KABARBURSA.COM - Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 30 Mei 2024 mengalami fluktuasi seiring dengan penantian rilis data inflasi dari Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat (AS).
Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas menyebut bahwa IHSG hari ini (Kamis, 30 Mei 2024) diprediksi bergerak variatif (mixed) dalam rentang 7.100 sampai 7.187. Pasalnya, sejak pembukaan perdagangan, IHSG melemah 14,45 poin atau 0,20 persen ke posisi 7.125,77. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,17 poin atau 0,36 persen ke posisi 883,00.
Sentimen global seperti data PCE AS yang akan dirilis pada Jumat, 31 Mei 2024 dapat menjadi tolok ukur bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
Lebih lanjut, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di kawasan Eropa pada April 2024, tumbuh 1,3 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,9 persen (yoy). Penyaluran kredit segmen korporasi tumbuh 0,3 persen (yoy), sementara untuk segmen rumah tangga naik 0,2 persen (yoy).
Dari Asia, optimisme konsumen di Jepang mengalami penurunan. Tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence Index) pada Mei 2024 turun ke level 36,2 setelah pada bulan sebelumnya tercatat di level 38,3.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup melemah pada perdagangan kemarin di tengah melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 411,32 poin atau 1,06 persen ke 38.441,54, indeks S&P 500 melemah 39,09 poin atay 0,74 persen ke 5.266,95 sementara indeks Nasdaq tergelincir 0,58 persen atau 99,3 poin ke 16.920,58.
Mengutip hasil Conference Board, indeks kepercayaan konsumen AS naik pada Mei menjadi 102 dari 97,5 pada bulan sebelumnya dan di atas ekspektasi pasar yakni 95,9.
Dengan data ekonomi Negeri Paman Sam yang kembali positif, hal ini dapat membawa bank sentral AS (The Fed) dapat bersikap hawkish untuk jangka waktu yang lebih lama.
Apalagi, para pejabat The Fed juga belum mengindikasikan adanya keinginan untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Alhasil, perkiraan pasar akan pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada September cenderung kembali menurun. Melansir perhitungan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan 43,3 persen penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bp) pada September.
Di samping dari AS, bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 650,00 poin atau 1,69 persen ke 37.906,89, indeks Hang Seng menguat 12,12 poin atau 0,07 persen ke 18.489,13, indeks Shanghai menguat 7,37 poin atau 0,24 persen ke 3.118,39, dan indeks Straits Times menguat 0,91 poin atau 0,03 persen ke 3.324,11.
"Dari Asia, optimisme konsumen di Jepang mengalami penurunan. Tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence Index) pada Mei 2024 turun ke level 36,2 setelah pada bulan sebelumnya tercatat di level 38,3," ujar Ratih.
Hal senada disampaikan oleh analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana. Ia melihat pergerakan IHSG bakal dipengaruhi fluktuasi harga komoditas global, pelemahan rupiah terhadap dollar AS dan sikap investor yang menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis, 30 Mei 2024, masih rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.052 dan resistance 7.298.
Jika menengok sentimen dalam negeri, IHSG akan terkoreksi mengikuti aksi profit taking pada saham perbankan Big Caps dan Group Barito, sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang terdepresiasi ke level Rp16.160 per dolar AS pada Kamis, 30 Mei 2024 pagi.
Hingga akhir April 2024, Kementerian Keuangan membukukan penerimaan negara yang berasal dari pajak senilai Rp624,19 triliun atau mencapai 31,38 persen dari target APBN tahun 2024.
PPh non migas menyumbang pendapatan senilai Rp377 triliun, pajak PPN dan PPnBM dilaporkan senilai Rp218,5 triliun, PPh Migas senilai Rp24,81 triliun, serta PBB dan pajak lainnya tercatat senilai Rp3,87 triliun.
Sementara itu, Stocknow.id memprediksi IHSG melemah terbatas. IHSG hari ini diperkirakan akan menguji level support dyanmic pada level 7.083 dan resistance-nya di level 7.183. Perusahaan efek itu merekomendasikan tiga saham masuk daftar trading, salah satunya JPFA.
Stocknow.id menjelaskan, sentimen yang mendorong pelemahan IHSG pada hari ini ada beberapa hal, yaitu pelemahan saham-saham perbankan yang menjadi pemberat IHSG pada perdagangan kemarin masih berpotensi melanjutkan pelemahan.
“Hal tersebut disebabkan Big Banks yang terdistribusi pada perdagangan kemarin menjadi salah satu pemberat saham perbankan pada hari ini,” tulis Stocknow.id dalam risetnya.
Lebih lanjut Stocknow.id menjelaskan, tiga indeks major AS mengalami pelemahan yang cukup dalam. Seperti DJI turun hampir 1 persen, hingga S&P500 juga ikut turun pada perdagangan kemarin. “Hal ini dapat menjadi sentimen buruk bagi pasar saham global dan berdampak ke pasar saham asia,” papar Stocknow.id.
Dari segi teknikal, Stocknow.id menjelaskan, IHSG berpotensi melanjutkan penurunan untuk menguji Support Dyanmic yang cukup kuat pada MA 200 di level 7.083. Adapun dari indikator Stochastic masih menunjukkan trend Bearish ke area Oversold 20.