KABARBURSA.COM - Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) memperkenalkan proyek besar terbaru mereka, Alam Sutera 2, yang berlokasi di Kecamatan Pinang, Tangerang. Proyek ini diperkirakan akan menjadi salah satu motor utama pertumbuhan marketing sales perusahaan di masa mendatang, dengan pre-launch dari supercluster pertama, Sutera Rasuna, yang sudah mencatatkan antusiasme tinggi dari konsumen.
Alam Sutera 2 menawarkan lokasi yang strategis, terletak di sebelah utara kawasan Alam Sutera yang sudah mapan, dan lebih dekat ke Jakarta dibandingkan proyek mass-market ASRI lainnya, yaitu Suvarna Sutera, yang berjarak 15 km dari kawasan Alam Sutera 1.
Dalam fase pre-launch Sutera Rasuna, harga unit ditawarkan di kisaran Rp880 juta hingga Rp2,25 miliar, dengan luas tanah bervariasi dari 44 hingga 112 meter persegi. Harga tanah di kawasan ini diestimasikan sekitar Rp12,2 juta per meter persegi, yang menunjukkan segmen yang lebih terjangkau untuk pasar massal, berbeda dari produk-produk premium yang biasanya ASRI tawarkan di Alam Sutera 1.
ASRI menargetkan marketing sales sebesar Rp700 hingga Rp750 miliar dari pre-launch Sutera Rasuna saja. Jika dikombinasikan dengan pencapaian pada semester pertama 2024, di mana mereka membukukan penjualan sekitar Rp1,2 triliun, total marketing sales perusahaan pada 2024 telah mencapai Rp1,9 triliun. Ini setara dengan 69,2 persen dari target mereka sebesar Rp2,8 triliun, yang meningkat 55 persen YoY dari pencapaian 2023 di level Rp1,8 triliun.
Kunci Pertumbuhan Masa Depan ASRI
Menurut analisis dari Stockbit Research Team, dikutip Jumat, 11 Oktober 2024, proyek Alam Sutera 2 memberikan peluang besar bagi pertumbuhan marketing sales ASRI di masa depan. Sebelum proyek ini, produk-produk properti mass-market ASRI lebih banyak terletak di Suvarna Sutera, yang jauh dari Jakarta dan dari pusat Alam Sutera 1.
Sementara itu, landbank di Alam Sutera 1 semakin terbatas dan lebih difokuskan untuk produk-produk premium, seperti cluster The Gramercy yang diluncurkan pada akhir 2023 dengan harga antara Rp16 miliar hingga Rp28 miliar per unit.
Alam Sutera 2, dengan lahan seluas lebih dari 250 hektare, menawarkan fleksibilitas lebih besar bagi ASRI untuk menawarkan produk-produk properti yang lebih terjangkau bagi pasar massal namun tetap berada di lokasi yang strategis, lebih dekat ke Jakarta dan Alam Sutera yang sudah mapan. Hal ini diharapkan dapat mengakselerasi pencapaian target penjualan perusahaan untuk 2024, dan menjadi sumber pertumbuhan baru untuk tahun-tahun berikutnya.
Outlook Positif untuk ASRI
Dengan kehadiran Alam Sutera 2, ASRI berpotensi mencapai target marketing sales sebesar Rp2,8 triliun pada 2024, didorong oleh minat konsumen yang kuat terhadap cluster baru mereka. Selain itu, proyek ini memberikan perspektif yang lebih positif bagi kinerja keuangan ASRI dalam jangka panjang, karena memungkinkan mereka untuk menawarkan properti di segmen pasar yang lebih luas.
Kesimpulannya, Alam Sutera 2 diprediksi akan menjadi motor utama bagi kinerja marketing sales ASRI ke depannya. Selain menawarkan unit-unit yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk premium di Alam Sutera 1, lokasi proyek ini yang lebih dekat dengan Jakarta dan kawasan Alam Sutera yang sudah mapan membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen.
Pergerakan Saham ASRI
Saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 13,33 persen pada perdagangan terbaru, ditutup di level Rp238 setelah dibuka di Rp210. Kenaikan ini merupakan pergerakan yang sangat positif bagi saham pengembang properti terkemuka ini, dengan harga saham mencapai level tertinggi di Rp240 selama sesi perdagangan. Volume transaksi tercatat sebanyak 2,724 juta lot, dengan total nilai perdagangan mencapai Rp62,7 miliar, menunjukkan minat pasar yang tinggi terhadap saham ini.
Statistik Perdagangan Saham ASRI:
- Open: Rp210
- High: Rp240
- Low: Rp208
- Close: Rp238 (+13,33 persen)
- Volume: 2,724 juta lot
- Total Value: Rp62,7 miliar
- Rata-rata Harian: Rp230
Kenaikan harga saham ASRI ini bisa dikaitkan dengan beberapa faktor fundamental dan teknikal yang mempengaruhi sentimen positif pasar, antara lain:
- Proyek Alam Sutera 2 yang Menjanjikan: Berita mengenai proyek terbaru Alam Sutera 2 yang telah menarik antusiasme tinggi dari konsumen menjadi pendorong utama optimisme investor. Dengan pre-launching cluster Sutera Rasuna yang diproyeksikan akan membukukan marketing sales sebesar Rp700–Rp750 miliar, ini memperkuat keyakinan bahwa ASRI akan mencapai target marketing sales 2024 sebesar Rp2,8 triliun. Sejauh ini, ASRI telah membukukan penjualan sebesar Rp1,9 triliun, setara dengan 69,2 persen dari target tersebut, memberikan keyakinan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai targetnya.
- Penguatan Sentimen di Sektor Properti: Sektor properti di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan, didukung oleh kebijakan moneter yang longgar dan permintaan yang stabil untuk properti residensial dan komersial. Sentimen positif di sektor ini, terutama pada proyek-proyek yang lebih dekat ke Jakarta, seperti Alam Sutera 2, turut mendongkrak minat terhadap saham-saham properti, termasuk ASRI.
- Tekanan Beli yang Kuat: Dari sisi teknikal, tekanan beli yang kuat terlihat dari volume transaksi yang tinggi selama sesi perdagangan, mencapai 2,724 juta lot. Investor tampaknya merespons peluang upside yang tinggi, dengan harga saham mendekati Auto Rejection Atas (ARA) di level Rp262. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap saham ASRI sedang meningkat tajam, didorong oleh prospek bisnis yang menjanjikan.
- Saham Mencapai Level Tertinggi Harian: Dalam sesi perdagangan hari ini, saham ASRI sempat menyentuh level tertinggi di Rp240, yang menjadi sinyal positif bahwa ada momentum bullish yang cukup kuat di pasar. Penutupan di level 2Rp38 semakin menguatkan prospek pergerakan harga saham ini ke depan.
Dari perspektif teknikal, pergerakan saham ASRI berada dalam tren naik yang kuat setelah berhasil melewati level support di Rp208 dan kemudian melonjak hingga level resistance di Rp240. Jika momentum positif ini terus berlanjut, ada potensi harga saham untuk mencapai level ARA di Rp262 dalam waktu dekat.
Sementara itu, rata-rata harga harian berada di sekitar Rp230, menunjukkan bahwa investor masih melihat potensi kenaikan lebih lanjut.
Kombinasi antara prospek proyek properti yang kuat, terutama dengan pengembangan Alam Sutera 2, serta tren bullish dalam perdagangan saham ASRI, memberikan outlook yang positif bagi para investor. Dengan target marketing sales 2024 yang ambisius dan realisasi penjualan yang sudah mendekati 70 persen dari target, ASRI memiliki peluang besar untuk terus memberikan performa yang solid.
Investor yang mencari eksposur di sektor properti dapat mempertimbangkan saham ASRI sebagai pilihan yang menarik, terutama dengan potensi kenaikan harga yang signifikan didukung oleh sentimen pasar yang positif. Namun, investor juga perlu mempertimbangkan volatilitas jangka pendek yang mungkin terjadi seiring dengan dinamika pasar properti dan kondisi makroekonomi.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.