Logo
>

BEI Catatkan Total Obligasi Capai Rp37,36 Triliun

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
BEI Catatkan Total Obligasi Capai Rp37,36 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2024 adalah sebanyak 33 emisi dari 25 emiten senilai Rp37,36 triliun. Pada sesi perdagangan sepekan kemarin, 22-26 April 2024, terdapat dua pencatatan obligasi.

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan pencatatan obligasi pertama dilakukan pada Senin, 22 April. Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance mulai tercatat di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp500 miliar.

    "Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi tersebut adalah idAA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 April.

    Lebih lanjut, obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap III tahun 2024 diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance Mulai tercatat di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp2,5 trilliun pada Rabu, 24 April.

    "Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi tersebut adalah AAA(idn) (Triple A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk," ujar dia.

    Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 551 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp465,05 triliun dan USD46,1485 juta, yang diterbitkan oleh 129 emiten.

    Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.774,51 triliun dan USD502,10 juta.

    "Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp3,05 triliun," tandas dia.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.