KABARBURSA.COM – Perdagangan saham pada sesi hari ini ditutup dengan pelemahan di sejumlah emiten yang masuk daftar 10 besar penurunan terdalam. Pelemahan terjadi merata di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, manufaktur, hingga konsumer.
Berdasarkan data pergerakan market pada penutupan Rabu, 10 Desember 2025, saham-saham tersebut terkoreksi di kisaran 5 persen dan menjadi perhatian para pelaku pasar karena besarnya tekanan jual dalam satu hari perdagangan.
Di posisi terlemah terdapat PT Bundamedik Tbk (BMHS), emiten sektor layanan kesehatan yang mencatat penurunan sebesar 12 poin atau setara 5.56 persen ke level 204. Koreksi ini menempatkan BMHS sebagai saham dengan penurunan terdalam pada perdagangan hari ini, seiring tekanan jual yang meningkat di sektor kesehatan.
Selanjutnya, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) dari sektor alat kesehatan ikut merosot 5 poin atau 5.56 persen ke harga 85. Emiten ini konsisten berada di daftar top loser dalam beberapa pekan terakhir akibat minimnya katalis positif dari sektor kesehatan.
PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) dari sektor kemasan plastik turun 35 poin atau 5.51 persen ke level 600. Saham IGAR mendapatkan tekanan dari tren pelemahan permintaan industri, membuat pelaku pasar cenderung wait and see.
PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), produsen cetakan sarung tangan yang bergerak di sektor manufaktur, juga mengalami penurunan signifikan sebesar 45 poin atau 5.49 persen ke level 775. Tekanan ini terjadi meski sektor manufaktur mulai menunjukkan perbaikan secara gradual, sehingga koreksi MARK menjadi sorotan tersendiri.
PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) dari sektor rokok turut terkoreksi 22 poin atau 5.47 persen ke level 380. Saham ini tertekan oleh lemahnya sentimen industri rokok yang berada dalam tekanan regulasi dan konsumsi.
PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), yang bergerak di sektor event organizer, melemah 5 poin atau 5.21 persen menjadi 91. Investor mencermati perlambatan aktivitas event korporasi yang memengaruhi prospek jangka pendek emiten ini.
PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) dari sektor perikanan turun 4 poin atau setara 5.19 persen ke harga 73. Minimnya sentimen positif di sektor perikanan turut memberi tekanan pada ASHA.
PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU), emiten transportasi dan logistik, juga tidak luput dari koreksi. SDMU turun 6 poin atau 5.17 persen ke level 110 di tengah tekanan terhadap sektor logistik akibat perlambatan aktivitas distribusi.
PT Aman Agrindo Tbk (GULA) dari sektor konsumsi berbasis pertanian menurun 16 poin atau 5.10 persen ke posisi 298. Pergerakan GULA mengikuti pelemahan komoditas pangan yang masih fluktuatif.
Menutup daftar 10 saham dengan penurunan terdalam hari ini, PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) dari sektor manufaktur alat industri turun 4 poin atau 5.06 persen ke level 75. Melemahnya minat beli pada saham-saham small cap menjadi salah satu faktor yang menahan penguatan KUAS.
Meski daftar saham tersebut mencatat koreksi dalam, pergerakan IHSG justru ditutup menguat. IHSG berada di level 8,700.92 atau naik 43.75 poin setara 0.51 persen, dengan rentang intraday pada level tertinggi 8,720.88 dan terendah 8,662.97.
Aktivitas perdagangan tercatat sangat ramai, dengan total transaksi All Market mencapai 658.42 juta lot, nilai Rp33.18 triliun, dan frekuensi 3.48 juta kali. Kondisi ini menunjukkan bahwa meski tekanan jual menekan sejumlah emiten tertentu, sentimen pasar secara keseluruhan tetap positif. (*)