KABARBURSA.COM - Menteri Industri dan Perdagangan New South Wales, Australia, Anoulack Chanthivong, melihat banyak peluang dan potensi kerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
"Kesempatan kerja sama terkait ekosistem kendaraan listrik sangat banyak. Pada ASEAN-Australia Summit awal tahun ini, Perdana Menteri Australia mengumumkan investasi sebesar 2 miliar dolar di bidang energi bersih di negara-negara ASEAN," kata Anoulack, di Sydney, Australia, Selasa, 22 Mei 2024.
Menurutnya, ada banyak teknologi baru di negara bagian New South Wales (NSW) dan Australia, yang dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk kendaraan. Dia mencontohkan Australia memiliki cadangan lithium yang besar dan juga nikel serta tembaga, digunakan untuk teknologi baterai kendaraan listrik
Menteri Anoulack juga menjelaskan bahwa Australia juga akan meningkatkan nilai dari sumber daya mineral tersebut yaitu dengan tidak hanyak mengekspor bahan mentah tapi juga mengolahnya dan mengembangkannya menjadi teknologi energi surya.
"Sementara itu untuk energi angin juga mulai mengalami peningkatan dan ada beberapa proyek besar di Timur New South Wales. Energi angin sudah digunakan sejak lama dan turbin angin bisa memberikan energi ke banyak rumah tangga," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa pemerintah NSW berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia sebagai bagian dari perjalanan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk kendaraan.
Sebelumnya, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mencapai nol emisi karbon dengan membuat peta jalan khususnya di sektor energi dalam melaksanakan transisi energi bersih.
Indonesia berkomitmen menyumbang pengurangan emisi sebesar 358 juta ton karbon (Co2) yang sebelumnya hanya ditargetkan sebesar 314 juta ton.
Sementara itu, Australia menargetkan nol emisi rumah kaca pada 2050. Australia juga menargetkan mengurangi emisi karbon di bawah 43 persen pada 2030.
Pemerintah Australia fokus membuat lingkungan yang baik khususnya di sektor publik. Teknologi solar akan menjadi sektor utama dan saat ini banyak rumah di Australia telah menggunakan solar panel.
RI dengan Selandia Baru
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis total target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mampu mencapai USD2,45 miliar pada 2024.
Hal ini disampaikan oleh Zulkifli dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan dan Konstruksi, Menteri Informasi Pertanahan, Menteri untuk Veteran, Wakil Menteri Pertahanan dan Wakil Menteri Imigrasi Selandia Baru Chris Penk di Peru. Ia menyebutkan target ini dapat tercapai jika kedua negara menghapuskan hambatan perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.
“Indonesia optimistis total target perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar NZD4 miliar atau USD2,45 miliar dapat tercapai. Ini dapat dicapai jika kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi,” ujar Zulkifli.
Sebelumnya, nilai total perdagangan kedua negara pada 2023 mencapai USD1,7 miliar atau turun 18,8 persen dibandingkan 2022. Menurunnya nilai perdagangan pada 2023, salah satunya disebabkan fluktuasi harga komoditas dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli mendorong Selandia Baru untuk menutup (closure) Kasus Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) DS 477 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.
Pemerintah Indonesia telah melakukan penyesuaian peraturan sesuai dengan keputusan rekomendasi DSB WTO.
Kedua pihak juga membahas perkembangan isu regional yaitu ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Mega FTA yang sudah berlaku sejak 2 Januari 2023 di Indonesia.
Indonesia meminta Selandia Baru untuk mendukung penyelesaian rektifikasi sehingga Protocol ke-2 AANZFTA dapat segera diimplementasikan tahun ini.
“Selain itu, Selandia Baru juga mengharapkan Sekretariat RCEP dapat segera beroperasi penuh tahun ini. Kami juga meminta Selandia Baru turut berupaya agar prosedur aksesi RCEP dapat segera difinalisasi secepatnya,” ucapnya.
Wisman Australia-Selandia Baru Gemar ke RI
Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman) terutama Australia dan Selandia Baru. Meski begitu, promosi Pulau Dewata ke dua negara tersebut terus digencarkan oleh pemerintah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan, selain Bali, misi penjualan di Australia dan Selandia Baru juga mempromosikan lima destinasi super prioritas.
“Misi penjualan ini adalah bentuk konsistensi Indonesia dalam mempromosikan ‘Bali and Beyond’, termasuk lima destinasi super prioritas yang juga memiliki daya tarik yang mempesona, autentik, dan unik baik dari segi lanskap maupun budaya sekitar,” kata Sandiaga, Jumat, 17 Mei 2024.
Adapun lima destinasi super prioritas tersebut di antaranya adalah Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Sementara itu Deputi Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyebut, Bali merupakan salah satu destinasi favorit warga Australia jika berkunjung ke Indonesia.
Oleh sebab itu, dia menuturkan upaya promosi lima destinasi prioritas perlu digencarkan untuk menggugah minat masyarakat Australia agar berkunjung ke destinasi sekitar Bali.
“Kami berharap wisatawan mancanegara ini dapat memperpanjang masa tinggalnya dan meningkatkan pengeluaran di Indonesia,” kata Made.