KABARBURSA.COM - Anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yaitu PT BCA Finance, menetapkan target penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar Rp 43 triliun pada tahun 2024.
Target ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,5 persen dari pencapaian tahun sebelumnya pada tahun 2023 yang mencapai Rp 40 triliun.
Direktur BCA Finance, Petrus Karim, optimis bahwa acara BCA Expoversary 2024 yang berlangsung dari tanggal 29 Februari hingga 3 Maret akan menarik minat yang besar dan dapat membantu industri otomotif meningkatkan kinerjanya. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit secara keseluruhan sebesar 10 persen-11 persen.
Petrus menjelaskan bahwa penyaluran kredit untuk sektor otomotif dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai level 1 jutaan. Hal ini menyebabkan istilah "trap 1 juta" yang menggambarkan situasi di mana pelaku industri otomotif terjebak pada angka tersebut. Oleh karena itu, pelaku industri berusaha untuk melewati "trap 1 juta" tersebut.
"Kami optimis bahwa target KKB tahun ini dapat mencapai Rp 43 triliun dengan kontribusi dari BCA Expo yang diharapkan dapat meningkatkan kredit secara keseluruhan hingga 10 persen-11 persen," katanya dalam konferensi pers BCA Expoversary 2024 pada Kamis 29 Februari 2024.
Optimisme tersebut juga sejalan dengan penyelenggaraan BCA Expoversary 2024 secara daring yang akan berlangsung hingga 31 Maret mendatang dan bertepatan dengan momentum Ramadan yang dianggap sebagai pendorong peningkatan kredit.
“Kami sengaja menyelenggarakannya sesegera mungkin, khususnya untuk menyambut Ramadan dan Lebaran, yang mana momentum tertingginya biasanya terjadi menjelang Lebaran,” ujar Petrus.
Di sisi lain, ia juga menetapkan target pertumbuhan kredit mobil listrik sebesar 30 persen pada tahun ini. Target ini meningkat dari pertumbuhan sekitar 5 persen yang dicapai pada tahun 2023.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.