Logo
>

Batu Bara Bergerak Pelan: Ada Sentimen Positif dari China?

Kenaikan tipis harga batu bara memutus tren pelemahan, namun pasar global masih dibayangi permintaan lemah, stok tinggi, dan sikap hati-hati pelaku pasar jelang akhir tahun

Ditulis oleh Yunila Wati
Batu Bara Bergerak Pelan: Ada Sentimen Positif dari China?
Ilustrasi tambang batu bara Indonesia. (Foto: Dok ESDM)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga batu bara pada perdagangan Selasa, 23 Desember 2025, bergerak pelan. Ada kenaikan tipis 0,33 persen yang membawa batu bara ke harga USD105,9 per ton. Ini menjadi pergerakan ringan yang memutus rangkaian pelemahan tiga hari beruntun.

    Meski demikian, permintaan yang lemah dan pasokan berlebih, masih membayangi pasar global batu bara. China menjadi barometer utama pasar batu bara termal global. Tekanan jual yang sebelumnya agresif kini sedikit mereda, dan harga dianggap sudah mendekati area jenuh jual jangka pendek.

    Inilah yang kemudian menciptakan ruang stabilisasi yang rapuh, karena sangat bergantung pada pergerakan stok dan laju permintaan domestik dalam beberapa pekan ke depan.

    Secara psikologis, perubahan ini penting. Pasar sebelumnya didominasi sentimen bearish ekstrem, namun kini mulai memasuki fase kehati-hatian. Pela pasar tidak lagi berlomba melepas barang, tetapi belum cukup yakin untuk melakukan pembelian signifikan.

    Jika ditarik ke konteks global, tekanan struktural masih dominan. SXCoal mencatat, harga batu bara termal global melemah sepanjang pekan, karena permintaan (baik dari China dan India) tetap lesu. Penurunan permintaan ini berdampak langsung pada akumulasi inventaris di pelabuhan dan menciptakan tekanan pasokan berlapis.

    Hal serupa terjadi di Eropa. Meski konsumsi meningkat, skala kenaikannya tidak mampu mengimbangi pelemahan di Asia. Pasar Eropa juga masih dibayangi tekanan harga, permintaan selektif, serta sikap tunggu pembeli yang melihat tren global yang masih belum ramah bagi kenaikan harga.

    Oversupply di beberapa wilayah ikut mempertegas masalah utama, yaitu bukan pada sisi suplai yang berkurang, tetapi pada serapan yang belum pulih.

    Jelang akhir tahun, faktor musiman turut memperlemah dinamika pasar. Likuiditas menipis dan pelaku pasar cenderung mengunci posisi. Pergerakan harga yang terjadi saat ini lebih banyak dipengaruhi faktor teknikal jangka pendek dan penyesuaian posisi.

    Jadi, secara keseluruhan performa batu bara dunia masih dalam tren turun dengan karakter pelemahan yang mulai melandai. Momentum bearish memang tidak sekuat sebelumnya, tetapi belum ada katalis yang cukup kuat untuk mendorong pemulihan berkelanjutan.

    Pasar seda dalam fase transisi rapuh, di mana stabilisasi harga mungkin terjadi dalam jangka pendek. Hanya saja, arah jangka menengah sangat bergantung pada pemulihan permintaan dari China dan India, serta kemampuan pasar menyerap stok yang sudah terlanjur tinggi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79