Logo
>

15 Juta Kendaraan Listrik Disarankan Mengaspal 2030

Ditulis oleh Hutama Prayoga
15 Juta Kendaraan Listrik Disarankan Mengaspal 2030

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah memancang target kendaraan listrik membanjiri pasar otomotif Indonesia pada 2030 dengan harapan masyarakat sudah mengganti kendaraan berbasis fosil demi menurunkan target penurunan emisi. Indonesia berkomitmen untuk mencapai target net zero emisi pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

    Pengamat Otomotif, Yannes Martinus Pasaribu menyatakan, misi pemerintah dalam menargetkan 15 juta kendaraan listrik mengaspal pada 2030 bisa tercapai.

    "Target 15 juta kendaraan listrik pada tahun 2030 merupakan target yang ambisius namun bisa tercapai jika berbagai faktor mendukungnya," ujarnya kepada Kabar Bursa, Minggu 26 Mei 2024.

    Yannes melihat, pemerintah bisa mengejar target tersebut asalkan bisa menyediakan berbagai infrastruktur dalam menunjang pemakaian kendaraan listrik.

    Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pun membeberkan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

    Seperti misalnya, keterbatasan model yang sesuai dengan rentang daya beli terbesar masyarakat segmentasi middle income tersebut dan infrastruktur pengisian daya yang belum memadai.

    "Dukungan kuat dari pemerintah, seperti subsidi, pembebasan pajak, dan pembangunan infrastruktur pengisian daya, ini yang mungkin juga perlu jadi perhatian," tandasnya.

    Yannes memandang ada kemungkinan sebagain segmentasi terbesar di middle income ini bersikap wait and see terkait pesatnya perkembangan teknologi baterai yang semakin maju serta harga yang semakin turun.

    Sehingga, menurut dia, dapat membantu menurunkan harga kendaraan listrik dan meningkatkan jarak tempuh.

    "Bisa jadi kelompok ekonomi menengah ini menunggu hingga tawaran kendaraan listrik ini sebentar lagi akan lebih mampu memberikan tawaran yang menarik bagi mereka," terangnya.

    Sementara itu pengamat otomotif lainnya, Bebin Djuana mempertanyakan cara bagaimana target 15 juta pada 2030 bisa tercapai. Menurut dia, Indonesia masih berkutat di angka 1 juta per tahun.

    "Kalau 15 juta bagaimana caranya? Kita Masih berkutat di angka 1 juta per tahun. Mau naik 3-5 kali lipat secara bertahap perlu kita simak simulasinya," ujar dia kepada Kabar Bursa, Minggu 26 Mei 2024.

    Sebelumnya diberitakan, pemerintah menargetkan 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit sepeda motor listrik mengaspal di jalan raya pada tahun 2030.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan target yang ambisius untuk penerapan kendaraan listrik.

    “Tujuan kami adalah memiliki 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit sepeda motor listrik di jalan pada tahun 2030,” ujar Dadan dalam keterangan resmi yang diterbitkan pada Rabu 22 Mei 2024 lalu.

    Meskipun demikian, Dadan mengakui bahwa masih ada kesenjangan harga antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional. Untuk mengatasi perbedaan harga tersebut, pemerintah memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hibrida, dan sepeda motor listrik.

    Untuk mendukung pembentukan ekosistem kendaraan listrik, pemerintah terus membangun stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU). Diproyeksikan bahwa pada tahun 2030, diperlukan sekitar 32.000 unit SPKLU untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

    Selain pengembangan stasiun pengisian publik, ketersediaan pengisian daya di rumah juga sangat penting. PT PLN menawarkan insentif seperti harga khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan potongan tarif untuk pengisian daya semalaman.

    Langkah-langkah ini bertujuan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik dengan membuat pengisian daya menjadi lebih nyaman dan ekonomis. Selain itu, pemerintah juga sedang mengembangkan standar penghematan bahan bakar untuk kendaraan berat sebagai langkah strategis untuk menurunkan emisi CO2 dalam jangka pendek dan menengah.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.