Logo
>

Awal Pekan Cerah, IHSG Menguat 0,46 Persen ke Level 6.846

Adapun volume perdagangan pada sesi I terpantau sebanyak 690,665 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp320.567 miliar.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Awal Pekan Cerah, IHSG Menguat 0,46 Persen ke Level 6.846
Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.846 atau mengalami kenaikan 0,46 persen pada perdagangan sesi I, Senin, 5 Mei 2025.

    Merujuk data perdagangan RTI Business, penguatan IHSG tidak lepas dari 254 saham yang berada di zona hijau pagi ini. Sementara itu, 70 saham melemah, dan 260 saham terpantau stagnan. 

    Adapun volume perdagangan pada sesi I terpantau sebanyak 690,665 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp320.567 miliar.

    Mengutip Stockbit, saham PT Jaya Agra Wattie Tbk. (JAWA) mencuri perhatian setelah bertengger di posisi teratas top gainer pada pembukaan pagi sesi I. Emiten yang berfokus pada sektor perkebunan ini mencatatkan kenaikan harga sebesar 16 poin atau 16,67 persen menjadi Rp112. 

     PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL) juga tampil sebagai salah satu penopang indeks dengan penguatan sebesar 12,32 persen atau naik 34 poin ke level Rp310. 

    Ada pula PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. (BESS) yang mencatatkan kenaikan sebesar 11,11 persen, dengan harga saham yang naik dari Rp1.035 ke Rp1.150. 

    Di posisi keempat dan kelima masing-masing ditempati oleh PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS) dan PT PAM Mineral Tbk. (NICL). AMMS mencatatkan kenaikan 9,84 persen menjadi Rp67, sementara NICL naik 6,49 persen ke level Rp820. 

    Di sisi lain, saham PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) bertengger di urutan pertama top loser usai mengalami penurunan signifikan sebesar 9,24 persen, membuat harga sahamnya menyusut ke Rp108.

    PT Sekar Laut Tbk. (SKLT) juga harus mengalami penurunan harga saham sebesar 7,77 persen menjadi Rp190. PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR) juga ikut menurun setelah harga sahamnya merosot 6,87 persen menjadi Rp244. 

    Sementara itu, PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) mengalami koreksi 6,34 persen menjadi Rp133. Terakhir, terdapat PT Graha Mitra Asia Tbk. (RELF) yang mengalami pelemahan harga sebesar 5,26 persen ke level Rp18. 

    IHSG Diproyeksikan Menguat, Naik ke Level 0,72 Persen

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 5 Mei 2025. Beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk perdagangan pagi ini adalah BUKA, KLBF, TPIA dan UNTR.

    Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat sebesar sebesar 0,72 persen ke level 6.815 disertai volume pembelian.

    “Kami masih memperkirakan, posisi IHSG sedang berada di akhir wave [a] dari wave B, sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas. Adapun area penguatan kami perkirakan akan menguji 6,840. Waspadai, akan adanya potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave [b], dimana kami perkirakan akan menguji 6,364-6,618,” kata Tim Analis MNC Sekuritas, Senin, 5 Mei 2025.

    MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,708, 6,585. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,818, 6,877.

    Adapun beberapa saham yang direkomendasikan oleh tim MNC sekuritas pada perdagangan pagi ini, antara lain: BUKA, KLBF, TPIA dan UNTR.

    BUKA - Spec Buy

    BUKA menguat 1,38 persen ke 147 disertai dengan mnunculnya volume pembelian. Analis memperkirakan, posisi BUKA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C, sehingga koreksi BUKA akan relatif terbatas.

    Spec Buy: 141-144

    Target Price: 157, 160

    Stoploss: below 135

    KLBF - Buy on Weakness

    KLBF terkoreksi 3,66 persen ke 1,315 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. Tim analis memperkirakan, posisi KLBF saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave B dari wave (A), sehingga KLBF masih rawan melanjutkan koreksinya.

    Buy on Weakness: 1,135-1,285

    Target Price: 1,440, 1,525

    Stoploss: below 1,105

    TPIA - Buy on Weakness

    TPIA menguat 9,84 persen ke 8,650 disertai dengan meningkatnya volume pembelian. Kami perkirakan, posisi TPIA sedang berada pada awal wave 3 dari wave (C), sehingga TPIA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

    Buy on Weakness: 8,100-8,450

    Target Price: 8,950, 9,400

    Stoploss: below 8,000

    UNTR - Buy on Weakness

    UNTR menguat 0,33 persen ke 22,775 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Tim analis memperkirakan, posisi UNTR saat ini sedang berada pada bagian wave [b] dari wave B, sehingga UNTR rawan berbalik terkoreksi dahulu.

    Buy on Weakness: 21,350-22,175

    Target Price: 23,500, 24,275

    Stoploss: below 20,775

    Proyeksi IHSG di Kuartal II 2025, Cermati Saham-saham Ini

    IHSG diproyeksikan berpotensi  menembus ke level 7000-an pada kuartal II 2025. Seiring potensi penguatan ini, sejumlah saham dinilai patut dicermati para investor. 

    VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi memperkirakan skenario IHSG di kuartal II 2025 berada ei level optimis 6.950 – 7.050, moderat 6.700 – 6.800 hingga 6.100 – 6.200.

    "Target tersebut cenderung alami kenaikan seiring dengan beberapa sentimen positif di pasar," ujar Audi kepada KabarBursa.com dikutip, Senin, 5 Mei 2025.

    Menurut ia, terdapat sejumlah sentimen yang bakal mempengaruhi pasar di kuartal II 2025. Salah satunya penguatan nilai mata uang rupiah terhadap USD.

    "Cenderung berdampak positif pada sektor konsumsi, retail, properti seiring dengan normalisasi biaya impor," jelasnya. 

    Selain itu, Audi juga memprediksi Bank Indonesia berpotensi memangkas suku bunga acuan atau BI rate. Menurutnya, kondisi ini bisa berefek positif terhadap beberapa emiten di sektor keuangan dan properti seiring dengan penurunan cost of fund dan mendorong demand. 

    Sentimen terakhir ialah perbaikan kinerja pada kuartal I 2025. Kata Audi, catatan positif ini berdampak pada emiten yang mencatatkan pertumbuhan resilien, khususnya blue chip seperti perbankan dan barang baku.

    Audi kemudian merekomendasikan beberapa emiten yang bisa dikoleksi investor pada kuartal II 2025. Beberapa saham dijagokan ia seperti BBCA, BBRI, hingga TLKM. 

    Berikut saham pilihan Kiwoom Sekuritas untuk kuartal II 2025:

    BBCA, buy TP: 9.250
     BMRI, buy TP: 5.450
     TLKM, buy TP: 2.830
     PGAS, trading buy TP: 1.820
     BRIS, buy TP: 3.190 (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.