KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mengantongi 30 rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), mencapai 50 persen target IPO BEI tahun ini. Tanpa hambatan, 30 calon emiten akan meluncurkan IPO pada tahun 2024. PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), perusahaan infrastruktur, memulai penawaran umum sejak 29 Desember 2023 dengan harga IPO Rp 100 per saham. Penawaran ASLI berakhir pada 3 Januari 2024.
Laman e-IPO menyebut tujuh perusahaan, termasuk PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), sedang dalam tahap book building. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MJSA), PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH), dan PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ARCO) turut meramaikan proses book building.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, ungkapkan akhir 2023, ada 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham perdana di Bursa. Antrean IPO didominasi perusahaan aset skala menengah, dengan aset skala kecil hanya dua perusahaan, dan sembilan perusahaan dengan aset skala besar.
Meski melibatkan lebih dari 900 emiten, BEI komitmen tingkatkan jumlah perusahaan tercatat, seiring roadmap pasar modal Otoritas Jasa Keuangan. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, tegaskan upaya BEI menjaring calon perusahaan tercatat. Penyesuaian aturan, terutama persyaratan keuangan dan kapitalisasi pasar, dilakukan untuk tingkatkan kualitas calon perusahaan emiten.
Tahun 2024, BEI targetkan tercatatnya 62 perusahaan baru, sedikit lebih konservatif dari 61 perusahaan pada 2023. Pengamat pasar modal Universitas Indonesia, Budi Frensidy, sampaikan kekhawatiran terkait kualitas, meskipun secara kuantitas BEI dapat melewati targetnya.