuisisi nasabah payroll berkualitas untuk menjaga pertumbuhan yang sehat.
Selain itu, BRI memperluas portofolio KPR dengan membidik nasabah new to bank (NTB) yang berorientasi pada profitabilitas jangka panjang. Tak hanya itu, perseroan juga melakukan revamping layanan Wealth Management guna menarik segmen affluent dan high net worth individual (HNWI).
"Pertumbuhan kredit konsumer BRI mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap layanan BRI. Melalui produk unggulan seperti BRIguna dan KPR, BRI tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menghadirkan solusi keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tutup Dhanny.
Dengan strategi yang konsisten, BRI terus memperkuat fondasi bisnis konsumer sebagai pilar utama pertumbuhan jangka panjang. Melalui pendekatan berbasis nilai keberlanjutan, BRI tidak hanya menjadi bank rakyat, tetapi juga motor penggerak ekonomi nasional di era digital dan inklusif.
BRI Salurkan KPR FLPP, Dukung Program 3 Juta Rumah
BRI memperkuat posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Melalui percepatan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP), BRI menjadi motor penggerak program nasional 3 Juta Rumah yang masuk dalam agenda prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya cita keempat terkait peningkatan kesejahteraan rakyat dan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta cita kelima terkait pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas.
Akad Massal KPR FLPP 2025: 26 Ribu Debitur di 33 Provinsi
Sebagai langkah konkret, pemerintah menggelar akad massal KPR FLPP 2025 dan serah terima kunci untuk 26.000 debitur secara serentak di 33 provinsi pada 29 September 2025. Acara utama dipusatkan di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Kabupaten Bogor, dengan kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto, jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, serta Direktur Consumer Banking BRI Nancy Adistyasari.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya sektor perumahan sebagai solusi kebutuhan rakyat sekaligus penggerak ekonomi nasional.
“Perumahan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama bagi yang berpenghasilan rendah. Selain itu, perumahan juga bisa dan selalu menjadi motor dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Karena itu kita kasih target yang sangat tinggi, yaitu tiga juta rumah,” tegas Presiden Prabowo lewat keterangan resmi, Jumat 3 Oktober 2025.
Dukungan BRI terhadap Program 3 Juta Rumah Prabowo
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan dukungan penuh terhadap program tiga juta rumah yang digagas pemerintah. Menurutnya, program tersebut selaras dengan visi BRI dalam membangun ekonomi inklusif.
“BRI memandang program ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas akses perumahan sekaligus mendorong pemerataan pembangunan. Program ini memberikan multiplier effect melalui peningkatan aktivitas usaha, penciptaan lapangan kerja, dan perputaran ekonomi di daerah. Dukungan terhadap program ini adalah bagian dari komitmen BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Hery.
KPR FLPP BRI 2025 Tembus Rp14,21 Triliun
Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, BRI mencatat kinerja cemerlang dalam penyaluran KPR FLPP BRI 2025. Total pembiayaan yang sudah digelontorkan mencapai Rp14,21 triliun kepada 103.807 debitur.
Dari sisi kualitas, portofolio kredit tetap terjaga sehat dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) KPR FLPP di level 1,52 persen.
Awalnya, BRI mendapat alokasi penyaluran KPR Sejahtera FLPP tahun 2025 sebanyak 17.700 unit, namun jumlah tersebut meningkat menjadi 25.000 unit. Hingga 25 September 2025, realisasi penyaluran telah mencapai 23.925 unit, dengan rata-rata 2.658 unit per bulan atau mengalami pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dibanding rata-rata 2024 yang hanya 1.258 unit per bulan.
Efek Ekonomi dari Penyaluran KPR Subsidi Pemerintah
Dengan capaian tersebut, BRI tak hanya menjalankan mandat sebagai bank penyalur KPR subsidi pemerintah, tetapi juga berperan dalam menggerakkan perekonomian rakyat. Program ini terbukti memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor konstruksi, lapangan kerja, hingga bisnis UMKM yang bergerak di sekitar kawasan perumahan.
BRI kian optimistis, dukungan penuh terhadap program tiga juta rumah akan menjadi motor pemerataan pembangunan sekaligus solusi nyata dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat Indonesia. (info-bks/*)