KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengambil kesempatan dalam World Economic Forum (WEF) sesi khusus di Riyadh, Arab Saudi untuk menegaskan posisi Indonesia dalam memperkuat pasar tenaga kerja yang dinamis.
Indonesia telah menetapkan langkah-langkah antisipatif yang komprehensif untuk meningkatkan investasi dalam bidang pelatihan dan pendidikan. Ini termasuk fokus pada pendidikan usia dini, pelatihan vokasional, serta persiapan dan pelatihan bagi para pencari kerja.
Airlangga juga menyoroti pentingnya UMKM sebagai penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia. Dia juga menyoroti keberhasilan Undang-Undang Cipta Kerja yang telah berhasil mengurangi hambatan bagi investasi domestik dan asing.
"Dalam lima kuartal pasca-penerapan UU tersebut, terjadi peningkatan rata-rata PMA (penanaman modal asing) sebesar 29,4 persen," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin 29 April 2024.
Mengenai UMKM, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah telah melaksanakan kebijakan publik yang mendukung, termasuk melalui pemberian insentif pembiayaan yang inklusif, bantuan teknis, dan peningkatan infrastruktur digital. Semua ini sebagai bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Airlangga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam menanggapi tantangan pasar tenaga kerja bagi generasi muda saat ini.
"Dalam konteks ini, Indonesia menggunakan digitalisasi sebagai mesin pertumbuhan baru dan alat edukasi, dengan berbagai kerjasama seperti dengan IBM dan Apple Academy," tambahnya.
Airlangga juga membahas program Merdeka Belajar, yang memungkinkan para pelajar untuk mengalami magang. Selain itu, ada insentif super deduksi untuk kegiatan riset dan berbagai insentif pajak lainnya di bidang pendidikan.
Namun, dia juga menggarisbawahi besarnya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam hal tenaga kerja.
"Indonesia adalah negara yang besar, jika diperbandingkan dengan Eropa, ukurannya setara dengan jarak dari Irlandia ke Kazakhstan. Dengan populasi yang besar dan laju pertumbuhan penduduk hampir mencapai 5 juta orang setiap tahunnya, Indonesia harus menyediakan setidaknya 5 juta lapangan kerja baru setiap tahunnya," ungkapnya.