Logo
>

AS Akui Serangan Balasan ke Irak, 40 Orang Tewas

Ditulis oleh KabarBursa.com
AS Akui Serangan Balasan ke Irak, 40 Orang Tewas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Amerika Serikat (AS) menggelar serangan udara di Irak dan Suriah, menargetkan lebih dari 85 sasaran terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi yang mereka dukung.

    Paling tidak, serangan ini menyebabkan lebih dari 30 kematian sebagai respons terhadap serangan mematikan terhadap pasukan AS. Serangan ini mencakup penggunaan pesawat pengebom jarak jauh B-1 yang diterbangkan dari AS, sebagai respons pertama dari pemerintahan Presiden Joe Biden terhadap serangan akhir pekan sebelumnya oleh militan yang didukung oleh Iran.

    Lebih banyak operasi militer AS diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, meningkatkan ketegangan yang telah meluas di wilayah tersebut sejak konflik antara Israel dan Hamas.

    Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran dan Irak mengecam serangan AS, sementara Suriah menyatakan bahwa AS memicu konflik di wilayah tersebut dengan cara yang sangat berbahaya.

    Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan bahwa ini adalah awal dari respons mereka dan bahwa mereka tidak menginginkan konflik, tetapi tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika. "AS memberi tahu Irak sebelum melancarkan serangan, tetapi Irak menuduh AS melakukan penipuan," jelasnya Jumat (3/2/2024).

    Sementara itu, Iran menegaskan bahwa mereka tidak ingin memulai perang, tetapi siap "merespons dengan keras" terhadap siapa pun yang menindasnya.

    Hamas mengutuk serangan AS, sementara Inggris mendukung AS sebagai sekutu yang teguh. Pihak Polandia menyatakan bahwa serangan AS adalah hasil dari "bermain api" proksi Iran.

    Serangan tersebut juga menjadi respons terhadap lebih dari 160 serangan terhadap pasukan AS sejak Oktober lalu, termasuk serangan dengan roket dan drone.

    Biden menyatakan bahwa respons AS akan berlanjut pada waktu dan tempat yang mereka pilih. Pejabat AS menilai bahwa pesawat tak berawak yang terlibat dalam serangan di Yordania adalah buatan Iran." Serangan ini menciptakan ketegangan lebih lanjut di kawasan yang sudah terjepit dalam konflik yang kompleks dan berlarut-larut," akunya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi