KABARBURSA.COM - Pasar saham Amerika Serikat kembali bergairah pada perdagangan Rabu waktu setempat, 6 Agustus 2025. Nasdaq mencatat kenaikan tajam setelah saham Apple melonjak menyusul rencana raksasa teknologi itu untuk memperkuat komitmen manufaktur di dalam negeri.
Di tengah musim laporan keuangan yang mayoritas melebihi ekspektasi, para investor mulai melihat sinyal pemulihan ekonomi yang lebih kuat, sekaligus membuka ruang bagi pelonggaran kebijakan suku bunga oleh bank sentral.
Indeks Nasdaq mencatat penguatan 1,21 persen menjadi 21.169,42, sementara S&P 500 naik 0,73 persen ke posisi 6.345,06. Dow Jones pun turut menguat, meski lebih tipis, yakni 0,18 persen ke level 44.193,12.
Kenaikan saham Apple sebesar 5,1 persen menjadi katalis utama penguatan indeks. Penguatan ini dipicu pernyataan seorang pejabat Gedung Putih yang menyebut Apple akan mengumumkan investasi manufaktur domestik senilai USD100 miliar.
Rencana besar ini dipandang sebagai langkah strategis di tengah meningkatnya tekanan geopolitik dan perlambatan produksi global.
Selain Apple, sejumlah perusahaan juga mencatatkan kinerja solid yang memberi warna positif pada perdagangan hari itu.
Saham McDonald’s naik 3 persen setelah penjualan global mereka berhasil melampaui perkiraan, didorong oleh strategi menu terjangkau. Sementara itu, Arista Networks melonjak 17,5 persen usai merilis proyeksi pendapatan kuartalan yang berada di atas estimasi analis.
Musim Laporan Keuangan yang Menjanjikan
Seiring dengan berjalannya musim laporan keuangan kuartal kedua, lebih dari 400 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah mengumumkan kinerjanya.
Sekitar 80 persen di antaranya membukukan hasil yang melebihi ekspektasi analis. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata empat kuartal terakhir yang berada di kisaran 76 persen.
LSEG memperkirakan pertumbuhan laba untuk kuartal ini akan mencapai 12,1 persen, melonjak dari proyeksi awal di bulan Juli yang hanya 5,8 persen. Hal ini memperkuat pandangan bahwa meski ekonomi global masih menghadapi tekanan, sektor korporasi tetap tangguh.
Chief Investment Strategist dari CFRA Research Sam Stovall, mengatakan bahwa meskipun ketidakpastian masih menyelimuti kebijakan tarif dan geopolitik, pasar saat ini menunjukkan keyakinan terhadap prospek jangka pendek.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Menguat
Dari sisi kebijakan moneter, pasar mulai meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga. Pernyataan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, yang menyebut kemungkinan pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat, semakin memperkuat dugaan tersebut.
Data ketenagakerjaan terbaru yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja menjadi salah satu pertimbangan utama. Menurut FedWatch Tool dari CME Group, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September kini mencapai 95,2 persen, naik signifikan dari 46,7 persen pada pekan lalu.
Sektor Teknologi Tidak Seragam
Meski suasana pasar cenderung positif, tidak semua saham mencatatkan hasil menggembirakan. Saham Advanced Micro Devices (AMD) turun 6,4 persen, sementara Super Micro Computer merosot 18,3 persen setelah laporan keuangan keduanya menunjukkan pelemahan di lini bisnis pusat data. Kekecewaan investor terhadap hasil ini turut menyeret saham teknologi lainnya.
Di sisi lain, Walt Disney mencetak kinerja kuartalan yang solid dan meningkatkan proyeksi tahunan, namun sahamnya justru melemah 2,7 persen. Penurunan ini kemungkinan besar dipicu oleh profit taking setelah kenaikan sebelumnya.
Volume dan Breadth Pasar
Volume perdagangan di bursa Wall Street tercatat sebesar 16,85 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,27 miliar.
Di NYSE, jumlah saham yang naik sedikit lebih banyak dibandingkan yang turun, sementara di Nasdaq, saham yang melemah masih mendominasi.
Beberapa saham mencatat penguatan signifikan, seperti Safe & Green Holdings (naik hampir 90 persen), Myriad Genetics (46,9 persen), dan Linkhome Holdings (45,9 persen).
Sementara itu, Earlyworks dan Fractyl Health anjlok masing-masing lebih dari 45 persen, mencerminkan tingginya volatilitas di kalangan emiten kecil.
Kinerja bursa saham AS pada perdagangan Rabu mencerminkan gabungan antara harapan dan kehati-hatian. Lonjakan saham Apple dan hasil laporan keuangan yang kuat memberikan dorongan positif, namun tekanan di sektor chip dan sinyal campuran dari emiten lain mengingatkan bahwa pasar masih berjalan di atas ketidakpastian.
Dengan semakin dekatnya keputusan The Fed bulan depan dan terus mengalirnya laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar, investor kini menanti kepastian arah pasar dalam beberapa pekan ke depan.(*)