Logo
>

Amankan Cuan di Tengah Perang Dagang dengan Saham Dividen Tinggi

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Amankan Cuan di Tengah Perang Dagang dengan Saham Dividen Tinggi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Head of Proprietary Investment Mirae Asset Handiman Soetoyo menyarankan para investor untuk berinvestasi pada saham-saham dengan dividen tinggi di tengah ancaman membesarnya dampak perang dagang global.

    "Ada 80 saham yang dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan keuntungan investasi ketika pasar saham penuh ketidakpastian tahun ini," ujar dia dalam keterangannya dikutip pada Kamis, 16 Januari 2025.

    Handiman mengatakan, sebanyak 80 saham perusahaan berdividen tinggi itu tersebar di seluruh sektor usaha yang ada di bursa, kecuali sektor properti.

    Di antara 80 saham itu, lima saham utama pilihan Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).

    Dia memprediksi lima saham tersebut akan menjadi beberapa saham penyumbang utama dari prediksi total dividen perusahaan penghuni bursa saham tahun ini Rp 322,4 triliun (turun 11,4 persen).

    Adapun prediksi dividen 2025 tersebut mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya kejadian yang di luar kebiasaan pada tahun lalu, terutama dari dividen spesial PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun.

    Handiman melanjutkan, perusahaan-perusahaan berdividen tinggi tersebut  berpotensi kembali menawarkan dividen yang menarik pada 2025 terutama berkaca pada catatan historis pembayaran dividen tahun lalu.

    Pada 2025, Handiman mencatat nilai dividen yang dibagikan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia di tahun lalu kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa Rp 364,2 triliun (naik 1,9 persen).

    Nilai dividen Rp364,2 triliun yang dibagikan pada 2024 tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interimnya. Untuk musim dividen, dia mengatakan puncak musim dividen setiap tahunnya jauh pada Maret-Juni dan di sepanjang kuartal IV.

    Sektor keuangan dan energi masih menjadi dua sektor dengan kontribusi dividen terbesar dengan kontributor utama sepanjang 2024. Di antaranya adalah ADRO, BBRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

    "Hal ini mengonfirmasi kedua sektor tersebut masih menjadi sektor yang paling menarik bagi investor yang mengincar dividen,” tuturnya.

    Tahun lalu, lanjutnya, jumlah perusahaan tercatat yang membagikan dividen juga semakin meningkat yaitu 342 perusahaan (dari 323 perusahaan pada 2023) seiring dengan bertambahnya emiten baru di pasar saham.

    Rekomendasi Saham yang Masuk IDX High Dividend 20

    Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia atau BEI Jeffrey Hendrik, menjelaskan mengenai Indeks IDX High Dividend 20 (HIDIV20). Menurut Jefrey, pemilihan saham yang masuk dalam indeks ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting.

    HIDIV20 adalah indeks yang mengukur kinerja dari 20 saham yang rutin membayarkan dividen kepada pemegang saham perusahaan selama tiga tahun terakhir. Selain itu, saham juga memiliki dividend yield, dividen payout ratio, dan dividen per share yang tinggi.

    Seperti diketahui, IDX High Dividend 20 dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Mei 2018. Menurut Jefrey, faktor utama yang digunakan dalam pemilihan saham HIDIV20 adalah konsistensi emiten dalam membagikan dividen selama tiga tahun terakhir.

    Selain itu, BEI juga mempertimbangkan besaran dividend yield, nilai transaksi, dan kapitalisasi pasar free float.

    “Masing-masing faktor ini memiliki bobot yang berbeda, sehingga ada saham dengan dividend yield relatif kecil yang tetap masuk karena memiliki keunggulan di faktor lainnya,” kata Jeffrey melalui keterangan tertulis pada Selasa, 14 Januari 2025.

    Menurut dia, tidak ada strategi khusus dalam proses pemilihan saham, karena seluruhnya mengacu pada manual indeks dan standard operating procedure atau SOP yang berlaku. Dia memastikan proses tersebut berjalan objektif dan sesuai dengan pedoman.

    Selain itu, BEI secara rutin melakukan review atas kinerja untuk menjaga indeks tetap relevan dengan kondisi pasar dan kebutuhan investor.

    BEI saat ini mencatat lebih dari 200 emiten telah konsisten membagikan dividen selama tiga tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, hanya 20 saham yang berhasil masuk ke dalam konstituen IDX HIDIV20 melalui proses seleksi ketat yang mempertimbangkan berbagai kriteria utama.

    “Indeks HIDIV20 adalah refleksi dari saham-saham yang tidak hanya memberikan keuntungan dari apresiasi harga, tetapi juga menawarkan potensi pendapatan dari dividen. Ini menjadi daya tarik bagi investor, khususnya mereka yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham,” tutur dia.

    IDX High Dividend 20 diharapkan dapat terus menjadi salah satu indeks acuan bagi investor yang ingin fokus pada saham-saham dengan potensi pengembalian dividen yang optimal. BEI juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi terhadap kriteria pemilihan, sehingga indeks ini tetap relevan dan mencerminkan perkembangan pasar modal Indonesia.

    Berikut daftar IDX High Dividend 20 dilansir dari Stockbit pada Selasa, 14 Januari 2025.

    1. DRO atau Alamtri Resources Indonesia Tbk: dividen yield terakhir 0,43 persen.

    2. AMRT atau Sumber Alfaria Trijaya Tbk: dividen yield terakhir 0,00 persen.

    3. ANTM atau Aneka Tambang Tbk: dividen yield terakhir 2,70 persen.

    4. ASII atau Astra International Tbk: dividen yield terakhir 0.00 persen.

    5. BBCA atau Bank Central Asia Tbk: dividen yield terakhir 1.55 persen.

    6. BBNI atau Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 1.90 persen.

    7. BBRI atau Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 1,30 persen.

    8. BMRI atau Bank Mandiri (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 2,26 persen.

    9. BRPT atau Barito Pacific Tbk: dividen yield terakhir 3,96 persen.

    10. ICBP atau Indofood CBP Sukses Makmur Tbk: dividen yield terakhir 3.15 persen.

    HIDIV20 juga diisi oleh 10 emiten lain, yaitu:

    11. INDF atau Indofood Sukses Makmur Tbk: dividen yield terakhir 2.59 persen.

    12. INKP atau Indah Kiat Pulp & Paper Tbk: dividen yield terakhir 4.10 persen.

    13. ITMG atau Indo Tambangraya Megah Tbk: dividen yield terakhir 0.69 persen.

    14. KLBF atau Kalbe Farma Tbk: dividen yield terakhir 3,16 persen.

    15. PTBA atau Bukit Asam Tbk: dividen yield terakhir 0.38 persen.

    16. SMGR atau Semen Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 4,79 persen.

    17. TLKM atau PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: dividen yield terakhir 1,87 persen.

    18. TPIA atau Chandra Asri Pacific Tbk: dividen yield terakhir 3.23 persen.

    19. UNTR atau United Tractors Tbk: dividen yield terakhir 0,39 persen.

    20. UNVR atau Unilever Indonesia Tbk: dividen yield terakhir 1,45 persen. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.