KABARBURSA.COM – Tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) mencatat lonjakan persentase harian tertinggi sejak 27 Mei pada perdagangan Senin, 4 Agustus 2025, dipicu aksi beli investor setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September menyusul data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Saham Tesla Inc naik 2,2 persen setelah perusahaan kendaraan listrik tersebut memberikan CEO Elon Musk hak atas 96 juta saham, senilai sekitar USD29 miliar.
Aksi jual besar pada Jumat dipicu oleh data ketenagakerjaan AS bulan Juli yang suram, disertai revisi tajam ke bawah untuk data bulan Mei dan Juni.
“Hari ini sekadar aksi beli saat harga turun. Ini mencerminkan kondisi pasar yang cukup sehat, dengan banyak pihak mencari peluang untuk masuk,” ujar Mike Dickson, Kepala Riset dan Strategi Kuantitatif di Horizon Investments, Charlotte, North Carolina.
“Kondisinya agak mengkhawatirkan karena pasar tenaga kerja tampaknya lebih lemah dari yang diperkirakan. Namun, hal itu diimbangi dengan meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga. Kemungkinan besar pemangkasan akan terjadi pada September,” lanjut Dickson.
Menurut CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga pada September kini berada di kisaran 84 persen. Pelaku pasar memperkirakan setidaknya akan ada dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun.
Sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat mencetak rekor tertinggi berturut-turut.
Sebagaimana dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 585,06 poin atau 1,34 persen ke level 44.173,64. Sementara itu, S&P 500 menguat 91,93 poin atau 1,47 persen ke 6.329,94 dan Nasdaq Composite melonjak 403,45 poin atau 1,95 persen ke 21.053,58.
Investor juga masih mencermati pemecatan Komisioner Biro Statistik Tenaga Kerja AS Erika McEntarfer oleh Presiden Donald Trump pada Jumat lalu, di mana Trump menuduh McEntarfer memalsukan data ketenagakerjaan.
Di hari yang sama, Gubernur The Fed Adriana Kugler mengundurkan diri secara tiba-tiba, membuka peluang perubahan kebijakan jika Trump kembali menunjuk kandidat baru. Trump sebelumnya telah mendorong The Fed untuk segera menurunkan suku bunga.
Di sisi perdagangan, Trump pada Senin menyatakan akan secara signifikan menaikkan tarif atas barang-barang dari India karena negara tersebut tetap membeli minyak dari Rusia. Pemerintah India menyebut langkah tersebut tidak berdasar dan akan mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Musim laporan keuangan kuartal II di AS hampir berakhir, namun investor masih menanti laporan kinerja sejumlah emiten besar pekan ini, termasuk Walt Disney.
Dari jajaran saham yang menguat, Spotify naik 5 persen setelah platform streaming musik itu mengumumkan rencana menaikkan tarif langganan individu premium di beberapa pasar mulai September.
Saham Joby Aviation melonjak 18,8 persen setelah mengumumkan akan mengakuisisi lini bisnis penumpang dari perusahaan layanan helikopter Blade Air Mobility senilai hingga USD125 juta. Saham Blade Air turut naik 17,2 persen.
Sementara itu, saham Kelas A Berkshire Hathaway, perusahaan milik Warren Buffett, turun 2,7 persen setelah laporan akhir pekan lalu menunjukkan penurunan laba operasional kuartalan dan pencatatan rugi (write-down) sebesar USD3,8 miliar.
Di Bursa New York (NYSE), jumlah saham naik mengungguli yang turun dengan rasio 4,48 banding 1. Tercatat 136 saham menyentuh level tertinggi baru dan 51 mencatat level terendah baru.
Di Nasdaq, sebanyak 3.487 saham menguat dan 1.090 saham melemah, dengan rasio saham naik terhadap saham turun sebesar 3,2 banding 1.
Volume transaksi di bursa AS tercatat sebesar 15,05 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yang mencapai 18,37 miliar saham. (*)