KABARBURSA.COM - Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan pada Kamis, 18 Juli 2024, untuk mempertahankan tingkat suku bunga utama tidak berubah dalam pertemuan penetapan suku bunga rutin mereka.
Tingkat suku bunga untuk operasi refinancing utama, serta suku bunga pada fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas deposit tetap tidak berubah masing-masing di 4,25 persen, 4,5 persen, dan 3,75 persen, menurut pernyataan bank sentral.
ECB menegaskan bahwa penilaian sebelumnya mengenai prospek inflasi jangka menengah didukung oleh data terbaru dan menyatakan kesiapan untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang cukup ketat selama diperlukan.
Beberapa indikator inflasi inti meningkat pada Mei dan tekanan harga masih tinggi di kawasan euro. "Inflasi umum kemungkinan akan tetap di atas target hingga tahun depan," kata pernyataan ECB.
Dalam perubahan kebijakan penting, ECB memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni, pemangkasan suku bunga pertama sejak September 2019.
Bank sentral itu menegaskan bahwa mereka tidak berkomitmen pada jalur suku bunga tertentu, menunjukkan bahwa pelonggaran kebijakan moneter mungkin tidak akan linier mengingat tekanan harga yang masih tinggi.
Lagarde mengatakan, ada kemungkinan pertumbuhan akan melambat pada kuartal kedua. Dia menyebut, aktivitas investasi serta output industri yang buruk akan menghambat ekspansi ke depan. Komentar tersebut memperkuat ekspektasi atas lemahnya aktivitas bisa akan menekan inflasi, sehingga memungkinkan ECB untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut setidaknya sekali dalam satu kuartal.
Namun ECB telah berulang kali melakukan kesalahan dengan memberikan panduan yang terlalu spesifik. Jadi kali ini, Lagarde mengatakan, ECB tidak akan berkomitmen terlebih dahulu terhadap arah suku bunga. Menurut dia, data akan menunjukkan arah keputusan.
“Jadi pertanyaan tentang bulan September dan apa yang kami bisa lakukan pada bulan September. Itu terbuka lebar,” kata Lagarde. Dia juga memilih untuk tidak kembali komentar setelah penurunan suku bunga pada bulan Juni.
Beberapa orang juga menganggap komentarnya mengenai upah sebagai petunjuk sederhana. "Pertumbuhan pendapatan konsisten dengan target inflasi ECB tahun depan," kata Lagarde.
Kata Para Ekonom
Namun terdapat beberapa petunjuk yang mendukung spekulasi investor terhadap penurunan suku bunga lagi di September, termasuk komentar Lagarde yang mengatakan risiko terhadap pertumbuhan condong ke sisi bawah sebuah perubahan dari formulasi sebelumnya yang menyatakan bahwa risiko tersebut seimbang, setidaknya seperti tahun 2017.
“Kami menyimpulkan bahwa pemotongan pada September tetap menjadi agenda ECB," kata ekonom JPMorgan, Greg Fuzesi.
Ekonom TS Lombard, Davide Oneglia mengatakan, telah membaca semua ini sebagai tanda lain bahwa ECB mempertahankan bias dovishnya karena ingin melakukan soft landing atas kebijakan moneternya. “Indikator-indikator utama tetap konsisten dan lebih banyak disinflasi sektor jasa pada paruh kedua. Ini setidaknya memerlukan beberapa pemotongan lagi untuk menghindari tingkat suku bunga riil menjadi semakin ketat," terang dia.
"Kami memperkirakan ECB akan mempertahankan kecepatan kuartalan untuk penurunan suku bunga, dengan langkah berikutnya pada Desember. Pada saat itu, inflasi utama kemungkinan akan berada di bawah target, membuat sikap restriktif sulit untuk dibenarkan," kata David Powell, ekonom senior.
Namun, meskipun inflasi secara umum menurun, ada tanda-tanda bahwa pemulihan ekonomi di 20 negara anggota zona euro mulai kehilangan momentum akibat suku bunga yang masih tinggi. Turbulensi politik di Prancis dan masalah global turut memperburuk situasi.
"Informasi yang masuk menunjukkan bahwa ekonomi kawasan euro tumbuh pada kuartal kedua, tetapi kemungkinan pada kecepatan yang lebih lambat dibandingkan kuartal pertama," kata Lagarde. "Ke depan, kami memperkirakan pemulihan akan didorong oleh konsumsi yang meningkat berkat penguatan pendapatan riil yang dihasilkan dari inflasi rendah dan kenaikan upah nominal."
Ia memperingatkan bahwa risiko terhadap pertumbuhan cenderung negatif. Jajak pendapat para ekonom bulan ini memprediksi penurunan suku bunga kuartalan, bertepatan dengan pertemuan kebijakan yang mencakup proyeksi terbaru. Mereka memperkirakan siklus ini akan mencapai puncaknya pada musim gugur 2025, dengan suku bunga deposito mencapai 2,5 persen.
Lagarde menekankan bahwa antara sekarang dan September, ECB akan menerima "banyak informasi," menggemakan pernyataan yang sering ia gunakan sebelum penurunan suku bunga pada Juni.
"Itulah yang akan kami amati untuk melihat apakah informasi tersebut mengonfirmasi jalur yang kami prediksi," ujarnya. "Jadi, saya khawatir ini akan menjadi musim panas yang cukup sibuk," imbuhnya. (*)