KABARBURSA.COM – Vikram Sinha, seorang warga negara India yang juga menjabat sebagai Corporate Secretary, telah melaporkan kepemilikan sahamnya di PT Indosat Tbk (ISAT).
Dalam laporan keterbukaan perusahaan tersebut, Vikram menyampaikan bahwa ia telah meningkatkan jumlah kepemilikan saham di PT Indosat Tbk melalui beberapa transaksi pembelian.
"Sebelum transaksi, Vikram memiliki 2.073.800 saham ISAT dengan persentase hak suara sebesar 0,0064 persen. Setelah transaksi, kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 2.995.700 lembar saham, dengan persentase hak suara mencapai 0,0092 persen," ungkapnya pada Jumat, 15 November 2024.
Transaksi pembelian saham dilakukan pada 11 November 2024 dalam tiga tahap, masing-masing dengan harga berbeda:
- Transaksi pertama dilakukan dengan harga Rp2.140 per saham.
- Transaksi kedua dilakukan dengan harga Rp2.160 per saham.
- Transaksi ketiga dilakukan dengan harga Rp2.170 per saham.
Secara total, Vikram membeli 921.900 saham dalam transaksi ini. Seluruh saham yang dibeli diklasifikasikan sebagai common stock atau saham biasa, tanpa hak suara multipel.
Vikram menjelaskan bahwa pembelian saham ini bertujuan untuk investasi jangka panjang. Kepemilikan saham dilaporkan bersifat langsung, dan tidak ada keterkaitan dengan kelompok terorganisasi atau pemberian kuasa oleh pihak lain.
Selain itu, Vikram menegaskan bahwa ia bukan pengendali perusahaan, sehingga transaksi ini tidak akan memengaruhi struktur pengendalian PT Indosat Tbk.
Pelaporan ini merupakan bentuk transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh OJK, khususnya terkait pelaporan kepemilikan saham oleh individu atau kelompok di perusahaan terbuka.
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, PT Indosat Tbk terus menjadi perhatian para investor, termasuk pelaku pasar internasional seperti Vikram Sinha. Dengan peningkatan volume transaksi dan komitmen pada investasi jangka panjang, laporan ini mencerminkan kepercayaan terhadap prospek bisnis perusahaan di masa depan.
Kinerja Keuangan ISAT
ISAT menunjukkan kinerja yang mengesankan selama sembilan bulan pertama tahun 2024, dengan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,87 triliun. Angka ini melonjak 39,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan mencatatkan laba sebesar Rp2,78 triliun.
Dalam laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2024, yang tersedia di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 30 Oktober, ISAT mencatatkan total pendapatan sebesar Rp41,81 triliun, mencerminkan pertumbuhan 11,61 persen secara year-on-year (yoy).
Seiring dengan kenaikan pendapatan, ISAT juga mengalami peningkatan pada sisi beban. Hingga akhir kuartal III 2024, jumlah beban operasional yang dikeluarkan ISAT meningkat sebesar 10,00 persen yoy menjadi Rp33,43 triliun. Meskipun beban mengalami kenaikan, laba sebelum pajak penghasilan tetap melonjak 46,94 persen yoy menjadi Rp5,29 triliun.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan sebesar Rp1,13 triliun di kuartal III 2024, laba periode berjalan yang diraih ISAT mencapai Rp4,15 triliun, meningkat 39,26 persen yoy. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp3,87 triliun, juga mengalami kenaikan sebesar 39,20 persen yoy.
Selain itu, dari sisi neraca keuangan, posisi ekuitas ISAT per 30 September 2024 juga menunjukkan peningkatan yang stabil. Total ekuitas perusahaan tercatat naik 5,40 persen menjadi Rp35,52 triliun dari posisi sebelumnya sebesar Rp33,70 triliun pada 31 Desember 2023.
Namun, dari sisi liabilitas, ISAT berhasil mencatatkan penurunan sebesar 5,30 persen secara year-to-date (YtD), dengan total liabilitas pada akhir Kuartal III 2024 sebesar Rp76,71 triliun. Penurunan liabilitas ini mengindikasikan bahwa ISAT berupaya mengurangi kewajiban utangnya untuk meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan.
Pada periode yang sama, total aset ISAT mengalami sedikit penyusutan dari Rp114,71 triliun pada akhir Desember 2023 menjadi Rp112,24 triliun per akhir September 2024, atau turun 2,16 persen secara ytd. Meski terjadi penurunan pada sisi aset, perusahaan berhasil menjaga pertumbuhan laba dan peningkatan ekuitas yang menunjukkan performa bisnis yang tetap kuat.
Performa Saham ISAT
Dari lantai bursa, harga saham ISAT tercatat stabil di level Rp2.240, tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Meskipun harga saham tidak bergerak, volume perdagangan tercatat cukup aktif dengan 10,2 juta saham yang diperdagangkan, lebih tinggi dibandingkan dengan volume rata-rata harian yang mencapai 22,03 juta saham.
Saham ISAT dibuka pada harga Rp2.260 dan sempat menyentuh harga tertinggi di Rp2.270. Sementara itu, harga terendah yang tercatat adalah Rp2.180. Harga saham ISAT berada di bawah batas atas harga yang diizinkan (ARA) yang mencapai Rp2.800 dan di atas batas bawah (ARB) yang berada di level Rp1.680.
Dengan total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp22,7 miliar, saham ISAT menunjukkan likuiditas yang tinggi di pasar, meskipun mengalami stabilitas harga. Frekuensi transaksi juga menunjukkan aktivitas yang solid dengan 102 ribu lot yang diperdagangkan. (*)