Logo
>

Tak Lagi Impor, Pabrik Katoda Tembaga Terbesar Difungsikan

Ditulis oleh Yunila Wati
Tak Lagi Impor, Pabrik Katoda Tembaga Terbesar Difungsikan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Fasilitas pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, akan segera memulai produksi katoda tembaga pertamanya pada Agustus 2024. Smelter tembaga ini, yang merupakan fasilitas single line terbesar di dunia, telah selesai dibangun dan diresmikan pada 27 Juni 2024.

    Menurut Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, smelter ini akan memproduksi sekitar 600.000 hingga 700.000 ton katoda tembaga dan 60 ton emas dari 3 juta ton konsentrat tembaga yang diambil dari Timika. Smelter ini memiliki kapasitas input konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.

    Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, mengungkapkan bahwa smelter ini telah mendapatkan pembeli untuk 100.000 ton katoda tembaga per tahun dari PT Hailiang Group. Selama belum ada pembeli domestik lain, katoda tembaga masih akan diekspor. Untuk emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah berkomitmen untuk membeli 20 ton emas dari smelter ini.

    Smelter Freeport ini, bersama dengan smelter yang sudah beroperasi, PT Smelting, akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi tahunan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak. Tony juga berharap adanya pasar domestik untuk sisa katoda tembaga, karena penjualan domestik akan mengurangi biaya ongkos angkut dibandingkan ekspor.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pengoperasian smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

    Smelter PTFI adalah fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia, memiliki kapasitas pemurnian mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

    “Kita beri tepuk tangan kepada manajemen yang luar biasa. Pabrik yang dibangun pun luar biasa, sangat tepat waktu. Saat ini, energi terbarukan menjadi tren dan tren tersebut memerlukan mineral kritis. Salah satunya adalah tembaga,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024.

    Airlangga menjelaskan, proyek yang menempati lahan seluas 100 hektar ini memiliki nilai investasi kumulatif mencapai 3,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun.

    Investasi tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan konstruksi dalam negeri, tetapi juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.

    Bersama dengan smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 600.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun.

    Dengan beroperasinya smelter ini, seluruh konsentrat tembaga yang diproduksi oleh PTFI dapat diproses dan dimurnikan di dalam negeri, termasuk lumpur anoda dari PT Smelting.

    “Ini merupakan integrasi pertama dari tambang hingga produk akhir. Dengan integrasi ini, produksi emas sebesar 50 ton akan membayar royalti. Karena ini terintegrasi dari tambang sampai hilir, produksi perak juga akan membayar royalti. Pendapatan pemerintah pun akan meningkat,” ujarnya.

    Kehadiran PTFI di KEK Gresik diharapkan dapat menjadi katalisator dalam membentuk kawasan dengan ekosistem yang mendukung hilirisasi, khususnya kendaraan listrik (EV). Hingga Maret 2024, KEK Gresik telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp75,2 triliun dan menyerap lebih dari 35.000 tenaga kerja.

    “Ke depan, Indonesia akan mampu meningkatkan ekspor. Jika ekspor kita kuat, maka rupiah bisa stabil. Sebagai contoh, dari nikel dan kelapa sawit, ekspor kita mencapai 55 miliar dolar AS, sementara impor minyak 40 miliar dolar AS. Jadi terjadi natural hedging,” jelas Airlangga.

    Selain meresmikan operasional smelter PTFI, Airlangga beserta rombongan juga meninjau kawasan smelter PTFI dengan mengunjungi area jetty, anode casting, dan central control building.

    Airlangga juga menyampaikan kepada media terkait peran operasional smelter PTFI dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional.

    Pemerintah menggagas kebijakan hilirisasi industri yang diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah perekonomian nasional dan menjadi kunci dalam menjaga resiliensi ekonomi.

    Untuk mendukung kebijakan hilirisasi, peran off-takers domestik sangat penting termasuk pengguna bahan baku tembaga.

    Saat ini, pasokan produk hilirisasi tembaga Indonesia masih mengandalkan produk impor seperti copper tube, copper tape, evaporator tembaga, serta komponen-komponen dalam produksi EV seperti kabel, inverter, hingga baterai. Pemerintah terus mendorong industri pengolahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk melakukan hilirisasi. Dengan begitu, Indonesia diharapkan tidak lagi mengekspor katoda seperti yang dilakukan saat ini.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79