KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal tanah air telah mencapai 17.016.329 Single Investor Identification (SID) pada Kamis, 3 Juli 2025.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan catatan ini menunjukkan jika pertumbuhan investor telah melampaui target 2 juta investor baru yang ditetapkan oleh BEI pada tahun 2025.
"Jumlah investor pasar modal telah meningkat sebanyak 2.144.690 SID (11,42 persen) dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar 14.871.639 SID," ujar dia dalam keterangannya dikutip, Sabtu, 5 Juli 2025.
Kautsar menyampaikan sejak 2020, jumlah investor pasar modal Indonesia terus bertumbuh pesat. Pada tahun tersebut, jumlah investor tercatat sebesar 3,8 juta SID.
Ia menjelaskan angka tersebut kemudian mengalami pertumbuhan sebesar 93 persen atau bertambah 3,6 juta SID menjadi 7,4 juta SID pada tahun 2021.
"Pada tahun 2022, jumlah investor bertambah sebesar 38 persen atau 2,8 juta SID menjadi 10,3 juta SID," jelasnya.
Kemudian, jumlah investor pasar modal kembali meningkat pada tahun 2023, yaitu sebesar 17,9 persen atau 1,9 juta SID menjadi 12,1 juta SID.
Selanjutnya, jumlah investor tumbuh sebesar 22,2 persen atau 2,7 juta SID menjadi 14,8 juta SID pada tahun 2024 yang hingga saat ini telah mencapai 17 juta SID.
Kautsar membeberkan salah satu strategi utama BEI untuk mendorong pertumbuhan investor adalah berkolaborasi aktif dengan seluruh stakeholder untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi yang masif, berkelanjutan serta adaptif terhadap perkembangan zaman.
"Sepanjang semester I tahun 2025, BEI telah menyelenggarakan 8.922 kegiatan edukasi, baik secara luring maupun daring. Berbagai program edukasi telah dilaksanakan oleh BEI melalui Area dan Kantor Perwakilan BEI di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Adapun kegiatan tersebut meliputi Sekolah Pasar Modal (SPM) Level 1 hingga Level 3, webinar, seminar, dan workshop yang menjangkau berbagai segmen masyarakat.
Sementara itu Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyebut jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, angka investor pasar modal saat ini masih tergolong rendah.
Namun, perkembangan teknologi digital dan kemudahan akses layanan investasi dari perusahaan sekuritas, menjadi faktor pendorong masyarakat untuk semakin mudah menjadi investor.
"Keberadaan Galeri Investasi BEI menjadi salah satu pilar penting dalam pengembangan literasi pasar modal di berbagai wilayah," ujarnya.
Adapun untuk saat ini, telah terdapat hampir 1.000 Galeri Investasi BEI yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tetap menjaga momentum ini di tengah dinamika sentimen pasar di dalam maupun luar negeri, BEI menyatakan komitmennya untuk melanjutkan upaya edukasi yang adaptif dan memperkuat kolaborasi serta komunikasi dengan para stakeholder termasuk pelaku industri, perusahaan efek, asosiasi, akademisi, komunitas, hingga media.(*)