KABARBURSA.COM - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengadakan pertemuan bisnis dengan jaringan ritel Magnit, salah satu ritel makanan terbesar di Rusia, guna meningkatkan ekspor Indonesia.
Jerry menegaskan, toko ritel merupakan platform strategis untuk memasarkan produk-produk Indonesia. "Kami yakin, Indonesia masih bisa meningkatkan ekspor ke Rusia, mengingat tren ekspor Indonesia ke Rusia selama lima tahun terakhir (2019-2023) meningkat sebesar 4,71 persen. Dengan 30 ribu cabang di Rusia, Magnit memiliki potensi besar untuk menerima dan mendistribusikan produk Indonesia," ujar Jerry di Jakarta, Rabu.
Jerry juga memandang penting peningkatan ekspor Indonesia ke Rusia. Dalam pertemuan tersebut, ia mengunjungi salah satu cabang Magnit dan berdiskusi dengan sejumlah pembeli dari Rusia. Magnit sendiri adalah jaringan ritel makanan terbesar di Rusia berdasarkan jumlah toko dan cakupan geografis. Ritel ini menggunakan model multiformat, termasuk toko serba ada, supermarket, apotek, dan toko obat.
Jerry juga menekankan bahwa Indonesia mendukung kerja sama jaminan produk halal dengan Rusia, mengingat Rusia aktif dalam promosi produk halal seperti pada Russia Halal Expo di Kazan Forum 2023. "Kemitraan ini bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga tentang membina hubungan ekonomi yang lebih dalam yang dapat teruji oleh waktu dan pergeseran ekonomi global," katanya.
Selain itu, Jerry juga bertemu dengan perwakilan perusahaan teknologi Yandex, mesin pencari terbesar di Rusia dan ke-5 terbesar di dunia setelah Google, Baidu, Bing, dan Yahoo!. Wamendag melakukan konsultasi untuk mempromosikan produk Indonesia di Rusia melalui Yandex.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor Indonesia ke Rusia pada 2023 mencakup minyak sawit senilai 632,6 juta dolar AS, suku cadang mesin 26,71 juta dolar AS, karet 21,43 juta dolar AS, olahan makanan 19,39 juta dolar AS, dan lemak coklat 10,8 juta dolar AS.
Di sisi lain, impor Indonesia dari Rusia menunjukkan pertumbuhan 22,24 persen pada periode 2019-2023. Impor utama Indonesia dari Rusia pada 2023 meliputi batu bara bituminus senilai 495,6 juta dolar AS, besi baja 389,6 juta dolar AS, pupuk 338,1 juta dolar AS, serealia 274,8 juta dolar AS, dan asbestos 45,03 juta dolar AS.
Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rusia adalah negara sumber investasi langsung (FDI) ke-23 Indonesia. Rusia memiliki 3.965 proyek di Indonesia pada 2023, meningkat 719,2 persen dibandingkan 2022. Sektor investasi tersebut mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran, jasa lainnya, serta hotel dan restoran.
Saint Petersburg Pintu Masuk
Pemerintah berharap produk Indonesia bisa dikenal luas di Rusia, salah satunya di kawasan bernama Saint Petersburg.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan Saint Petersburg merupakan pintu gerbang masuknya barang yang ada di Rusia.
Jerry menyampaikan, bahwa produk Indonesia diharapkan bisa lebih banyak dikenal di Saint Petersburg. Untuk itu, ia menegaskan pihaknya siap untuk melakukan berbagai upaya termasuk fasilitasi para pelaku usaha kedua negara.
“Saint Petersburg merupakan pelabuhan utama untuk barang barang yang beredar di Rusia. Sehingga, menjadikan kota ini menjadi gerbang strategis bagi produk Indonesia untuk masuk dan semakin dikenal di wilayah Rusia,” jelas Wamendag dikutip, Rabu, 24 Juli 2024.
Adapun hal tersebut disampaikan Jerry saat melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Komite Hubungan Eksternal Saint Petersburg, Kalganov Vyacheslav Gennadievich di Saint Petersburg, Rusia.
Jerry menyatakan pihaknya terus berupaya untuk memberi dukungan terhadap pelaku usaha ekspor. Salah satu bentuk supportnya yakni melalui Atdag Moskow.
“Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengekspor produknya ke berbagai negara, termasuk ke Rusia. Salah satu upaya dilakukan adalah melalui keberadaan Atdag Moskow yang selalu siap membantu dalam hal peningkatan kualitas produk, promosi, serta penyelesaian berbagai kendala yang dihadapi,” jelas dia.
Tren Ekspor Indonesia
Sebelumnya diberitakan, Tren ekspor Indonesia ke Rusia selama lima tahun terakhir (2019-2023 ) mengalami peningkatan. Hal ini pun diklaim bisa menjadi peluang bagi pebisnis dalam negeri di sektor perdagangan.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan kontribusinya terhadap sektor perdagangan dan investasi dengan Rusia.
Sementara itu, Rusia sebagai pemimpin dunia dalam ekspor energi, biji-bijian, pupuk, dan logam, menawarkan banyak peluang bagi para pebisnis Indonesia untuk terlibat.
“Perdagangan Indonesia-Rusia memiliki potensi untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Indonesia dapat meningkatkan kontribusinya terhadap sektor perdagangan dan investasi Rusia. Hal ini ditunjukkan tren ekspor Indonesia ke Rusia yang selama lima tahun terakhir, yakni dari tahun 2019-2023, meningkat sebesar 4,71 persen,” kata Jerry Sambuaga dalam Forum Eksportir Indonesia-Rusia yang digelar di Etnomir, Kaluga Oblast, Rusia, melalui siaran pernya yang diterima Kabar Bursa, Senin, 22 Juli 2024.
Jerry menegaskan, kemitraan ekonomi Indonesia-Rusia dibangun atas dasar saling menguntungkan dan tujuan bersama. Kemitraan strategis kedua negara ini diharapkan dapat mendorong terciptanya hubungan perdagangan yang lebih erat.