KABARBURSA.COM - Rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) melalui Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) dan pengumuman hasil rapat Komite Terbuka Federal Reserve (Federal Open Market Committee/FOMC) menjadi indikator utama pekan ini yang dapat menentukan arah pasar. Ini menjadi perhatian penting pelaku pasar di seluruh dunia saat ini.
Pertemuan Juni FOMC Federal Reserve (The Fed) akan menjadi salah satu momen penting tahun ini karena diawali oleh fluktuasi data ekonomi yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Pada Jumat, 7 Juni 2024 minggu lalu, pasar dikejutkan oleh lompatan signifikan dalam data nonfarm payrolls (NFP) yang jauh melampaui perkiraan.
Meskipun tingkat pengangguran meningkat menjadi 4 persen, lonjakan dalam NFP tersebut menyebabkan kegelisahan di pasar karena meningkatnya aktivitas pasar tenaga kerja dapat memicu inflasi yang menghambat keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Data inflasi yang akan dirilis nanti malam akan memberikan gambaran apakah kekhawatiran tentang potensi kenaikan inflasi itu beralasan atau sebaliknya, memberikan kelegaan kepada pasar dan membuka kemungkinan untuk penurunan suku bunga The Fed tahun ini.
Kepala Ekonom Bloomberg Economics Anna Wong menilai, FOMC bulan ini menjadi momen pivotal di mana Gubernur The Fed Jerome Powell kemungkinan akan memberikan petunjuk paling jelas tentang garis waktu penurunan bunga acuan.
"Dot plot terbaru kemungkinan akan memberikan indikasi penurunan dua kali masing-masing sebesar 25 bps tahun ini, dibandingkan dot plot FOMC Maret yang tiga kali penurunan," kata Wong, dilansir Rabu, 12 Juni 2024.
Dengan berbagai indikator memperlihatkan kejutan yang konsisten terkait penurunan sejak FOMC awal Mei lalu, bahkan ketika data inflasi tidak sesuai ekspektasi, ekonom Bloomberg memperkirakan Powell akan melempar nada lebih dovish dalam konferensi pers pada Kamis, 13 Juni 2024 nanti.
Berikut ini prediksi FOMC Juni menurut ekonom Bloomberg Economics:
- FOMC Juni akan memutuskan menahan bunga acuan, Fed fund rate, di kisaran 5,25-5,5 persen.
- Aktivitas ekonomi AS secara mengejutkan memperlihatkan pelemahan, yang seharusnya mendorong para pembuat kebijakan untuk menandai penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) riil Amerika tahun ini menjadi 1,8 persen dari 2,1 persen pada proyeksi Maret lalu. Hal itu akan mengerek tingkat pengangguran AS menjadi 4,1 persen tahun ini dari prediksi semula 4 persen. Kami memperkirakan median pertumbuhan dan proyeksi pengangguran pada 2025 dan 2026 masih akan sama dengan prediksi Maret di mana PDB akan tumbuh 2 persen dan pengangguran naik ke 4,1 persen.
- Inflasi April melandai dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini, akan tetapi kami masih memperkirakan inflasi inti PCE tahun ini akan melampaui prediksi The Fed karena angka inflasi yang lebih tinggi di awal tahun. FOMC mungkin berpikir akan membutuhkan waktu lebih lama agar inflasi bisa turun ke target 2 persen. Maka itu, kami perkirakan anggota FOMC akan merevisi perkiraan inflasi inti PCE menjadi 2,8 persen tahun ini dibanding 2,6 persen pada proyeksi Maret. Kemudian menjadi 2,4 persen pada 2025 dibandingkan 2,2 persen sebelumnya dan 2,2 persen pada 2026 dibandingkan 2 persen dalam proyeksi sebelumnya.
- Dengan inflasi yang tampak kembali ke jalur moderat, kami memperkirakan para pejabat akan mengabaikan kalimat berikut dalam pernyataannya nanti: "Dalam beberapa bulan terakhir, kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2 persen yang ditetapkan oleh Komite masih kurang."
- Kecuali ada pelemahan yang mengejutkan dalam laporan ketenagakerjaan berikutnya, data inflasi saja tidak akan cukup untuk mendorong The Fed menurunkan bunga acuan pada Juli.
- Artinya hanya tersisa tiga pertemuan FOMC lagi yaitu pada September, November dan Desember, jika The Fed akan mulai menurunkan bunga tahun ini. Mengingat sensitivitas politik seputar pemilihan presiden pada November, menurut kami waktu yang tepat untuk memulai pemotongan bunga acuan adalah pada September dan diikuti pada Desember.
- Kami perkirakan dot plot terbaru akan menunjukkan peserta Komite mengurangi besar penurunan bunga acuan dari 75 bps pada dot plot Maret menjadi 50 bps. Mirip dengan dot plot Maret, kemungkinan besar kedua jalur tersebut akan sangat dekat. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah pertemuan FOMC Juni ini dihadiri oleh Gubernur The Fed Cleveland Loretta Mester. Dia telah mengindikasikan penurunan tak lebih dari 50 bps dari 75 bps tahun ini.
- Beberapa pejabat The Fed telah mengindikasikan bahwa topik utama FOMC bulan ini adalah tingkat suku bunga netral. Dari distribusi prakiraan pada dot plot Maret, tampaknya mayoritas peserta FOMC masih melihat tingkat bunga netral di sekitar 2,6 persen. Kami perkirakan estimasi itu masih tetap di angka tersebut.
- Kesimpulan: FOMC kemungkinan akan mengindikasikan bahwa suku bunga saat ini berada di pola bertahan sampai para pejabat The Fed lebih yakin mengenai trajectory disinflasi. Mereka mungkin akan mencapai ambang batas itu pada musim gugur nanti. (*)