KABARBURSA.COM – PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) melalui entitas barunya, PT Folago Global Nusantara, menegaskan ambisi menjadi pemain utama hiburan dan media commerce di Asia Tenggara.
Perusahaan ini merancang strategi berbasis lima pilar bisnis, mulai dari produksi film pendek, live entertainment, hingga social commerce dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menilai langkah Folago menunjukkan pergeseran model bisnis hiburan yang menyatu dengan perdagangan digital.
“Folago memanfaatkan tren drama vertikal ala China, social commerce, dan digital twin untuk menciptakan ekosistem kreator sekaligus membuka peluang besar bagi UMKM dan investor,” kata Liza dalam laporan riset yang dirilis usai sesi business overview Folago pada Selasa, 23 September 2025.
Melalui divisi Folago Pictures, perseroan menargetkan produksi 50 hingga 100 film pendek setiap tahun.
Selain itu, perusahaan juga menyiapkan 30 film layar lebar, termasuk proyek “Ambisi Di Atas Langit” yang digadang sebagai film e-sport pertama di Indonesia.
Model monetisasi dikembangkan lewat langganan aplikasi streaming, iklan, serta integrasi penjualan tiket bioskop.
Ekspansi juga menyasar sektor social commerce dengan membangun jaringan lebih dari 46.000 kreator di TikTok, live streaming, hingga konten review kuliner dan perjalanan lewat Folago Go.
Data internal menyebutkan lebih dari 3.000 kreator aktif telah memproduksi 20.000 video per bulan, sementara sistem afiliasi memberi komisi langsung kepada kreator dan selebriti melalui platform digital.
Perusahaan menargetkan penghimpunan dana Rp3 triliun untuk memperluas ekosistem, termasuk mempercepat adopsi teknologi AI commerce.
Strategi ini memungkinkan selebriti dan kreator memonetisasi avatar digital atau kontrak “digital twin” sehingga menghasilkan pendapatan pasif jangka panjang.
Liza menambahkan bahwa fokus Folago pada pemberdayaan komunitas kreator dan UMKM dapat memperkuat posisi IRSX di industri digital regional.
“Dengan dukungan ekosistem terintegrasi, Folago berpotensi menjadi benchmark social commerce Indonesia, mengingat inspirasi model bisnis berasal dari pasar Tiongkok dan Amerika Serikat,” ujar Liza.
Acara business overview Folago ditutup dengan rencana penggalangan dana pada 25 September mendatang.
Perusahaan menyampaikan komitmen untuk mengalirkan kembali peluang pendapatan ke komunitas kreator, sekaligus memperkuat hubungan dengan merek, influencer, dan artis guna memperbesar pangsa pasar. (*)