KABARBURSA.COM - AI semakin meresahkan meski semakin dimanfaatkan secara positif oleh manusia. Salah satu keprihatinan terkait pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah potensi meningkatnya pengangguran karena beberapa pekerjaan manusia dapat digantikan oleh teknologi canggih tersebut. Namun, banyak pakar yang memprediksi bahwa AI akan menciptakan banyak pekerjaan baru di masa depan, terutama yang berkaitan dengan soft-skill yang tidak dapat digantikan oleh robot.
AI-generatif telah menjadi populer sejak munculnya ChatGPT pada akhir 2022. Layanan yang dikembangkan oleh OpenAI ini memicu perusahaan teknologi lain untuk mengembangkan teknologi serupa. AI-generatif telah diadopsi dalam berbagai aplikasi sehari-hari, bahkan beberapa perusahaan telah menggantikan peran manusia dengan robot AI.
Berikut adalah beberapa contoh perusahaan yang telah menggunakan AI untuk menggantikan pekerja manusia:
- MSN: Portal pesan singkat MSN telah menggantikan beberapa pekerja manusia dengan AI sejak tahun 2020 untuk menulis konten berita di situs mereka.
- Google: Google telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam dua gelombang dan diprediksi akan berlanjut. CEO Sundar Pichai menyatakan bahwa beberapa pekerjaan dapat digantikan dengan AI, terutama di divisi iklan, customer care, dan proses penjualan iklan.
- Dukaan: Perusahaan e-commerce Dukaan mengganti 90 persen pekerja customer support dengan chatbot yang dikembangkan secara internal untuk memangkas biaya dan mengurangi waktu tunggu bagi pelanggan.
- Ikea: Ikea telah menggunakan AI bot yang dinamai 'Billie' untuk menjawab panggilan di call center mereka, namun tidak melakukan PHK terhadap pekerja manusia di sana.
- BlueFocus: Agensi pemasaran asal China ini mengakhiri kontrak dengan penulis konten dan desainer untuk sepenuhnya mempekerjakan AI dalam pelayanan pemasaran.
- SalesForce: Perusahaan software asal AS ini melakukan PHK terhadap 700 karyawan, yang kemungkinan terkait dengan penggunaan AI dalam proses bisnis mereka.
- Duolingo: Perusahaan belajar bahasa asing ini telah beralih ke penggunaan AI untuk penerjemahan konten, yang menyebabkan pengurangan 10 persen pekerja kontrak.
Selain itu, ada beberapa perusahaan lain yang juga dilaporkan akan mulai mengikuti langkah serupa, termasuk IBM dan BT.