Logo
>

Wasit Omar Al Ali Jadi Sorotan Jelang Timnas Indonesia vs China

Ditulis oleh Syahrianto
Wasit Omar Al Ali Jadi Sorotan Jelang Timnas Indonesia vs China

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tim nasional (timnas) Indonesia bakal melanjutkan pertandingan kualifikasi Puala Dunia 2026 zona Asia menghadapi China. Laga akan digelar di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa, 15 Oktober 2024 malam.

    Omar Mohammed Al Ali didapuk menjadi wasit pertandingan tim Garuda tersebut. Pengadil lapangan asal Oman ini diberitakan kerap membuat keputusan yang kontroversial.

    Pria 36 tahun itu merupakan wasit di Liga Uni Emirat Arab (UEA) sejak 2013. Ia telah mendapatkan sertifikat FIFA sehingga berpengalaman memimpin sejumlah pertandingan internasional antara lain Liga Champions Asia.

    Al Ali yang lahir di Sharjah, UEA pada 1988, pernah menjadi pengadil lapangan di Liga Arab Saudi, Liga Mesir, hingga kualifikasi Piala Dunia. Yang terbaru, Al Ali memimpin pertandingan yang dimenangkan oleh China pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Saat itu, laga yang dipimpin oleh Al Ali itu berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan China, di Tianjin Olympic Center Stadium, 26 Maret 2024 silam. Di laga ini pula, sang wasit memberikan satu kartu merah untuk pemain China.

    Al Ali juga pernah menjadi wasit dalam pertandingan antara Australia dan Bahrain di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada 5 September lalu. Dalam laga tersebut, Bahrain berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Australia. Wasit Omar Al Ali mengeluarkan satu kartu merah untuk pemain Australia, Kusini Yengi, pada menit ke-77.

    Di samping itu, wasit Al Ali dikenal cenderung mengeluarkan banyak kartu. Ini perlu menjadi perhatian bagi para pemain Indonesia, terutama agar mereka tidak mudah melakukan pelanggaran yang tidak perlu.

    Ia juga mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Socceroos dan dua kartu kuning untuk tim Bahrain, meskipun secara keseluruhan permainan tim tamu terlihat lebih agresif.

    Walaupun ia telah memimpin beberapa pertandingan di turnamen kelompok umur seperti Piala Asia U-17, Piala Asia U-23, dan Piala Dunia U-17, pengalaman memimpin pertandingan tim nasional seniornya masih sangat minim. Hal ini menyebabkan beberapa keputusan yang diambilnya dalam pertandingan Australia vs Bahrain mendapatkan kritik.

    Wasit dan Hasil Akhir Pertandingan

    Sebelumnya, pelatih kepala timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengekspresikan kekecewaannya atas hasil imbang 2-2 yang diraih timnya saat melawan Bahrain.

    Meskipun Indonesia sempat unggul 2-1 hingga menjelang akhir pertandingan, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan di menit 90+9 melalui gol yang dicetak oleh Mohamed Marhoon.

    “Kedua tim telah memberikan yang terbaik hingga peluit panjang berbunyi,” ujar Shin dalam konferensi pers setelah pertandingan, dikutip dari laman PSSI.

    Namun, Shin menyoroti keputusan-keputusan wasit dalam pertandingan tersebut. “Jika AFC ingin berkembang, maka keputusan dan kepemimpinan wasit harus diperbaiki,” tegas dia.

    Meskipun demikian, pelatih berusia 53 tahun ini tetap menghargai usaha keras anak asuhnya yang berjuang hingga akhir. Dia berharap para pemain tetap optimis menghadapi pertandingan berikutnya dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

    “Untuk masalah tambahan waktu, seharusnya enam menit, tetapi malah menjadi lebih dari sembilan menit. Keputusan-keputusan wasit yang menurut saya tidak adil juga menjadi perhatian. Saya rasa semua orang dapat memahami mengapa para pemain kami merasa kesal dengan keputusan tersebut,” tambahnya.

    Erick Thohir Minta Fokus ke Pertandingan

    Sementara itu, secara terpisah, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menghargai perjuangan Jay Idzes dan kawan-kawan yang nyaris mengalahkan tuan rumah, Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Bahrain. Dalam laga ketiga penyisihan di Grup C itu, timnas dan Bahrain saling berbagi skor, 2-2.

    "Itulah sepakbola. Banyak faktor yang menentukan hasil akhir. Kans menang pertama harus lepas di injury time. Next, saya minta, semua yang ada di Timnas, pemain, tim pelatih, ofisial harus fokus tatap laga berikut lawan Tiongkok. Buktikan kita bisa curi poin lebih di kandang lawan. Saya juga minta para suporter untuk terus dan jangan berhenti beri dukungan mental ke para pemain Timnas," ujar Erick Thohir.

    Timnas Indonesia menunjukkan penampilan impresif lawan Bahrain di laga yang dipimpin wasit FIFA asal Oman, Ahmed Al Kahf. Sempat tertinggal 0-1 lewat gol Mohamed Marhoon, Indonesia bisa berbalik memimpin 2-1 lewat gol Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.

    Sayangnya, kemenangan yang sudah ada di depan mata tersebut buyar. Marhoon bisa mencetak gol penyama kedudukan di menit kesembilan masa injury time. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 2-2.

    "Ada banyak opini tentang laga Timnas lawan Bahrain itu. Tapi, saya harap para pemain dan Tim pelatih sudah lupakan itu, dan susun strategi yang lebih matang untuk hadapi Tiongkok dalam empat hari lagi. Apalagi situasinya berbeda. Mulai dari cuaca, kesiapan fisik, termasuk recovery, hingga lawan yang punya ambisi meraih poin pertamanya. Ini yang harus kita lebih fokus dan waspadai," jelas Erick. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.