KABARBURSA.COM – Indeks utama Wall Street ditutup relatif mendatar pada perdagangan Senin, 18 Agutus 2025, setelah berjuang mencari arah.
Investor memilih menunggu sederet laporan keuangan dari peritel besar untuk melihat kondisi ekonomi serta menanti Simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole.
Walmart, Home Depot, dan Target dijadwalkan melaporkan hasil kinerja pekan ini. Laporan mereka diperkirakan memberi gambaran bagaimana ketidakpastian perdagangan dan ekspektasi inflasi memengaruhi konsumen AS.
Investor juga memantau konferensi The Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada 21–23 Agustus. Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan menyampaikan pidato yang diharapkan memberi kejelasan terkait prospek ekonomi dan kerangka kebijakan moneter.
Pertemuan di Gedung Putih pada Senin antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tidak memberi dampak signifikan ke pasar.
“Hari ini relatif tenang, investor bersiap menghadapi agenda yang akan datang. Peristiwa terpenting adalah pidato Powell, karena pasar menunggu pandangan terbaru The Fed terhadap kondisi ekonomi di mana inflasi masih tinggi dan tren pengangguran cenderung naik,” ujar Jed Ellerbroek, Manajer Portofolio di Argent Capital.
Data pada Jumat, 15 Agstus 2025 lalu menunjukkan penjualan ritel meningkat sesuai perkiraan, namun sentimen konsumen tertekan oleh kekhawatiran inflasi. Pada Senin, Indeks Pasar Perumahan NAHB/Wells Fargo turun ke level terendah sejak Desember 2022.
Indeks utama Wall Street telah reli dalam dua pekan terakhir. Dow Jones sempat mencetak rekor intraday tertinggi pada Jumat, ditopang oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga dan musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan meskipun kondisi perdagangan global masih penuh ketidakpastian.
Di sisi geopolitik, Trump dan Zelenskiy membahas masa depan perang di Ukraina, beberapa hari setelah KTT Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang tidak menghasilkan kesepakatan konkret. Trump mengatakan akan menghubungi Putin dan membuka kemungkinan pertemuan tiga pihak.
Dow Jones Industrial Average turun 34,30 poin atau 0,08 persen menjadi 44.911,82. S\&P 500 melemah 0,65 poin atau 0,01 persen menjadi 6.449,15, sementara Nasdaq Composite naik tipis 6,80 poin atau 0,03 persen ke 21.629,77.
Investor masih memperhitungkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed bulan depan, meskipun ekspektasi untuk pemangkasan tambahan tahun ini mulai berkurang. Data terbaru menunjukkan tarif AS belum masuk ke inflasi konsumen, namun melemahnya pasar tenaga kerja bisa mendorong sikap moneter yang lebih dovish dari The Fed.
Saham Intel turun 3,66 persen setelah laporan Bloomberg menyebut pemerintahan Trump tengah membahas kemungkinan mengambil 10 persen saham di perusahaan chip tersebut.
Saham Dayforce melonjak 26 persen setelah laporan bahwa perusahaan ekuitas swasta Thoma Bravo berencana mengakuisisi penyedia perangkat lunak manajemen SDM itu.
Saham energi terbarukan menguat setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan aturan subsidi pajak baru untuk proyek surya dan angin yang lebih longgar dari perkiraan pasar. Saham SunRun naik 11,35 persen dan First Solar naik 9,69 persen.
Di NYSE, jumlah saham naik melampaui saham turun dengan rasio 1,16 banding 1. Tercatat 185 saham mencapai level tertinggi baru dan 36 saham mencatat level terendah baru. S&P 500 menambahkan 9 rekor tertinggi baru dan 3 terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 80 tertinggi baru dan 69 terendah baru. (*)