Logo
>

ADRO Berencana Jual Saham Anak Usaha

Ditulis oleh Pramirvan Datu
ADRO Berencana Jual Saham Anak Usaha

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) berencana menjual seluruh saham anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), yang sebelumnya bernama PT Alam Tri Abadi. Perusahaan akan menjual sebanyak 99,9999 persen saham AAI, atau setara dengan 7.008.202.240 lembar saham yang dimiliki ADRO.

    Penjualan saham ini akan ditawarkan kepada seluruh pemegang saham Adaro yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal yang akan diumumkan dalam Prospektus RUPS. Transaksi ini merupakan transaksi material sesuai dengan regulasi OJK dalam POJK 17/2020, karena aset, laba bersih, dan pendapatan usaha AAI melebihi 50 persen dari total aset, laba bersih, dan pendapatan usaha ADRO per laporan keuangan 30 Juni 2024. Seperti dalam keterangan tertulis dari manajemen ADRO pada Kamis 12 September 2024.

    Nilai transaksi penjualan akan dihitung berdasarkan Harga Rata-Rata Tertimbang (Volume Weighted Average Price) setelah penutupan perdagangan saham AAI di bursa. Proses ini akan memperhatikan regulasi OJK sesuai dengan POJK 35/2020, dan dilakukan melalui penawaran umum sesuai peraturan pasar modal yang berlaku, termasuk POJK 76/2017.

    Langkah ini merupakan bagian dari komitmen ADRO untuk mendukung target Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai net-zero emission pada 2060 atau lebih awal. AAI saat ini memiliki saham di sejumlah perusahaan tambang batu bara termal, termasuk PT Adaro Indonesia, yang memproduksi batu bara berkalori menengah dengan kadar polutan rendah. Selain itu, AAI juga memiliki saham di dua perusahaan yang sedang dikembangkan, PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.

    ADRO berencana untuk terus melakukan diversifikasi bisnis menuju sektor non-batu bara termal. Perusahaan menargetkan 50 persen dari total pendapatan akan berasal dari sektor non-batu bara termal pada tahun 2030. Langkah ini akan membantu menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mendukung ekosistem hijau di Indonesia.

    Manajemen ADRO menjelaskan bahwa memisahkan bisnis pilar pertambangan batu bara di bawah AAI dan mengintegrasikannya dengan Adaro Minerals dan Adaro Green akan memperkuat sinergi bisnis. "Ini memungkinkan setiap perusahaan fokus pada pengembangan keunggulan inti masing-masing, sehingga memaksimalkan kinerja," ujar manajemen.

    Nilai pasar dari objek penilaian AAI per 30 Juni 2024 diperkirakan mencapai USD2,45 miliar, menurut KJPP Kusnanto & Rekan. ADRO berencana meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar pada 18 Oktober 2024 untuk melancarkan aksi korporasi ini.

    Laporan Keuangan Kosolidasi

    PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) baru saja merilis laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024 atau Semester I 2024. Laporan ini merupakan bagian dari praktik tahunan perusahaan, yang telah diperiksa secara terbatas oleh kantor akuntan publik Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan. Kantor akuntan ini merupakan anggota dari jaringan global PricewaterhouseCoopers.

    Dalam laporan tersebut, Adaro mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 778,77 juta, atau sekitar Rp 12,76 triliun, untuk Semester I-2024. Meskipun angka ini menunjukkan laba yang signifikan, tercatat mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dibandingkan dengan laba bersih sebesar USD 873,83 juta pada periode yang sama tahun lalu.

    Untuk kuartal kedua tahun 2024, perusahaan  batu bara ini berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 404,42 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan laba kuartal pertama tahun 2024, yang tercatat sebesar USD 374,34 juta.

    Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir, menekankan bahwa meskipun perusahaan harus menghadapi tantangan terkait harga batu bara yang menurun, baik untuk batu bara termal maupun metalurgi, Grup Adaro tetap menunjukkan kekuatan keuangan yang solid. Ini berkat komitmen perusahaan terhadap efisiensi dan keunggulan operasional yang terus ditingkatkan.

    “Ketahanan yang kami tunjukkan mencerminkan dedikasi kolektif dari seluruh tim kami. Kami terus fokus pada pelaksanaan proyek-proyek strategis kami untuk mengkonversikan visi jangka panjang menjadi nilai nyata bagi para pemegang saham,” ujar Garibaldi dalam pernyataan resminya pada Rabu, 28 Agustus 2024.

    Garibaldi juga menambahkan bahwa Adaro tetap berkomitmen untuk memberikan pengembalian yang memuaskan bagi pemegang saham melalui pembagian dividen tunai dan program pembelian kembali saham perusahaan. “Kami sangat menghargai dukungan para pemegang saham yang telah setia bersama kami dalam perjalanan ini,” tambahnya.

    Dalam aspek penjualan, Adaro mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 7 persen, mencapai 34,94 juta ton. Meskipun demikian, pendapatan usaha perusahaan mengalami penurunan sebesar 15 persen menjadi USD 2,97 miliar. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 19 persen, yang sejalan dengan penurunan harga batu bara di pasar global.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.