KABARBURSA.COM - Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedang melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mempercepat penanganan hunian pasca bencana gempa bumi di Kepulauan Bawean.
Selain itu, Kementerian PUPR juga berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengidentifikasi dan mendata kerusakan rumah masyarakat yang terdampak bencana. Mereka juga mengajak perguruan tinggi untuk memberikan pendampingan dalam proses perbaikan rumah.
Kerjasama antarlembaga ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan pasca bencana dan membantu masyarakat yang terdampak untuk mendapatkan kembali tempat tinggal yang layak.
"Kami akan segera melaksanakan koordinasi dengan sejumlah pihak agar penanganan pasca bencana gempa di Pulau Bawean," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam pernyataan tertulis, Selasa 9 April 2024.
Bersama dengan Bupati Gresik dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kata Iwan, pihaknya akan mendata kerusakan rumah yang ada. Dilanjutkan verifikasi melalui aplikasi Rumah Terdampak Bencana (RUTENA) INA RISK.
"Aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dikembangkan Ditjen Perumahan Kementerian PUPR dan telah digunakan oleh BNPB untuk identifikasi kerusakan pasca bencana," imbuhnya.
Menurut dia, dalam penanganan bencana di Kepulauan Bawean bisa mencontoh penanganan bencana Gunung Semeru, dimana pemerintah daerah perlu berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan dan perguruan tinggi guna pendampingan pembangunan rumah yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang maupun berat.
"Kami berharap Pemkab Gresik dapat menginisiasi kolaborasi dengan perusahaan serta civitas akademika untuk mengatasi gempa di Kepulauan Bawean. Selain itu juga membuat master plan dan menyusun skala prioritas dan membentuk tim atau satuan tugas khusus yang intensif untuk berkoordinasi di lapangan," ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, pada Jumat, 22 Maret 2024 terjadi gempa bumi di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik. Gempa pertama terjadi pukul 11.44 WIB dengan kekuatan 6.0 Skala Richter (SR), gempa kedua pukul 12.20 WIB dengan kekuatan 5.7 SR dan ketiga terjadi pukul 15.52 dengan kekuatan 6.5 SR. Merujuk laporan Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, gempa terjadi hingga 450 kali.