KABARBURSA.COM - PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan yang dimiliki oleh elit Partai Gerindra yang juga adik kandung Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, telah memulai pembangunan pabrik pengolahan timah di Batam, Kepulauan Riau.
Stania, singkatan dari PT Solder Tin Andalan Indonesia, adalah bagian dari Grup Arsari dengan Hashim sebagai komisaris utama.
Hashim menyatakan bahwa pembangunan pabrik ini adalah untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri timah.
"Kehadiran PT Solder Tin Andalan Indonesia menunjukkan komitmen mendukung program hilirisasi mineral timah, dengan tujuan meningkatkan nilai tambah komoditas dan memperkuat infrastruktur industri dalam negeri," kata Hashim dikutip dari Antara, Minggu, 12 Mei 2024.
"Selain itu, kehadiran pabrik ini diharapkan meningkatkan peluang usaha di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru," sambungnya.
Hashim menyebut bahwa PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder dari timah dalam berbagai bentuk, mulai dari kawat solder hingga pasta solder, dengan menggunakan sistem produksi rendah emisi karbon dari bahan baku batangan timah yang diproduksi dengan sistem rendah karbon oleh Arsari Tambang.
Harapannya, PT Solder Tin Andalan Indonesia dapat menjadi penyedia produk solder terkemuka di dunia dan mendukung industrialisasi di Indonesia, terutama dalam penggunaan solder untuk produk elektronik seperti mobil listrik, telepon seluler, televisi, dan radio.
Sementara itu, Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia, Aryo Djojohadikusumo, menargetkan omzet hingga Rp1,2 triliun per tahun dengan investasi awal pembangunan pabrik mencapai Rp100 miliar.
Mereka menetapkan target pasar produksi sekitar 16.000 ton solder per tahun dengan omzet yang ditetapkan.
Saat ini, timah asal Indonesia diekspor ke berbagai negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa, dan China.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.