KABARBURSA.COM - PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp207,63 miliar hingga 30 September 2024, meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp156,72 miliar. Peningkatan ini turut mendorong laba per saham dasar menjadi Rp18,04, naik dari Rp15,13 pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan ALII tercatat Rp703,31 miliar, sedikit menurun 1,75 persen dibandingkan Rp715,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, efisiensi dalam beban pokok pendapatan yang turun menjadi Rp388,25 miliar dari Rp409,59 miliar, berhasil meningkatkan laba kotor menjadi Rp315,05 miliar, naik tipis dari Rp306,31 miliar.
Beban usaha naik menjadi Rp57,95 miliar dari Rp55,36 miliar tahun lalu. Namun, laba usaha tetap tumbuh menjadi Rp257,1 miliar dibandingkan Rp250,95 miliar sebelumnya. Kontribusi dari penghasilan bunga yang naik menjadi Rp98,89 miliar serta pembalikan kerugian penurunan nilai senilai Rp1,95 miliar turut mendukung hasil ini.
Beban pajak juga mengalami penurunan signifikan, yaitu dari Rp22,76 miliar menjadi Rp11,83 miliar. Namun, perusahaan menghadapi kerugian selisih kurs sebesar Rp23,16 miliar, yang berbanding terbalik dengan keuntungan Rp1,47 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban keuangan juga berhasil ditekan dari Rp142,83 miliar menjadi Rp79,83 miliar, sementara beban lain-lain turun menjadi Rp24,6 miliar dari Rp83,11 miliar.
Ekuitas bersih perusahaan melonjak menjadi Rp1,69 triliun dari Rp634,77 miliar pada akhir 2023. Total liabilitas menurun drastis dari Rp1,28 triliun menjadi Rp711,13 miliar. Secara keseluruhan, jumlah aset perusahaan naik menjadi Rp2,4 triliun dibandingkan Rp1,91 triliun pada akhir tahun lalu.
Divestasi Saham oleh Komisaris
Di tengah laporan keuangan yang positif, komisaris Ancara Logistics, Anindhita Anestya Bakrie, melakukan divestasi saham sebesar 1,75 juta lembar pada 21 November 2024. Transaksi ini dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp375 per saham, sehingga Anindhita memperoleh dana sebesar Rp656,25 juta.
Akibat divestasi tersebut, kepemilikan saham Anindhita berkurang menjadi 381,6 juta lembar, setara dengan 2,41 persen dari total saham perusahaan. Sebelumnya, kepemilikan saham Anindhita mencapai 383,35 juta lembar atau setara dengan 2,42 persen. Pengurangan saham ini hanya mengubah porsi kepemilikan secara minimal, yaitu 0,01 persen.
Director & Corporate Secretary Ancara Logistics Indonesia, Aulia, menyatakan bahwa keputusan divestasi saham oleh Anindhita didasarkan pada strategi diversifikasi investasi.
"Transaksi divestasi tersebut dilatari oleh kepentingan untuk keperluan diversifikasi investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung," jelas Aulia.
Pergerakan Harga Saham ALII
Harga saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) ditutup melemah 2,93 persen pada perdagangan hari ini, turun 12 poin ke level Rp398 per saham dari posisi pembukaan Rp410. Penurunan ini mencerminkan tren koreksi setelah sebelumnya mencatatkan kinerja positif dalam beberapa bulan terakhir.
Saham ALII diperdagangkan dengan volume mencapai 1,11 juta lot, sedikit di bawah rata-rata volume tiga bulan terakhir yang berada di angka 2,49 juta lot. Nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp446,8 miliar dengan rata-rata harga perdagangan di Rp401 per saham. Harga tertinggi hari ini menyentuh Rp410, sementara level terendah berada di Rp392.
Frekuensi perdagangan mencapai 123 kali, dengan total nilai beli asing sebesar Rp212,2 miliar, jauh lebih besar dibandingkan nilai jual asing yang hanya Rp4,8 miliar, menunjukkan masih adanya minat beli dari investor asing meskipun harga terkoreksi.
Dalam sepekan terakhir, harga saham ALII mencatat penurunan sebesar 1,49 persen. Namun, secara bulanan, saham ini masih mencatatkan kenaikan sebesar 2,58 persen. Selama tiga bulan terakhir, saham ALII berhasil naik signifikan hingga 14,37 persen, dan dalam enam bulan terakhir, saham ini menguat sebesar 13,71 persen.
Koreksi harga hari ini terjadi di tengah momentum positif saham ALII dalam beberapa bulan terakhir. Level koreksi dapat dianggap sebagai aksi ambil untung (profit-taking) dari investor yang telah menikmati kenaikan harga saham dalam jangka menengah. Meskipun demikian, arus beli dari investor asing yang dominan menunjukkan optimisme terhadap fundamental dan prospek perusahaan di masa mendatang.
Dengan koreksi ini, level harga Rp398 mendekati support psikologis yang dapat diuji kembali dalam perdagangan pekan ini. Di sisi lain, potensi rebound akan menghadapi resistance di sekitar level Rp410. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.