Logo
>

Asal-usul BI Rate Naik Siang ini: Rupiah Letoy 5,07 Persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Asal-usul BI Rate Naik Siang ini: Rupiah Letoy 5,07 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 23 hingga 24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menerangkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 7,00 persen.

    "Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability, " ungkap Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur April 2024, Rabu 24 April 2024.

    Naiknya BI Rate hari ini sebenarnya ditunggu pelaku pasar setelah gonjang-ganjing rupiah yang melemah sejak beberapa pekan terakhir. Desakan kepada Bank Indonesia (BI) agar menaikkan suku bunga acuan beredar.

    Meski BI Rate yang naik 25 bps siang ini bukan semata-mata karena faktor mengatasi rupiah, tapi bank sentral menjadikan soal rupiah ini sebagai salah satu alat timbang naiknya BI Rate.

    Bank Indonesia melaporkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) per 23 April 2024 telah melemah tajam 5,07 persen sejak awal tahun ini (year to date/YtD).

    Dibanding negara kawasan, posisi rupiah hanya lebih baik dari baht Thailand dan won Korea Selatan yang masing-masing melemah 7,88 persen dan 6,55 persen (YtD). Sementara itu, yen Jepang dan dolar New Zealand  masing-masing melemah 8,91 persen dan 6,12 persen.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam mencapai level tertinggi 106,25 pada 16 April 2024 atau mengalami apresiasi 4,86 persen dibanding level akhir 2023.

    "Perkembangan ini memberikan tekanan depresiasi kepada hampir seluruh mata uang dunia, termasuk nilai tukar Rupiah," ujar Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu 24 April 2024.

    Perry mengklaim kebijakan nilai tukar BI terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas.

    BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dengan mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia, baik melalui intervensi di pasar valas secara spot dan DNDF, pembelian SBN dari pasar sekunder apabila diperlukan, pengelolaan likuiditas secara memadai, maupun langkah-langkah lain yang diperlukan.

    Strategi operasi moneter pro-market melalui instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI terus dioptimalkan guna menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

    BI juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi