Logo
>

Ada Stimulus Positif dan Direkomendasikan BUY, Bagaimana Fundamental DKFT?

Perusahaan juga disebut berpotensi membagikan dividen dalam jumlah menarik.

Ditulis oleh Yunila Wati
Ada Stimulus Positif dan Direkomendasikan BUY, Bagaimana Fundamental DKFT?
PT Central Omega Resources (DKFT). (Foto: Dok Perusahaan)

KABARBURSA.COM – PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) diperkirakan akan menjadi salah satu pemain kuat di sektor tambang nikel hulu dalam beberapa tahun ke depan. 

Sejumlah analis menilai perusahaan berada dalam posisi yang menguntungkan untuk memanfaatkan momentum siklus kenaikan harga nikel, didukung oleh pertumbuhan volume penjualan dan penguatan fundamental keuangan.

Volume penjualan bijih nikel DKFT diproyeksikan tumbuh rata-rata 24,4 persen per tahun sepanjang 2024 hingga 2027. Pertumbuhan ini ditopang oleh kapasitas produksi yang stabil serta peningkatan permintaan dari sektor hilir. 

Di saat bersamaan, tren harga nikel yang cenderung premium turut memberikan ruang lebih lebar bagi ekspansi margin perusahaan.

Perusahaan juga disebut berpotensi membagikan dividen dalam jumlah menarik. Dengan estimasi EBITDA mendekati Rp700 miliar dan posisi kas bersih yang diperkirakan tercapai pada akhir 2025, DKFT diproyeksikan mampu memberikan imbal hasil dividen (dividend yield) hingga 12,8 persen pada tahun 2026.

Dari sisi kinerja, laba inti DKFT pada 2025 diperkirakan mencapai Rp405 miliar, meningkat signifikan sebesar 166,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama dipicu oleh peningkatan volume penjualan dan penguatan harga di tengah pasar global yang masih mengalami keterbatasan pasokan. 

Laju pertumbuhan diprediksi berlanjut dengan proyeksi kenaikan laba bersih sebesar 22,2 persen pada 2026 dan 25,7 persen pada 2027.

Proyeksi tersebut bahkan dihitung dengan pendekatan konservatif, yakni mengasumsikan penurunan harga bijih nikel dalam beberapa tahun ke depan. Artinya, jika harga tetap stabil atau justru menguat, potensi kinerja DKFT bisa melampaui estimasi awal.

Rekomendasi BUY dengan Target Harga Rp570

Dalam laporan riset terbaru, saham DKFT direkomendasikan buy dengan target harga di level Rp570. Target ini mengacu pada rasio price to earnings (PE) 2025 sebesar 7,9 kali, berada satu standar deviasi di atas rata-rata PE dalam tiga tahun terakhir. 

Saat ini, DKFT diperdagangkan di kisaran 5,4 kali PE 2025, yang dinilai masih cukup atraktif di tengah ekspektasi pertumbuhan laba yang kuat dan posisi keuangan yang semakin solid.

Dengan tren harga nikel yang belum menunjukkan pelemahan dan permintaan yang terus meningkat, DKFT dinilai berada dalam lintasan yang tepat untuk memaksimalkan peluang dalam siklus komoditas nikel yang sedang berlangsung.

Fundamental Semakin Kokoh

PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) terus menunjukkan performa fundamental yang solid. Di tengah siklus komoditas nikel yang masih bergerak dinamis, perusahaan tambang ini berhasil menjaga efisiensi sekaligus mencetak pertumbuhan laba yang signifikan.

Dari sisi valuasi, saham DKFT saat ini masih tergolong murah. Berdasarkan perhitungan trailing twelve months (TTM), rasio price-to-earnings (PER) DKFT berada di angka 4,61. Bahkan secara annualisasi, PER-nya hanya 4,09, masih jauh di bawah median IHSG yang berada di kisaran 8,15. 

Di sisi lain, earnings yield yang mencapai 21,68 persen menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mempertimbangkan aspek pendapatan.

Kinerja keuangan perusahaan pun mencerminkan efisiensi operasional yang baik. Rasio price-to-sales (P/S) tercatat di angka 1,25, sementara rasio price-to-book value (P/BV) sebesar 2,28. 

Untuk metrik berbasis kas, DKFT mencatatkan rasio harga terhadap arus kas bebas (free cash flow) sebesar 2,93 dan EV/EBITDA sebesar 3,00, dua indikator yang menandakan valuasi masih berada dalam kisaran wajar dengan potensi pertumbuhan.

Dari sisi profitabilitas, DKFT mencatat return on equity (ROE) sebesar 49,51 persen dan return on assets (ROA) 18,24 persen. Kinerja ini juga ditopang oleh return on capital employed (ROCE) sebesar 25,28 persen dan return on invested capital (ROIC) sebesar 26,52 persen, menunjukkan bahwa manajemen berhasil memaksimalkan pengelolaan modal.

Likuiditas Perusahaan Cukup Sehat

Likuiditas perusahaan berada dalam kondisi yang sehat. Rasio lancar berada di level 2,12 dan quick ratio di angka 1,87. Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,64 dan interest coverage ratio sebesar 31 kali menunjukkan bahwa struktur permodalan DKFT cukup kuat dan tidak terbebani utang berlebih.

Di laporan laba rugi, DKFT mencatat laba bersih sebesar Rp489 miliar dalam 12 bulan terakhir, dengan laba per saham (EPS) mencapai 86,73. Kinerja kuartalan juga mengalami lonjakan, dengan laba kuartal I 2025 mencapai Rp138 miliar, naik tajam dari Rp15 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pendapatan dan margin usaha juga menunjukkan penguatan, dengan gross margin mencapai 52 persen dan net profit margin menyentuh 32,75 persen.

Perusahaan juga membukukan arus kas operasional yang kuat, dengan total free cash flow dalam periode TTM mencapai Rp770 miliar. Jumlah kas di neraca pada akhir kuartal juga tergolong tinggi, yakni Rp606 miliar. 

Angka ini memberi sinyal bahwa DKFT memiliki ruang cukup luas untuk ekspansi ataupun mempertimbangkan opsi pembagian dividen di masa mendatang.

Dari sisi harga saham, performa DKFT terbilang impresif. Dalam satu tahun terakhir, harga sahamnya melonjak lebih dari 280 persen. 

Sejak awal tahun, kenaikannya sudah mencapai lebih dari 90 persen. Lonjakan ini mencerminkan respons pasar terhadap konsistensi kinerja serta prospek pertumbuhan yang dinilai positif.

Dengan kombinasi valuasi yang rendah, pertumbuhan laba yang agresif, dan manajemen keuangan yang terukur, DKFT menunjukkan bahwa fundamental yang kuat masih menjadi daya tarik utama bagi investor yang mengincar sektor komoditas berkelanjutan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79