KABARBURSA.COM - Pasca pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (15/1/2024), IHSG hari ini Selasa (16/1/2024) diprediksi akan memasuki fase konsolidasi.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip melalui RTI Business, IHSG melemah sebesar 17,13 poin atau 0,24 persen, berakhir di level 7.224 pada penutupan perdagangan Senin (15/1).
Total volume perdagangan saham di BEI pada hari yang sama mencapai 17,45 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,58 triliun. Terdapat 284 saham yang mengalami penurunan, 256 saham mengalami kenaikan, dan 235 saham tidak mengalami perubahan.
Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 185,20 miliar di seluruh pasar. Meski demikian, investor asing juga melakukan penjualan saham secara signifikan di awal pekan ini.
Berikut adalah 10 saham yang mengalami penjualan bersih terbesar oleh investor asing pada hari Senin:
- Saham ASII - Rp 275,06 miliar
- Saham BMRI - Rp 61,78 miliar
- Saham MIKA - Rp 39,21 miliar
- Saham MDKA - Rp 27,87 miliar
- Saham AMRT - Rp 22,97 miliar
- Saham BRPT - Rp 20,74 miliar
- Saham ANTM - Rp 16,89 miliar
- Saham KLBF - Rp 11,63 miliar
- Saham BRIS - Rp 8,23 miliar
- Saham INCO - Rp 6,4 miliar
Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraci Sekuritas, mengindikasikan bahwa IHSG kemungkinan akan konsolidasi dalam rentang Moving Average 20 (MA20) di antara 7.200 hingga 7.250 selama sesi perdagangan.
Valdy melihat kondisi ini didasarkan pada indikasi oversold pada Stochastic RSI yang diikuti oleh penyempitan negative slope pada Moving Average Convergence Divergence (MACD).
Dia juga menyoroti pengaruh data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) terhadap IHSG, di mana NPI kembali surplus pada Desember 2023.
Namun, kenaikan surplus ini dipicu oleh penurunan nilai impor sebesar 3,81 persen secara tahunan pada Desember 2023, dibandingkan dengan kenaikan 3,29 persen yang terjadi pada November 2023. Sementara itu, nilai ekspor terkoreksi sebesar 5,76 persen secara tahunan pada Desember 2023, yang lebih baik dari perkiraan yaitu minus 8,1 persen.
Valdy menyatakan bahwa kondisi ini meningkatkan risiko profit taking pada saham-saham di sektor energi dan transportasi (logistik) dalam perdagangan Selasa (16/1/2024).
Menggunakan analisis tersebut, Valdy merekomendasikan beberapa saham sebagai pilihan top picks, antara lain
- Saham BFIN (PT BFI Finance Indonesia Tbk),
- Saham MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk), S
- Saham JPGA (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk),
- Saham TMAS (PT Temas Tbk),
- Saham ADRO (PT Adaro Energy Indonesia Tbk),
- Saham CPIN (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk),
- Saham SMGR (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
- Saham ASSA (PT Adi Sarana Armada Tbk), dan
- Saham GJTL (PT Gajak Tunggal Tbk).
IHSG juga berpotensi mengalami konsolidasi di sektor energi, dengan potensi dilakukannya aksi profit taking. SKK Migas telah merilis laporan realisasi investasi dan kinerja sektor hulu migas di Indonesia selama 2023. Beberapa poin penting dalam laporan tersebut adalah:
- Investasi tumbuh +13 persen YoY menjadi 13,7 miliar dolar AS.
- Lifting minyak turun -1,1 persen YoY menjadi 605,5 MBOPD.
- Salur gas naik +0,6 persen YoY menjadi 5.378 MMSCFD.
Indonesia berhasil menemukan 2 penemuan blok migas raksasa, Geng North dan Layaran.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyatakan bahwa kenaikan investasi pada 2023 telah mampu mengurangi laju penurunan produksi minyak dan meningkatkan produksi gas Indonesia.
Untuk tahun 2024, target lifting minyak ditetapkan sebesar 596 MBOPD berdasarkan target SKK Migas 2024 dan 635 MBOPD berdasarkan APBN 2024.
Sementara itu, target salur gas ditetapkan sebesar 5.544 MMSCFD berdasarkan target SKK Migas 2024 dan 5.785 MMSCFD berdasarkan APBN 2024. Investasi pada sektor hulu migas juga diharapkan meningkat +29,2 persen YoY menjadi 17,7 miliar dolar AS.\
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.