Logo
>

Anak Usaha Produksi Baterai Motor Listrik, Saham LABA Lompat

Ditulis oleh Syahrianto
Anak Usaha Produksi Baterai Motor Listrik, Saham LABA Lompat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Green Power Group Tbk (LABA) terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam upayanya untuk memperkuat posisi di pasar industri energi, terutama dengan fokus pada produksi baterai untuk kendaraan bermotor listrik.

    Melalui keterbukaan informasi yang dikutip Senin, 23 September 2024, LABA mengungkapkan telah mendirikan anak perusahaan, PT Green Power Battery (GPB), yang berkomitmen untuk memproduksi baterai pack kendaraan bermotor listrik.

    Sekretaris Perusahaan LABA, Ferry Cahyo, mengatakan bahwa GPB telah memperoleh kualifikasi pertama untuk memproduksi baterai pack kendaraan bermotor listrik, yang sesuai dengan perencanaan, perizinan dan kualifikasi produksi secara keseluruhan ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2024.

    "Bersamaan dengan perolehan kualifikasi produksi baterai tersebut, GPB sudah menerima gelombang pertama peralatan dan perlengkapan penunjang produksi baterai pack diantaranya Battery Packing Machine, Pack Tester Machine, Cell Tester Machine, Manual Welding Module Machine, Fully Automatic Laser Welding Machine dan lainnya. Saat ini mesinmesin tersebut masih dalam tahap instalasi," ungkap Ferry.

    Ia menambahkan, Rabu, 18 September 2024, GPB telah menandatangani 2 perjanjian kerja sama dengan PT Gotion Indonesia Materials. Dalam perjanjian kerja sama tersebut dijelaskan bahwa GPB akan memasok sebanyak 6.080 set baterai sepeda motor listrik, dengan estimasi nilai sebesar Rp21.000.000.000 dan memasok sebanyak 31.080 set baterai sepeda motor listrik lainnya, dengan estimasi nilai sebesar Rp118.000.000.000.

    "Baterai pack tersebut akan diserahkan kepada PT Gotion Indonesia Materials setelah perjanjian berlaku efektif," tambah Ferry.

    Kinerja Keuangan LABA

    Berdasarkan laporan per kuartal pada Juni 2024, perusahaan menghadapi tantangan dalam hal pendapatan dan laba bersih yang mempengaruhi sentimen pasar. Pendapatan tercatat sebesar Rp1,29 miliar, turun signifikan sebesar 46,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sementara itu, biaya operasional meningkat 22,88 persen menjadi Rp2,30 miliar. Hal ini berdampak langsung pada laba bersih perusahaan yang mencatatkan kerugian sebesar Rp1,49 miliar, meskipun kerugian ini masih lebih baik 23,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kerugian ini menyebabkan margin laba bersih berada pada angka negatif, yaitu 115,56 persen, yang semakin memperburuk kinerja operasional perusahaan. EBITDA, yang merupakan indikator penting dalam melihat kinerja operasional sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, juga mencatatkan angka negatif sebesar Rp1,42 miliar, turun 43,85 persen secara tahunan.

    Dalam hal neraca keuangan, PT Green Power Group Tbk menunjukkan peningkatan aset sebesar 8,33 persen menjadi Rp69,49 miliar. Liabilitas perusahaan justru mengalami penurunan drastis hingga 61,90 persen, mencatatkan total liabilitas sebesar Rp3,63 miliar. Meski demikian, ekuitas perusahaan tercatat stabil di angka Rp65,87 miliar.

    Salah satu perkembangan positif terlihat dari arus kas bersih perusahaan yang meningkat tajam sebesar 13.382,08 persen, menjadi Rp10,75 miliar. Hal ini didukung oleh kas dari pembiayaan yang melonjak hingga 6.186,10 persen. Namun, perusahaan masih menghadapi tantangan dari arus kas operasi yang mencatatkan angka negatif sebesar Rp2,82 miliar, yang turun 346,49 persen dibandingkan tahun lalu.

    Secara keseluruhan, meskipun LABA mengalami peningkatan dalam likuiditas dengan kenaikan kas bersih, tekanan pada profitabilitas dan operasional perusahaan tetap tinggi. Para pelaku pasar perlu memperhatikan perkembangan lebih lanjut terkait kinerja operasional dan langkah-langkah strategis yang akan diambil perusahaan untuk memperbaiki kondisi keuangan.

    Pergerakan Harga Saham LABA

    Di pasar saham, LABA mengalami kenaikan harga yang signifikan. Pada perdagangan hari ini, Senin, 23 September 2024, saham LABA berada di level Rp645, naik 4,00 persen atau Rp25 dari penutupan sebelumnya.

    Volume perdagangan mencapai 219.536 saham dengan nilai transaksi sekitar Rp14,3 miliar. Saham LABA menunjukkan volatilitas yang baik, dengan harga terendah mencapai Rp625 dan tertinggi di Rp680 dalam periode yang sama.

    • Harga Saham: Rp645
    • Kapitalisasi Pasar: Rp734,655 miliar

    Meskipun PE Ratio masih nol, karena perusahaan belum menunjukkan EPS yang positif, lonjakan harga saham menandakan optimisme investor terhadap potensi pertumbuhan LABA, terutama seiring dengan inovasi dan kerja sama strategis yang dilakukan.

    Dengan strategi inovatif yang diarahkan pada produksi baterai untuk kendaraan listrik dan kinerja keuangan yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih, saham LABA menarik untuk diperhatikan.

    Meskipun tantangan dalam pengelolaan arus kas masih ada, langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan dapat memberikan peluang bagi investor untuk mempertimbangkan LABA sebagai bagian dari portofolio investasi mereka di sektor energi terbarukan dan mobilitas listrik. Ke depan, kinerja LABA diharapkan dapat meningkat seiring dengan perkembangan industri yang semakin kompetitif. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.