KABARBURSA.COM – Indeks utama Wall Street melemah pada Senin, 8 Desember 2025, dengan seluruh sektor industri di S&P 500 berada di zona merah kecuali satu, sementara imbal hasil Treasury meningkat ketika investor menunggu pembaruan kebijakan moneter Federal Reserve yang akan diumumkan dua hari lagi.
Harapan terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember menguat setelah data pekan lalu menunjukkan belanja konsumen meningkat secara moderat menjelang akhir kuartal ketiga.
Namun, investor tetap menunggu petunjuk mengenai langkah kebijakan berikutnya dalam apa yang diperkirakan menjadi salah satu keputusan The Fed yang paling terpecah dalam beberapa tahun terakhir.
“Sampai pertemuan The Fed selesai, akan sulit bagi pasar untuk menemukan arah yang ingin diikuti,” kata Carol Schleif, chief market strategist BMO Private Wealth.
“Kita baru saja melalui musim laporan keuangan yang sangat kuat dan laporan berikutnya baru akan hadir dalam empat minggu. Satu-satunya hal yang benar-benar bisa dijadikan patokan pasar saat ini adalah The Fed,” tambah Schleif kepada Reuters.
Trader saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada Rabu mencapai 87 persen, naik dari posisi serendah 30 persen pada November, berdasarkan CME FedWatch Tool.
Sementara itu, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS turut menekan saham. Yield Treasury 10 tahun naik sesaat setelah gempa kuat terjadi di lepas pantai Jepang.
Pada pukul 2:06 p.m. EST (1906 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 298,74 poin atau 0,63 persen menjadi 47.654,94. S&P 500 melemah 38,22 poin atau 0,56 persen ke 6.832,18, dan Nasdaq Composite turun 107,45 poin atau 0,46 persen menjadi 23.470,67.
Di antara saham individual, tawaran akuisisi agresif Paramount Skydance senilai USD108,4 miliar untuk membeli Warner Bros Discovery menarik perhatian investor karena berusaha menyalip Netflix. Tawaran tersebut mendorong saham Warner Bros Discovery naik 3 persen. Saham Paramount naik lebih dari 7 persen dan menjadi penguat utama di S&P 500, sementara Netflix turun lebih dari 4 persen.
Netflix menjadi salah satu penekan terbesar di Indeks S&P 500 Communication Services yang turun 2 persen, menjadikannya sektor dengan kinerja terburuk di antara 11 sektor utama.
Teknologi menjadi satu-satunya sektor yang menguat, naik 0,5 persen, didorong oleh Microsoft, Nvidia, dan Broadcom. Saham Broadcom naik 2 persen didukung laporan bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan tersebut terkait pengembangan chip kustom.
Minggu ini, fokus pasar akan bergeser menuju valuasi sektor teknologi, dengan laporan keuangan Broadcom dan Oracle yang akan dirilis. Investor khawatir mengenai belanja besar untuk kecerdasan buatan berbasis utang serta kompleksitas transaksi korporasi.
Di tempat lain, saham Marvell Technology turun lebih dari 7 persen setelah dealer mobil bekas Carvana mengamankan posisi untuk masuk ke S&P 500 lebih dulu. Saham Carvana melonjak 13 persen setelah keputusan tersebut. Confluent menguat 29 persen setelah IBM mengumumkan rencana akuisisi senilai sekitar USD11 miliar. Saham IBM naik 1,5 persen.
Tesla turun 4 persen dan menjadi penekan terbesar S&P 500 setelah Morgan Stanley mengeluarkan pandangan bearish untuk produsen kendaraan listrik tersebut.
Oppenheimer pada Senin merilis proyeksi target indeks S&P 500 untuk akhir tahun 2026 di level 8.100, tertinggi di antara analis Wall Street, dengan alasan pertumbuhan laba yang solid dan ketahanan makroekonomi.
Jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 2,04 banding 1 di NYSE, dengan 145 saham mencetak level tertinggi baru dan 58 mencetak level terendah baru. Di Nasdaq, 1.971 saham naik dan 2.633 turun dengan rasio penurunan terhadap kenaikan sebesar 1,34 banding 1.
S&P 500 mencatat 20 level tertinggi baru dalam 52 minggu dan 10 level terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 144 level tertinggi baru dan 67 level terendah baru. (*)