Logo
>

AGRO Siap Uji Level Kunci 222: Akankah Rebound Berlanjut Menuju 236?

AGRO menguji level 222 dengan peluang reli menuju 236, sementara kinerja Q1 2025 mencatat pendapatan naik tipis dan laba bersih stabil di tengah tekanan biaya operasional.

Ditulis oleh Yunila Wati
AGRO Siap Uji Level Kunci 222: Akankah Rebound Berlanjut Menuju 236?
Logo Bank Raya Indonesia (AGRO). (Foto: Dok Perusahaan)

KABARBURSA.COM - Saham Bank Raya Indonesia (AGRO) mulai menunjukkan tanda pemulihan setelah sempat tertekan dalam beberapa pekan terakhir. Pergerakan harga kini mengarah untuk menguji level penting di 222. 

Jika level ini berhasil ditembus dengan dukungan volume transaksi yang kuat, peluang reli lanjutan menuju area 236, bahkan 270, terbuka lebar. Namun, jika tekanan jual kembali muncul, saham ini berpotensi kembali menguji area 208 hingga 204 yang saat ini menjadi zona penopang.

Dari sisi teknikal, tim riset Indonesia Investment Education (IIE) melihat AGRO berada pada posisi netral. Indeks kekuatan relatif (RSI) berada di kisaran 50 yang menunjukkan bahwa pasar belum berada di area jenuh beli maupun jenuh jual. Sementara indikator MACD masih menunjukkan tekanan negatif, tetapi momentum pembalikan mulai terasa. 

Tren sideways yang ditunjukkan Stochastic juga menegaskan bahwa saham ini masih mencari arah yang lebih pasti.

Dukungan dari moving average jangka pendek terlihat cukup positif, di mana MA5, MA10, dan MA20 berada di bawah harga saat ini. Namun, tren jangka menengah hingga panjang masih menghadapi tantangan karena MA50 hingga MA200 belum memberikan sinyal penguatan. 

Pivot point berada di level 212 dengan area resistance di 218 hingga 226, sementara area support berada di 204 hingga 198.

Dalam sepekan ke depan, AGRO kemungkinan bergerak di kisaran 204–226 sambil menunggu konfirmasi arah berikutnya. Jika level 222 ditembus, potensi kenaikan menuju 236 bisa menjadi target realistis. Untuk trader yang ingin masuk, area beli ideal berada di 208–220 dengan disiplin stop loss di 204. 

Dengan sinyal pemulihan yang mulai terbentuk, pekan depan bisa menjadi momen penentuan apakah AGRO mampu keluar dari fase sideways dan membentuk tren naik yang lebih solid.

AGRO 2025: Pendapatan Mulai Naik, Laba Stabil, Efisiensi Masih PR

Bank Raya Indonesia (AGRO) memulai 2025 dengan catatan yang moderat: pendapatan naik, laba bersih stabil, namun tekanan biaya operasional belum sepenuhnya reda. Pada kuartal I 2025, perseroan membukukan pendapatan Rp287 miliar, sedikit lebih tinggi dibanding Rp276 miliar pada kuartal IV 2024.

Kenaikan ini memberi sinyal pemulihan setelah sepanjang 2024 laju top line kerap tersendat.

Di sisi profitabilitas, laba kotor meningkat tipis menjadi Rp163 miliar dari Rp156 miliar pada kuartal sebelumnya. Beban pokok penjualan masih tebal, yaitu Rp124 miliar, sehingga ruang ekspansi margin belum longgar. 

Laba usaha turun dari Rp52 miliar menjadi Rp22 miliar, menunjukkan efisiensi biaya operasional masih menjadi pekerjaan rumah utama manajemen. Meski begitu, laba bersih tahun berjalan mampu dijaga di Rp17 miliar, relatif stabil dibanding periode sebelumnya. 

EPS kuartalan berada di Rp0,68 per saham, hanya sedikit di bawah Rp0,69 pada kuartal IV 2024.

Secara valuasi, saham AGRO tetap diperdagangkan dengan premium khas bank digital. Price to earnings (PE) ratio kuartalan berada di 266 kali, sementara price to sales ratio turun ke 15,61, sedikit lebih rasional dibanding kuartal sebelumnya. 

Rasio pengembalian juga menunjukkan perbaikan pelan: ROA di 0,13 persen dan ROE 0,49 persen. Angka-angka ini belum membuat AGRO sejajar dengan bank-bank besar konvensional, namun tren pemulihannya terlihat jika dibandingkan performa 2024.

Struktur modal relatif terjaga. Tidak terlihat lonjakan beban bunga yang bisa menggerus laba, sementara sisi operasional mulai menunjukkan disiplin lebih baik. 

Masalahnya, beban usaha masih berfluktuasi, terlihat dari volatilitas historis yang cukup ekstrem, sehingga keberlanjutan profitabilitas jangka pendek masih bergantung pada kemampuan bank menekan biaya, memperbaiki kualitas aset, dan mempercepat monetisasi ekosistem digitalnya.

Gambaran besarnya, 2025 bagi AGRO tampak seperti fase menata ulang: pendapatan mulai menanjak, laba bersih tidak merosot, dan valuasi pasar tetap memberi “harga pertumbuhan” bagi bank ini. 

Namun, untuk mengonversi optimisme itu menjadi kinerja yang lebih kokoh, AGRO perlu menunjukkan dua hal sepanjang sisa tahun, yaitu margin yang membaik lewat efisiensi biaya operasional, dan percepatan ekspansi pendapatan non-bunga agar basis topline tak sekadar mengandalkan dorongan musiman.

Jika konsistensi perbaikan ini bisa dipertahankan hingga paruh kedua 2025, AGRO berpeluang menjadikan tahun ini sebagai landasan untuk pertumbuhan yang lebih stabil di 2026. Untuk sementara, angka-angka kuartal pertama mengirim pesan yang jelas: fundamentalnya belum berkilau, tetapi arahnya mulai benar.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79