KABARBURSA.COM - Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom Kalimantan Barat kembali menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan. Melalui pelatihan bertajuk “Kolaborasi Pengembangan Kewirausahaan Terpadu - Keterampilan Usaha Mengolah Limbah Sampah”, Telkom berupaya memberdayakan mitra UMKM untuk mengolah limbah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis.
Unit TJSL Kalbar menekankan pentingnya pengolahan limbah sebagai langkah strategis menghadapi tren pasar global sekaligus menjaga ekosistem. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), limbah dari produksi massal menyumbang hingga 85 persen dari total sampah tahunan di tempat pembuangan akhir. Limbah tekstil bahkan tercatat sebagai kontributor polusi terbesar setelah plastik. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.
Pelatihan ini dilaksanakan di Kampung Tanjak, bertempat di kediaman Suherman, seorang pengrajin lokal yang telah lama mendedikasikan diri pada kerajinan tanjak dan aksesorisnya. Kegiatan ini melibatkan 12 peserta UMKM penjahit binaan Telkom. Mereka dilatih untuk mengubah limbah bahan menjadi produk kreatif yang tidak hanya bernilai jual, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Kegiatan ini bukan semata tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga tanggung jawab sosial dalam mengurangi dampak buruk limbah industri. Kami mendorong peserta untuk menjadi pelaku usaha berdaya saing yang sekaligus mampu menjadi agen perubahan dalam pelestarian lingkungan,” ujar Tedi Rukmantara, General Manager Telkom Witel Kalbar.
Melalui inisiatif ini, Telkom Kalbar berharap dapat memberikan dampak berkelanjutan, baik secara ekonomi maupun lingkungan. Upcycling limbah diharapkan menjadi solusi inovatif yang mampu menginspirasi lebih banyak pengusaha untuk turut serta dalam menjaga kelestarian bumi.
Paparan Kinerja Perseroan
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) optimistis bisa meraih kinerja positif hingga akhir 2024. Terbukti, hingga semester I perusaahan dengan kode perdagangan TLKM ini telah berjalan baik.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi telah memaparkan kinerja perseroan. Hingga semester I 2024, Telkom membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp75,3 triliun.
Kinerja perseroan tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis data, internet & IT services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2 persen.
Heri berkeyakinan bahwa dengan kinerja yang senantiasa terjaga pada semester I ini, Telkom dapat mencatatkan kinerja tahun 2024 yang positif dan profitable.
“Termasuk progress dan realisasi perusahaan dapat memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor ke depannya,” ujar Heri dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 28 Agustus 2024.
Pada segmen enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4 persen yoy yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services.
Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud, digital IT services, cyber security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya, segmen wholesale dan international mencatat pendapatan Rp9,2 triliun atau tumbuh 13,1 persen yoy dengan kontribusi dari bisnis international wholesale voice dan infrastruktur digital.
Sementara itu Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan turut memaparkan kinerja Telkomsel selaku anak usaha Telkom.
Pada semester pertama tahun 2024, Telkomsel membukukan pertumbuhan pendapatan secara solid sebesar 29,9 persen yoy menjadi 57,2 triliun didukung oleh pertumbuhan pendapatan Bisnis Digital sebesar 37,4 persen yoy dan pendapatan IndiHome B2C sebesar 2,8 persen yoy.
Hal tersebut menunjukkan kemampuan dan kapabilitas Telkomsel dalam menangkap berbagai potensi yang didukung oleh pendapatan Bisnis Digital menuju adopsi bisnis konvergensi.
Telkomsel Bertransformasi: Inovasi Data Center
Diberitakan sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau (Telkomsel/TLKM) beberkan beberapa aksi korporasi guna mentransformasi diri menjadi perusahaan telko yang melayani segmen B2C dan B2B.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi, menerangkan Telkom Group sedang bertransformasi untuk menjadi perusahaan digital telko yang melayani B2C dan B2B, guna menangkap setiap peluang yang ada di sektor telekomunikasi.
“Sebagai perusahaan telko terbesar, kami memiliki peluang di Indonesia yang sangat besar. Menurut kami hal ini penting, mengingat industri telekomunikasi sedang berevolusi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat,” kata Heri dalam acara public expose Telkomsel, Senin, 26 Agustus 2024.(*)