Logo
>

WIKA Rugi di Proyek Whoosh, Membengkak Hingga Rp607 M

Ditulis oleh KabarBursa.com
WIKA Rugi di Proyek Whoosh, Membengkak Hingga Rp607 M

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau WHOOSH kembali menjadi pusat perhatian. Proyek ambisius ini ternyata menjadi salah satu faktor utama di balik membengkaknya kerugian PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

    Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR-RI pada Jumat 12 Juli 2024, Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa selain beban bunga, proyek WHOOSH juga berkontribusi signifikan terhadap kerugian perusahaan. Sejak 2022, WIKA telah mencatat kerugian dari keterlibatan mereka dalam PSBI.

    PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) adalah konsorsium yang menaungi WHOOSH, di mana WIKA memiliki 39,12 persen saham dengan porsi bagi hasil sebesar 30 persen.

    Namun, WHOOSH masih mencatat kerugian yang mengakibatkan WIKA merugi sebesar Rp198,98 miliar pada 2022. Angka ini melonjak 91,52 persen menjadi Rp381,08 miliar pada 2023, dan membengkak lagi menjadi Rp607,45 miliar pada kuartal I-2024.

    WIKA telah menyuntikkan modal besar ke PSBI, sebesar Rp6,1 triliun dengan tambahan yang masih diperselisihkan mencapai Rp5,5 triliun, sehingga total hampir Rp12 triliun. Sumber dana penyertaan modal ini berasal dari utang, yang berarti WIKA harus menanggung beban bunga.

    Pada 2023, beban keuangan WIKA melonjak 133,84 persen menjadi Rp3,21 triliun dari sebelumnya Rp1,37 triliun pada 2022. Beban lain-lain bahkan meningkat 310,33 persen menjadi Rp5,4 triliun dari sebelumnya Rp1,32 triliun.

    Meskipun pada kuartal I-2024 beban lain-lain WIKA turun menjadi Rp147,43 miliar dari sebelumnya Rp228,51 miliar, kerugian entitas ventura bersama tercatat sebesar Rp467,22 miliar, berbeda drastis dari laba Rp55,55 miliar sebelumnya. WHOOSH adalah bagian dari entitas ini.

    Pada kuartal I-2024, WIKA mencatat kerugian bersih sebesar Rp1,13 triliun, naik 117,27 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp521,26 miliar. Pada 2023, kerugian WIKA mencapai Rp7,13 triliun, jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp59,59 miliar.

    Kontrak WIKA

    PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, sebagai salah satu BUMN Karya yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, memiliki beberapa kontrak untuk pengerjaan proyek tersebut. Berikut beberapa informasinya:

    Nilai Kontrak:

    • Kontrak awal: WIKA mendapatkan kontrak senilai Rp32,85 triliun untuk pekerjaan sipil dan prasarana Kereta Cepat.
    • Nilai total: Kontribusi WIKA dalam proyek ini diperkirakan mencapai Rp 6,1 triliun.

    Ruang Lingkup Pekerjaan:

    • Pekerjaan sipil: WIKA mengerjakan beberapa pekerjaan sipil, seperti:

      • Pembangunan trase kereta api sepanjang 142,3 km
      • Pembangunan 38 jembatan
      • Pembangunan 6 terowongan
      • Pembangunan 4 stasiun

    • Prasarana: WIKA juga mengerjakan beberapa prasarana, seperti:

      • Sistem persinyalan
      • Sistem telekomunikasi
      • Sistem persinyalan

    Dampak Kerugian:

    • Proyek Whoosh dikabarkan membebani kinerja keuangan WIKA dan berkontribusi pada kerugian perusahaan di tahun 2023.
    • Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

      • Pembengkakan biaya proyek
      • Penundaan pembayaran dari pihak berwenang
      • Fluktuasi nilai tukar mata uang

    Informasi Tambahan:

    • WIKA bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain dalam proyek Whoosh, seperti:

      • Sinohydro Corporation Limited
      • China Railway International Corporation
      • PT Kereta Api Cepat Indonesia (KCIC)

    • Proyek Whoosh ditargetkan selesai pada tahun 2024.

    Pergerakan Saham WIKA 

    Pada pukul 11:59:57 WIB, 15 Juli 2024, saham Wijaya Karya (WIKA) diperdagangkan di Rp230,00 per lembar.

    Pergerakan hari ini:

    • Harga: Turun -2.54 persen dari harga pembukaan (Rp230,00)
    • Tertinggi: Rp250,00
    • Terendah: Rp218,00
    • Volume: 24.592.700 lembar saham

    Pergerakan dalam seminggu:

    • Naik 11,54 persen

    Pergerakan dalam sebulan:

    • Naik 37,50 persen

    Analisis:

    • Pergerakan WIKA dalam 4 bulan terakhir menunjukkan potensi pola double bottom.
    • Para analis memprediksi harga WIKA di masa depan akan mencapai maksimum Rp580,00 dan minimum Rp580,00.
    • Namun, perlu diingat bahwa prediksi ini tidak selalu akurat dan dapat berubah sewaktu-waktu.

    Faktor yang mempengaruhi pergerakan saham WIKA:

    • Kinerja keuangan perusahaan: Laba bersih WIKA pada kuartal I 2024 mengalami penurunan 43,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
    • Proyek-proyek yang sedang dikerjakan: WIKA memiliki beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan, seperti pembangunan Tol Kayu Manis-Kertapati dan pembangunan Bandara Internasional Kertajati.
    • Kondisi ekonomi makro: Kondisi ekonomi global dan domestik dapat mempengaruhi permintaan terhadap jasa konstruksi, yang merupakan bisnis utama WIKA.

    Anggaran Woosh

    Anggaran awal untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) adalah sekitar USD5,13 miliar atau setara dengan Rp76 triliun. Namun, biaya proyek ini mengalami pembengkakan hingga mencapai USD7,2 miliar atau sekitar Rp108 triliun.

    Penyebab pembengkakan anggaran:

    • Biaya tak terduga: Terdapat biaya tambahan yang tidak diperhitungkan sebelumnya, seperti masalah pembebasan lahan dan dampak pandemi Covid-19.
    • Kenaikan harga bahan baku: Harga bahan baku yang digunakan dalam proyek mengalami kenaikan.
    • Perubahan desain: Beberapa perubahan desain dilakukan selama proses pembangunan, yang mengakibatkan peningkatan biaya.

    Implikasi pembengkakan anggaran:

    • Peningkatan biaya operasional: Biaya operasional kereta cepat akan lebih tinggi karena investasi awal yang besar.
    • Kemungkinan tarif yang lebih tinggi: Untuk menutupi biaya operasional dan investasi, tarif tiket kereta cepat mungkin akan lebih tinggi dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
    • Perpanjangan waktu pengembalian investasi: Dengan biaya yang lebih tinggi, kereta cepat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai titik impas dan mulai menghasilkan keuntungan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi