KABARBURSA.COM - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berencana membuat daftar putih (whitelist) aset kripto untuk mengatur dan melindungi investor dalam perdagangan aset digital.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar (Bappebti), mengatakan, daftar ini akan berisi aset kripto yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti sistem kliring real-time dan penyimpanan oleh custodian.
Tujuannya, papar Tirta, adalah untuk menciptakan ekosistem aset kripto yang aman dan stabil, serta meningkatkan kepercayaan investor.
Langkah ini diambil menjelang perpindahan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana aset kripto berpotensi dikategorikan sebagai instrumen perdagangan dan penyelenggara layanannya diakui sebagai lembaga keuangan.
Hal tersebut membuat aset kripto berpotensi dikategorikan sebagai instrumen perdagangan, dan penyelenggara layanan industri kripto diakui sebagai salah satu lembaga keuangan setara dengan bank.
CEO INDODAX Oscar Darmawan menilai bahwa transisi industri kripto tersebut dapat memperluas inklusi keuangan di masyarakat.
“Dalam ekosistem kripto, tidak ada batasan geografis atau minimum saldo untuk memulai investasi. Ini memungkinkan akses ke layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau bagi sebagian besar masyarakat,” katanya.
Ia menuturkan bahwa transisi tersebut juga berpeluang membawa teknologi blockchain yang kini diterapkan di industri kripto untuk diadopsi di industri perbankan dan pasar modal.
Menurutnya, teknologi blockchain dapat membantu mengurangi biaya operasional dan keamanan yang sangat besar di industri perbankan serta meningkatkan keamanan di industri pasar modal.
“NASDAQ, bursa saham di Amerika Serikat, telah menggunakan blockchain yang terbukti lebih murah, efisien, dan aman,” ujar Oscar.
Ia mengatakan bahwa penggunaan teknologi blockchain juga dapat memberikan jejak digital yang jelas atas aset kripto yang dimiliki investor, sehingga membuat aset kripto sulit digunakan untuk tindak pidana pencucian uang dan korupsi.
“Transaksi kripto mudah dilacak karena ada jejak digital yang tidak bisa dihapus, walaupun sudah terjadi beberapa tahun lalu. Ini mempermudah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penegak hukum lainnya dalam mengawasi dan menindak pelanggaran,” katanya pula.
Antusiasme Investasi Kripto
Di tengah meningkatnya antusiasme pada investasi kripto, pasti terdapat celah pada praktik penipuan atau scam dalam kripto yang memanfaatkan ketidaktahuan dan keinginan cepat kaya dari para investor.
Dilansir dari Pintu Academy, Jumat 14 Juni 2024 lalu merilis informasi soal berbagai jenis penipuan seperti tawaran hadiah koin gratis, peniruan akun influencer, hingga bursa kripto palsu, dan beragam modus operandi penipuan yang telah merugikan banyak orang.
Penipuan phishing juga menjadi senjata utama para penipu, dengan menciptakan situs atau email palsu yang menyerupai lembaga terpercaya, bertujuan mencuri data pribadi korban. Kasus kebocoran data pembeli wallet ledger adalah salah satu contoh nyata dari tindakan ini, di mana hacker menggunakan informasi tersebut untuk melakukan aksi penipuan.
Selain itu, ransomware menunjukkan bahaya lain dari serangan siber yang mengharuskan korban membayar tebusan dengan Bitcoin untuk mengakses kembali data atau sistem yang terkunci. Koin tipuan, termasuk praktek pump and dump, juga marak, di mana investor dijerat untuk berinvestasi pada altcoins yang tidak memiliki nilai nyata.
Untuk itu, penting bagi investor kripto, baik pemula maupun berpengalaman, agar selalu waspada dan melakukan verifikasi terhadap setiap tawaran investasi atau informasi yang diterima. Serta, menggunakan platform yang terdaftar di lembaga pengawas seperti Bappebti dan mengedukasi diri tentang keamanan aset digital adalah langkah penting untuk menghindari kerugian.
Likuiditas Mata Uang Kripto
Likuiditas adalah aspek penting yang harus dipertimbangkan saat berinvestasi dalam mata uang kripto. Likuiditas mengacu pada seberapa mudah suatu aset dapat dibeli atau dijual di pasar tanpa mempengaruhi harga aset tersebut secara signifikan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai likuiditas dalam mata uang kripto:
Likuiditas mengukur kemampuan pasar untuk menyerap pembelian atau penjualan tanpa menyebabkan perubahan besar dalam harga. Mata uang kripto dengan likuiditas tinggi dapat diperdagangkan dengan mudah dan cepat, sedangkan mata uang dengan likuiditas rendah mungkin sulit dijual atau dibeli tanpa mengakibatkan fluktuasi harga yang signifikan.
Semakin tinggi volume perdagangan harian suatu mata uang kripto, semakin tinggi likuiditasnya. Volume perdagangan yang besar menunjukkan banyaknya aktivitas pembelian dan penjualan.
Ini mengacu pada jumlah pesanan beli dan jual yang tersedia pada berbagai tingkat harga di bursa. Kedalaman pasar yang baik menunjukkan adanya banyak penawaran dan permintaan yang mendukung stabilitas harga.
Mata uang kripto yang terdaftar di banyak bursa cenderung memiliki likuiditas lebih tinggi karena aksesibilitasnya lebih luas.
Mata uang kripto yang banyak digunakan dan diterima sebagai alat pembayaran atau memiliki kegunaan nyata dalam ekosistem blockchain cenderung memiliki likuiditas yang lebih baik.
Memungkinkan investor untuk membeli atau menjual aset dengan cepat tanpa menunggu lama. Likuiditas tinggi biasanya menghasilkan spread (selisih antara harga beli dan jual) yang lebih kecil, mengurangi biaya transaksi. Pasar dengan likuiditas tinggi cenderung lebih stabil dan kurang rentan terhadap manipulasi harga. (*)