KABARBURSA.COM - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengumumkan beberapa transaksi penting terkait pembelian dan restrukturisasi kepemilikan saham. Berdasarkan informasi dari laman resminya, dua eksekutif tinggi perusahaan bidang pertambangan mineral ini telah melakukan transaksi signifikan.
Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk Agoes Projosasmito, telah membeli 299.179.940 saham AMMN pada 1 Juli 2024. Transaksi ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan pasar modal Indonesia. Selain itu, Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk, Alexander Ramlie, telah membeli 281.581.120 saham AMMN pada 28 Juni 2024, juga mematuhi regulasi yang berlaku.
Dalam waktu yang berdekatan, PT Amman Mineral Internasional Tbk sebelumnya juga mengumumkan restrukturisasi kepemilikan saham yang melibatkan Presiden Direktur Alexander Ramlie. Berdasarkan informasi dari PT Alpha Investasi Mandiri (PT AIM), transaksi transfer saham ini dilakukan pada 25 Juni 2024 sebagai bagian dari upaya perencanaan harta warisan Alexander Ramlie.
Sebelum transfer saham, Alexander Ramlie memiliki saham AMMN secara tidak langsung melalui PT Sembilan Sembilan Sempena (PT SSS) dan PT Alpha Investasi Mandiri (PT AIM). Struktur kepemilikan ini dijelaskan dalam prospektus Penawaran Umum Perdana (IPO) dan Laporan Tahunan AMMN tahun 2023. Alexander Ramlie memegang 599 dari 600 saham PT SSS, sementara Thomas Ramlie memiliki 1 saham. PT SSS memegang 299 dari 300 saham PT AIM, dan Charles Daniel Gobel memiliki 1 saham.
Pada 25 Juni 2024, PT AIM mentransfer saham-saham tersebut ke Alexander Ramlie, Thomas Ramlie, dan Charles Daniel Gobel, sesuai proporsi kepemilikan tidak langsung mereka. Transfer saham dari PT AIM ini meliputi:
- Alexander Ramlie: 5.130.683.890 saham
- Thomas Ramlie: 8.565.400 saham
- Charles Daniel Gobel: 17.188.100 saham
Setelah transfer dari PT AIM, Alexander Ramlie mentransfer saham AMMN yang dimilikinya ke beberapa entitas yang dimiliki atau dikendalikan olehnya untuk tujuan perencanaan harta warisan. Transfer ini meliputi:
- SAJIR 9 LLC: 4.185.683.890 saham
- Miracle Milestone Limited: 607.500.000 saham
- Fennel Field LLC: 337.500.000 saham
Restrukturisasi ini dilakukan semata-mata untuk tujuan perencanaan harta warisan dan tidak melibatkan penjualan saham AMMN kepada pihak ketiga.
Kinerja Saham AMMN Terbaru
Berdasarkan data RTI Business, saham AMMN menunjukkan tren penurunan dalam satu bulan terakhir, dengan harga terakhir tercatat pada 10.925 per saham, turun 300 poin atau 2,67 persen dari penutupan sebelumnya di 11.225.
Perdagangan saham AMMN dibuka pada harga 11.400 dan bergerak dalam rentang 10.525 hingga 11.400 sepanjang hari. Volume transaksi mencapai 18,68 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp204,72 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 9.644 kali, dengan harga rata-rata saham berada di angka 10.962,20.
Rasio harga terhadap pendapatan (PER) AMMN berada di level 96,63, sementara rasio harga terhadap nilai buku (PBVR) tercatat 10,68. Kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp792,26 triliun.
Grafik pergerakan saham menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, mencerminkan fluktuasi harga yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Investor perlu memperhatikan perkembangan terbaru terkait kebijakan perusahaan dan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi kinerja saham AMMN ke depannya.
Pendapatan AMMN
Mengutip data Stockbit, pada kuartal pertama 2024, AMMN berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,548 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan dari Rp8,945 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Namun, pendapatan kuartal kedua dan ketiga 2024 belum dirilis.
Berdasarkan data 2023, kuartal kedua menunjukkan kerugian sebesar Rp237 miliar, berbeda signifikan dibandingkan dengan pendapatan Rp20,638 miliar pada kuartal kedua 2022. Kuartal ketiga 2023 menunjukkan pendapatan sebesar Rp9,114 miliar, turun dari Rp9,474 miliar pada periode yang sama tahun 2022. Pada kuartal keempat 2023, AMMN mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,571 triliun, turun sedikit dari Rp14,015 triliun pada kuartal keempat 2022.
Pendapatan tahunan AMMN untuk tahun ini diproyeksikan sebesar Rp38,194 triliun, lebih tinggi dibandingkan Rp31,393 triliun pada 2023, namun masih di bawah Rp44,127 triliun pada 2022. Pendapatan trailing twelve months (TTM) untuk kuartal pertama 2024 sebesar Rp31,996 triliun, sebanding dengan pendapatan tahunan pada 2023.
Valuasi
Beberapa metrik valuasi penting untuk AMMN termasuk rasio PE tahunan sebesar 99,34 dan TTM sebesar 247,11. Rasio harga terhadap penjualan TTM tercatat sebesar 25,44, sedangkan rasio harga terhadap nilai buku adalah 10,98. Rasio harga terhadap arus kas TTM dan arus kas bebas menunjukkan angka negatif, masing-masing -244,24 dan -26,79. Nilai enterprise value to EBITDA tercatat sebesar 58,00.
EPS
Laba per saham (EPS) TTM untuk AMMN adalah 45,42, dengan EPS tahunan sebesar 112,99. Pendapatan per saham TTM adalah 441,22, sementara kas per saham per kuartal tercatat sebesar 315,20. Nilai buku per saham saat ini adalah 1.022,25 dan arus kas bebas per saham TTM adalah -418,95.
Rasio likuiditas menunjukkan kinerja yang solid dengan current ratio kuartal sebesar 2,55 dan quick ratio sebesar 2,33. Rasio utang terhadap ekuitas untuk kuartal tercatat sebesar 0,81, menunjukkan manajemen utang yang relatif baik.
Profitabilitas
Profitabilitas AMMN terlihat dari beberapa metrik kunci. Return on Assets (ROA) TTM sebesar 2,10 persen, sementara Return on Equity (ROE) TTM mencapai 4,44 persen. Margin laba kotor per kuartal adalah 46,72 persen, dengan margin laba operasi per kuartal sebesar 39,61 persen dan margin laba bersih per kuartal sebesar 21,45 persen.
Laba
Berdasarkan data terkini, pendapatan AMMN dalam periode Trailing Twelve Months (TTM) mencapai Rp31,996 triliun. Laba kotor (gross profit) TTM tercatat sebesar Rp13,949 triliun, dengan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebesar Rp14,818 triliun. Laba bersih (net income) TTM sebesar Rp3,294 triliun menunjukkan bahwa meskipun perusahaan mengalami profitabilitas, terdapat tekanan pada margin laba bersih.
Arus Kas
Arus kas operasi TTM menunjukkan angka negatif Rp3,333 triliun, yang mengindikasikan adanya tantangan likuiditas dalam operasi sehari-hari. Sementara itu, arus kas dari investasi juga negatif sebesar Rp27,050 triliun, menunjukkan pengeluaran besar untuk ekspansi atau pengembangan aset.
Sebaliknya, arus kas dari pembiayaan sebesar Rp40,533 triliun menunjukkan ketergantungan pada pendanaan eksternal untuk mendukung operasional dan investasi. Pengeluaran modal (capital expenditure) TTM sebesar Rp27,049 triliun dan arus kas bebas (free cash flow) negatif Rp30,381 triliun menegaskan tekanan likuiditas yang dihadapi perusahaan.(pin/nil)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.